58. Kembali

5.9K 345 14
                                    

YUHUUU... UPDATE NIH

JANGAN LUPA JEJAKNYA.. VOTEMENT LANCAR UPDATE TIAP HARI LANCAR YAA...

JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA..

@wp.misslovaa - INSTAGRAM
@Thecimoryy._ - TIKTOK

SEBARIN JUGA CERITA INI KE SOSIAL MEDIA MILIK KALIAN. BIAR MAKIN BANYAK YANG BACA DAN AKU MAKIN SEMANGAT UPDATE NYA XIXIXI..

JANGAN LUPA TAG AKU JUGA KALAU KALIAN POST DI INSTAGRAM.

HAPPY READING...

***

Jleb!

Pisau itu digenggam erat oleh Starla . Melihat Starla mengenggam sangat erat Clarissa tersenyum Licik. Dengan gerakan cepat ia menarik pisau itu. Sehingga, luka yang tadinya hanya kecil. kini, tergores sangat dalam. Starla tidak terlihat ke sakitan, malah ia tersenyum. Senyum yang susah untuk di artikan ketika orang lain melihatnya. Para tamu dan keluarganya melihat darah yang sudah mengalir deras di atas lantai yang beralas tikar merah itu.

Para tamu menatap kaget dan ngilu. Begitu juga Ervin, Emily, Dika, Cindy, Sahabat Starla dan Inti Evors. Dengan buru-buru mereka mendekat ke arah Starla. Stella mengepal kedua tangannya. Dengan cepat, Stella menendang kuat pisau yang sudah berlumuran darah Starla di tangan Clarissa. sehingga, terlempar jauh dari Clarissa. Dengan gerakkan cepat Stella mencekal leher jenjang milik Clarissa.

"Setan! Bakal gua habisin lo hari ini!" Bentak Stella, Matanya sudah di penuhi dengan Amarah dan dendam. Cleo yang sudah mendekat mencoba menenagkan Stella. Tapi, di abaikan olehnya. Clarissa kehilangan oksigennya. Emily mencoba menolong. tapi, di tahan oleh Anggota Xavier yang di perintah oleh Stella.

"El, tenang!" Ujar Cleo kepada Stella yang tidak di dengar oleh gadis itu. Ia mencekal kuat leher Clarissa. Perlahan bola mata Clarissa mulai menghilang, gadis itu sudah kehilangan terlalu banyak oksigennya. Namun, tidak bertahan lama, karena Starla memegang bahu Stella.

"Udah, El. Tangan bersih lo nggak seharusnya menyentuh manusia menjijikan seperti dia" ujar Starla kepada Stella.

Stella melepas cekalannya pada Clarissa. Dengan langkah cepat Anggota Xavier mulai mengaman kan Clarissa karena perintah Stella.

Stella memegang tangan adiknya. Terlihat luka besar di sana. "Tangan lo. Gua obatin?" Tanya Stella.

"Gua gapapa. Nanti, aja" jawab Starla menenangkan Stella. Stella mengangguk saja sebagai jawaban. Perlahan ia mengambil bandana di saku jacketnya. Dengan terampil ia mengulungkan tangan Starla dengan kain itu.

Ervin melihat ke kompakkan Stella dan Starla perlahan mendekat, Dengan wajah sendu dan mata yang merah menahan tangis. Stella dan Starla yang sadar Ervin yang mulai mendekat berusaha bersikap santai. Beda sama hati mereka berdua, detak jantung mereka berpacu kencang, tatapan Ervin sudah tidak terlihat menbenci, malah tatapan itu, tatapan penyesalan dan kasih sayang yang sudah lama mereka berdua tidak pernah dapatkan.

"El.. Al.. " ujar Ervin pelan, dapat mereka berdua dengar. Stella dan Starla menoleh ke Papanya. Wajah mereka datar. Sedangkan Ervin, Sayu dan tidak bersemangat.

"Maafin Papa, Nak" ujar Ervin penuh dengan penyesalan.

Stella dan Starla saling memandang satu sama lain. Hati mereka masih sakit dengan sikap Ervin, tapi, sebutir dendam tidak pernah ada pada Papanya. Bagi mereka berdua, Ervin tidak pernah salah, begitu juga Cleo. Mereka hanya di pengaruhi oleh Emily dan Clarissa. Kalau Cleo bisa mereka maafkan. Kenapa Ervin tidak?. Pikir mereka berdua.

SHE IS STARLA (END)Where stories live. Discover now