[SEBELUM ITU MARI DIFOLLOW DULU]
•••
"Lo ngapain pulang ke Indo sih La?"
"Pengen aja" jawab santai Gadis itu.
"Pengen aja?! Ngga waras Lo?!"
"Emang kenapa, sih?! Ini negara kelahiran gua!"
"Bukan gitu. Lo tahu kan? Dia se-gang sama gua?!
•••
"Dasar...
SHARE CERITA INI KE SOSIAL MEDIA KALIANNYA. KALAU DI INSTAGRAM TAG AKU JUGA❤️
HAPPY READING...
***
Setelah pulang dari Sekolah. Starla memutuskan untuk mengikut Stella ke Markas Xavier. Setelah sampai di Markas. Keduanya langsung turun dari motor besar masing-masing.
Starla yang beberapa hari ini lebih sering mengguna Motor. melepas Helmnya lalu turun dari motor besar miliknya. Begitu juga dengan Stella yang telah turun dari motor miliknya.
Sampai di depan pintu Markas mereka berdua di sapa ramah oleh Anggota Xavier yang berkumpul di depan Pintu Markas.
Tanpa berlama-lama Stella menyuruh Starla untuk ikut masuk ke ruangannya.
Stella yang buka pintu, langsung berjalan ke arah mejanya lalu, mengotak-atik komputer di atas meja. Sedangkan Starla ia memerhati dinding yang terletak rencana-rencana yang mereka susun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ala. Sini!" Panggil Stella. Starla menoleh, lalu, berjalan ke arah Stella yang di dekat mejanya.
"Kenapa?" Tanya Starla setelah di dekat Stella.
"Bukti-bukti udah gua kumpulin" Stella melihatkan semua bukti-bukti ke jahatan Emily dan Clarissa.
Starla melotot kaget. "Gimana lo ngumpulinya?!"
"Ala. Lo tahu kan gua siapa?! Kagak mungkin gua ngga bisa dapatin ini!" Sombong Stella. Yang membuat Starla memutar bola matanya malas.
"Terserah!" Jawab Starla.
"Terus, Sekarang gimana?" Tanya Stella kepada Starla.
"Gimana apa?" Jawab bingungnya.
"Rencana lo gimana?"
"Kita cari waktu yang pas untuk bongkar semuanya" jawab Starla yang diangguki oleh Stella.
"Jangan lama-lama La. Nanti kita ke duluan" tegur Stella. Yang diangguki oleh Starla.
Setelah mereka berdua keluar dari Ruangan. Ryan datang menghampiri mereka berdua.
"El. Waktu itu lo nyuruh gua cari tahu yang ngikutin lo itu kan?" Tanya Ryan kepada Stella.
Stella menganggukan kepalanya.
"Gua ngga bisa lacak siapa orangnya, El. Sebaiknya lo sama Ala hati-hati." Ujar Ryan dengan wajah serius
"Kenapa ngga bisa di lacak?!!" Bentak Stella.
"Gua nggak tahu. Gua rasa dia udah tahu soal kita akan melacak" jawab Ryan . Membuat Stella menggusar rambutnya kasar.
