44 # Kabur

908 127 11
                                    

Tak terasa matahari samar-samar menyinari wajah nya, gadis itu mengerutkan kening merasa terganggu. Saat itulah mata indah nya terbuka perlahan dan menyesuaikan sinar yang masuk ke mata nya. Dia duduk dan menahan tubuhnya dengan satu tangan, tangan lainnya ia gunakan untuk memijat pundak nya yang terasa sakit.

Dia berulang kali mendesis, lalu melihat sekitar dengan hati-hati. Sekarang ia menyadari jika dirinya terkurung di sebuah ruangan minim pencahayaan. Ruoxue berjalan sedikit sembari meraba barang sekitar, sinar matahari tidak mencukupi untuk menerangi seluruh ruangan kecil itu. Tiba-tiba perutnya menggeram dan ia segera memeluk perutnya itu.

Ruoxue ingin berbicara sesuatu, tetapi tenggorokan nya terlalu kering saat ini. Suara kecil saja tak keluar dari mulutnya.

kriiett...

Dengan tergesa ia kembali duduk. Kelopak matanya terangkat, melihat 2 penjaga berjalan ke arah nya dengan membawa cangkir di tangan nya. Penjaga itu menyerahkan nya pada Ruoxue, saat sinar matahari menyinari wajah penjaga itu. Wajah Ruoxue sedikit terpana, matanya bahkan tak berani berkedip. Mulutnya terbuka dan tertutup ingin mengucapkan sesuatu.

"Minumlah," ujar nya.

"Ka-kau mendukung nya?" Tanya Ruoxue susah payah.

Gu Zheng menatap Ruoxue yang ada di bawah nya, ia berjongkok untuk menatap wajah gadis itu dengan jelas.
"Aku tidak, tapi aku harus melakukannya untuk keselamatan keluargaku."

Ruoxue terkekeh pelan, ia menggelengkan kepala nya berulang kali kemudian menatap lelaki itu lagi.
"Begitu kah?"

"Ruoxue, jangan khawatir. Aku akan menjaga mu agar ia tak menyakiti dirimu juga keluarga mu." Gu Zheng memegang kedua pundaknya dan mengeratkan pegangan nya berusaha meyakinkan.

Ruoxue melepaskan kedua tangan lelaki itu dari pundaknya.
''Tidak perlu."

"Aku tak perlu bantuan siapa pun, aku akan melakukan nya sendiri," tambah nya dengan wajah datar menatap Gu zheng.

Gu Zheng serasa dikuliti saat melihat matanya, ia mengalihkan perhatian nya. Lalu meletakkan cangkir di depan Ruoxue, tangan nya merogoh saku dan mengeluarkan bungkusan coklat. Tampak nya itu sebuah makanan, Ruoxue hanya melihatnya tidak tertarik.

"Makanlah, aku tahu kau lapar dan haus. Shinjing wang masih tidak memberi makan dan minum pada tahanan. Dan, aku hanya bisa melihat mu. Hanya ini yang bisa aku lakukan," ucap nya tertekan.

Mata Ruoxue beralih lagi ke arah Gu Zheng, masih datar tanpa ekspresi apapun.
"Kau tidak takut mati?"

"Ya?" Gu Zheng tidak mendengar jelas apa yang dikatakan gadis tersebut.

"Kau melakukan ini padaku, kau juga sudah memutuskan untuk mengikuti nya. Jika ia tahu kau melakukan ini, bukankah keluargamu akan mati?" Ulang nya.

Gu Zheng menurunkan pandangan nya dan menghembuskan napas perlahan.
"Aku tak akan melibatkan keluarga ku, tidak akan ada yang terjadi."

Ruoxue tidak berniat menjawab lagi, melihat ini Gu Zheng berdiri. Lalu pergi berlalu dari sana menutup pintu dan mengunci nya lagi. Saat pintu terbuka sedikit tadi, Ruoxue bisa melihat beberapa prajurit menjaga di depan pintu. Alis nya berkerut rapat, ia harus memikirkan cara untuk keluar. Dia tak mau terkurung hingga membusuk disana dan diperas.

Pertama-tama tubuh nya sungguh lemas, mau tak mau ia memakan dan minum hal yang dibawa Gu Zheng. Lagi pula, dia percaya lelaki itu tak akan menambahkan racun di dalam nya. Ini demi mengisi kekuatan tubuh nya, jadi ia melahap habis semua nya. Selesai sarapan, ia menatap jendela kecil di atas nya. Di ruangan ini tak ada tangga, ataupun meja dan kursi.

REBIRTH THE PHOENIX WOMAN [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang