30 # Terkuak

1.7K 160 6
                                    

Semua orang mencari sumber suara, ternyata suara itu berasal dari depan pintu. Mata Ruoxue dan Tianzhu hampir keluar saat ini.

Orang yang baru saja bersuara adalah ibunya!. Ibunya sudah sadar!.

Tak sadar, bibir Ruoxue tersenyum. Air matanya hampir menetes namun, kembali masuk. Wajah Jiaoluo benar2 sangat pucat sekarang. Ia menatap orang2 disana dengan tatapan marah.

Jenderal yang tersadar segera menghampiri istrinya tersebut.

"Luo'er, anda baik-baik saja?. Mengapa anda agak kurus? Katakan mana yang tidak nyaman?" tanya Jenderal bertubi2.

Jiaoluo menggenggam tangan Jenderal yang sedari tadi memegang tangannya.

"Aku baik2 saja tuan, hanya kurang tidur."

"Ah, baguslah. Xue'er juga mengatakan jika anda kurang tidur akibat semalam yang terkena insomnia. Aku bisa lega dengan melihatmu sekarang," ucap Jenderal dengan helaan nafas.

"En, tapi apa ini? mengapa ada biksuni?" tanya Jiaoluo melirik Selir Dong kemudian biksuni.

Tiba-tiba wajah Jenderal berubah jelek. Ia menatap Selir Dong dan biksuni dengan rahang mengeras.

"Kau benar2 melakukan hal omong kosong! Furen sedang jatuh sakit, bukan karena energi negatif apapun! Sudah sepatutnya aku mengurungmu dan fokus untuk merawat bayi yang belum lahir itu!" teriak Jenderal dengan menunjuk perut Dong yiniang.

Saat ini Selir Dong diam-diam memaki Jiaoluo dan Ruoxue, gara-gara mereka rencananya gagal semua!. Dia menarik nafasnya dan maju sedikit.

"Laoye, jika Furen sudah sehat. Maka, selir ini tak akan khawatir lagi," jawabnya lembut tapi didalam hatinya terasa sangat panas.

"Hmph! Pergilah!" usir Jenderal.

Sebelum pergi, ia menatap Biksuni itu dengan sedikit pelototan untuk mengikuti dirinya. Lalu matanya beralih ke Ruoxue dan Jiaoluo, ia menatap keduanya dengan mata merah.

Melihat Selir Dong sudah pergi, Ruoxue melangkah besar ke arah ibunya. Ia memegang tangan Jiaoluo.

"Muqin? bagaimana keadaan anda?" tanya gadis itu khawatir

"ibu baik-baik saja, bisakah kita masuk?" saran Jiaoluo diangguki Jenderal dan Ruoxue.

Diam-diam Ruoxue menghela nafas lega karena semua masalah ini telah dipermudah dan ibunya kembali sadar.

Skip..

Setelah jenderal menyudahi kunjungannya, Ruoxue segera berhambur ke pelukan ibunya. Ia menangis sedih. Jiaoluo tersenyum haru dan mengelus rambut panjang putrinya.

"Maafkan ibu,"

"Aku sangat khawatir ibu, aku takut ibu meninggalkanku. Tolong, jangan seperti ini lagi."

Jiaoluo menganggukkan kepalanya yang menunpu kepala Ruoxue.
"En, tidak akan. Ibu berjanji"

"Tidakkah kau tahu? aku berusaha menyembunyikan keadaan ibu selama beberapa hari ini dari para yiniang dan ayah," adu Ruoxue yang masih memeluk ibunya.

REBIRTH THE PHOENIX WOMAN [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang