Dini hari, Ruoxue sudah mandi dengan bunga dan diberi tetesan pengharum tubuh bunga lavender kesukaannya.
Ia memandang cermin, dibelakangnya sudah ada Su Qian yang sedang menata rambutnya.
"Selesai!", ujar Su Qian
Ruoxue menatap dirinya di kaca.
*ilustrasi*
"Su Qian pakaikan tusuk rambut itu di sini", titahnyaSu Qian menoleh ke arah kotak perhiasan, dan mengerti arah yg ditunjuk nonanya. Dahinya berkerut..
"T-tapi xiaojie tusuk rambut ini dianggap berlebihan dan norak saat ini", jawab Su Qian
Ruoxue tersenyum miring dan terkekeh.
"Tusuk rambut ini tidak ada masalah, dia sangat menonjol. Mereka saja yang tidak bisa menahan auranya sendiri hingga mereka mengatakan bahwa tusuk ini norak jika dipakai", jelas Ruoxue sambil menusukkan tusuk rambut itu di sanggulnya.
Ia tersenyum puas, Su Qian terperangah dan tersenyum sambil menatap Ruoxue.
"Anda benar, jika anda yang memakai itu sangat cocok dan menambah aura kecantikan xiaojie", puji Su Qian
"Baiklah, ayo susul Tianzhu dan menuju aula untuk berkumpul", Su Qian menggenggam tangan Ruoxue dan menuntunnya berjalan ke arah aula Zhao Fu.
Di aula sudah sangat ramai, seperti biasa seluruh keluarganya sedang menunggunya saja saat ini.
Jenderal Zhao yang melihat kedatangan putrinya segera mendekat.
"aigoo, putri ayah benar-benar cantik", puji jenderal sambil menuntun Ruoxue
Ruoxue tersenyum mendapat pujian itu. Zhao Zuchi dan Zhao Yincu dibuat cemburu dengan perkataan ayahnya itu. Mereka sebenarnya juga ingin diistimewakan oleh jenderal.
Tapi, status mereka bahkan sangat jauh dari Ruoxue. Mendapat perlakuan baik dari ayahnya saja bisa membuat mereka bahagia tidak ketulung.
Mereka iri dengan Ruoxue yang setiap saat dimanapun berada selalu dianggap ratu bagi ayahnya, tidak dengan mereka.
"Fuqin, bolehkah nanti aku hanya menonton dan tidak ikut pertandingan?", ucap Ruoxue
Jenderal Zhao menatap Ruoxue,
"Tentu saja! Itu adalah keputusanmu, ayah tidak akan melarang",Ruoxue tersenyum cerah lalu memeluk ayahnya mengucapkan terima kasih. Sedangkan Jiaoluo mencebikkan bibirnya.
"Xue'er anda harus mengikuti pertandingan ini! Apakah kau ingin melawan perintah kaisar?", ujar Jiaoluo membuat gadis itu menghilangkan senyumannya.
"aishh, furen.. biarkan dia bertingkah apa maunya", jawab Jenderal
"Tuanku apa yang kau katakan? Kau ini boleh memanjakannya, tapi tidak selebih ini!",
KAMU SEDANG MEMBACA
REBIRTH THE PHOENIX WOMAN [SLOW UPDATE]
Historical FictionXia Huanran, Putri sulung kediaman Jenderal Xia. Ia adalah putri dari Jenderal Xia Jinyang dan Wu Yan. Parasnya yang cantik dan rupawan itu membuat sebuah kejatuhan negara. Banyak pelamar yg sedang antre menunggu Xia Huanran. Tetapi, sebuah dekrit...