43 # Kerusuhan Istana

914 122 4
                                    

Semenjak kematian Wen Yiluo, seluruh istana tampak suram. Apalagi sang kaisar, setiap hari dia habiskan untuk minum tanpa henti melupakan kesehatan nya. Bahkan ucapan Selir Yu tidak mempan untuk lelaki itu, apalagi Qi Gong Gong.

Zhao Fu meminta Yiluo agar dimakamkan di aula leluhur mereka, Kaisar juga tak menolak. Tetapi ia tetap meletakkan papan nama Yiluo di aula berkabung di istana sebagai penghormatan nya untuk negara dulu bersama sang suami. Juga, putra Wen Yiluo yang saat ini ada di perbatasan sudah diutus sendiri oleh kaisar untuk kembali agar mereka bisa memberikan penghormatan terakhir untuk sang ibu.

Selesai meneguk 5 botol arak, Han Yiqing alias Kaisar berdiri dengan sempoyongan. Ia berjalan menuju papan nama Yiluo, menatap papan itu dengan mata sayu. Kemudian ia tersenyum tanpa sebab, dan terkekeh. Dia masih tak rela, semua orang yang ia kenal dan ia percaya sudah meninggalkan nya. Sendiri.

Tak lama setelah itu, beberapa hari kemudian ada kabar bahwa kesehatan Kaisar semakin memburuk hari demi hari. Mendengar ini, Jenderal lain segera mengambil alih menggantikan Jenderal Zhao untuk melindungi lelaki yang terbaring tersebut.

Dokter Ming, sebagaimana dokter kepercayaan kaisar memeriksa keadaan nya setiap saat. Alis nya semakin berkerut dalam, membuat semua orang menjadi gelisah. Tabib Ming berdiri dan mengusulkan diagnosis nya. Ia mengatakan bahwa, Kaisar sudah tidak bisa menahan racun itu lagi.

Karena pola hidup nya baru² ini yang minum arak, membuat tubuh nya melemah tanpa daya. Racun itu menyebar begitu cepat, Tabib kemarin yang meminta izin untuk menemukan penawar sampai sekarang belum ada kabar baik sekalipun. Tabib Ming menghela nafas gusar, ia membuatkan obat agar tubuh kaisar fit dan setidak nya ia sadar. Mungkin... untuk terakhir kali nya dan menyampaikan yang seharus nya ia sampaikan(?).

Semua wanita kaisar bersedih dan menangis sesenggukan, mereka tak meninggalkan ruang kaisar berharap sang buddha memberkati naga tersebut.

Zhao Fu...

Ruoxue sering linglung dan lebih pendiam akhir² ini, ia lebih mengurung diri nya sendiri di kamar sambil memeluk kotak yang nenek titipkan pada nya waktu itu. Semua orang di mansion sangat khawatir, sudah 1 minggu ini ia tak keluar dari paviliun nya.

"Nona? bolehkah nubi masuk?" Su Qian berdiri di depan pintu kamar gadis itu sambil mengetuk pintu nya. Selama ini, Su Qian menggantikan Hong mama untuk berada di sisi ibu nya. Mengingat Hong mama sudah tua, dan Jiaoluo memberi wanita itu waktu istirahat untuk tak melayani nya lagi.

Tidak ada jawaban dari pihak sana, Su Qian menghela nafas. Furen memerintah kan ia untuk mengecek kondisi putri nya ini, wanita itu sangat khawatir. Tianzhu mendekat dan memegang lengan Su Qian.
"Lebih baik tunggu nona membaik dulu, ia sedang bersedih. Jangan memaksa nya."

"Apakah Nona tidak telat makan?"

Tianzhu menurunkan pandangan nya,
"Ia sering telat makan, aku tak tahu harus bagaimana untuk membujuk nya."

Lagi-lagi Su Qian menghela nafas kecil, ia menatap pintu kamar itu lalu mengucapkan beberapa kata untuk Tianzhu dan pergi berlalu.
Ruoxue berbaring di ranjang nya sembari memeluk kotak itu, ia memejamkan mata nya dan bulir air mata jatuh dari ujung mata nya.

'nenek, tolong berkati aku dari sana. Ruoxue akan menepati janji ku padamu, Ruoxue akan melindungi Keluarga dan paman yang ada di perbatasan. Xue'er tak akan mengingkari nya, bahkan jika itu merenggut nyawaku. Aku rela, agar nenek tidak kecewa dan bahagia akhir nya janjiku terpenuhi.'

______________

"Huangtaizi, keadaan masih tidak kondusif. Kaisar sedang tidak sadar, dan tabib sedang berusaha untuk membuat nya bangun walau sesaat. Setidak nya, ia akan mengucapkan wasiat saat terbangun dan membuat mu naik tahta. Jangan khawatir!" Gu Siwen menasihati menantu nya itu dengan beberapa kata yang menenangkan.

REBIRTH THE PHOENIX WOMAN [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang