41 # Salam Tersirat

888 146 6
                                    

Yelu yang menunggu gadis itu kembali dan segera menampilkan dirinya saat melihat Ruoxue sudah tiba di ruangan nya. Ruoxue terkejut sesaat ketika lelaki itu muncul, dia menutup pintu nya dan berjalan untuk duduk.

Yelu membungkuk sedikit.
"Nona."

"Katakan,'' jawab nya tanpa basa basi.

"Sesuai perkiraan anda, memang benar yang mencelakai Kaisar dan Madam Wen saat ini berasal dari pangeran. Dia adalah Shinjing wang," jelas nya menatap ekspresi wajah Ruoxue.

Tak terasa, tangan Ruoxue mengerat dan mengepal. Dia tersenyum untuk menutupi kemarahan nya.
"Lalu?"

"Nona, tidakkah anda berpikir jika pergerakan Shinjing Wang terlalu terbuka?. Dia tidak berniat menutupi atau apapun itu dari saudara nya."

"Dia berpikir jika telah mendapatkan kekuatan kecil dari keluarga Xie akan mudah berjalan ke atas tahta," ujar nya dengan senyum miring.

"Tak disangka, seorang pangeran yang terlihat sangat bersih mempunyai sisi yang busuk!"

"Apa rencana anda?"

"Mari kita ikut bermain."

''Tapi, kekuatan keluarga Xie masih cukup kuat bagi kita. Maksud anda ikut bermain, itu apa?"

"Kau tahu? saat ini stempel giok kerajaan tidak ada di tangan Kaisar. Stempel ini sangat penting saat seseorang akan naik tahta. Jadi, dia akan segera mengutus orang nya untuk mencari stempel itu pada seluruh pejabat termasuk ayah ku," pungkasnya sambil membayangkan mimpi nya waktu itu yang banyak prajurit menggeledah rumah nya.

Yelu menurunkan pandangan nya, lalu menatap gadis tersebut.
"Apakah maksud anda hanya melihat pergerakan mereka?"

Ruoxue berdiri sambil menganggukkan kepala nya, dia melipat tangan nya ke dada sambil berjalan menuju jendela. Yang penting, dia harus sebisa mungkin melindungi keluarga nya juga teman² dekat nya. Ruoxue menghela nafas, dia berbalik menghadap Yelu lagi.

''Tetap selidiki mereka, pasti ada fakta baru yang akan kau temui." Yelu mengangguk.

"Benar, berikan ini pada Yong."

"Lagi?"

"En, jika hanya sekali saja. Mana mungkin mereka percaya?" Ruoxue tersenyum miring, Ia mencairkan lilin perekat lalu menaruhnya di tali yang membungkus kertas, kemudian dia menekan lilin itu dengan stempel miliknya. Menandakan bahwa itu ialah stempel milik Ruoxue, tetapi sayangnya semua orang tidak mengetahui hal ini.

"Menambahkan stempel, bisa menambah kepercayaan mereka padaku. Seakan² aku adalah orang yang bisa dipercaya karena mengungkapkan identitas melalui stempel ini."

"Nona benar."

Ruoxue meniup sedikit perekat yang masih panas, kemudian menyerahkan nya pada Yelu.
"Tali merah untuk selir Shi dan tali coklat untuk Putri Mahkota,"

"Oh satu lagi, aku ingin kau pergi ke tukang pengrajin perhiasan. Buat tusuk rambut persis yang aku gambar," imbuh nya sembari menyerahkan kertas berisi desain tusuk rambut.

Yelu menangkupkan kedua tangan nya dan pergi menghilang di udara. Dia duduk santai di meja yang berada teh pot nya, lalu menuang teh itu kedalam cangkir. Ia mengalihkan anak rambut nya dan diselipkan ke belakang telinga.

REBIRTH THE PHOENIX WOMAN [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang