chapter 21

5 0 0
                                    

HAI HAI

HAPPY READING 📖📖📖

AKU AKAN SELALU NGINGETIN KALIAN BUAT JANGAN ADA YANG SALAH LAPAK ❌❌❌





Rumah Razka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rumah Razka

Khanza sedang mengagumi bangunan megah nan unik tempat pacarnya tinggal, bangunan bak istana mewah terpampang nyata di depan matanya.

"Kenapa hmm?" Tanya Razka saat mengetahui pacarnya sedang melamun.

Khanza yang mendengar itu, segera menolehkan kepalanya ke sumber suara "nggak, cuma kagum aja, rumah kamu unik!"

"Unik an mana sama aku?" Sahut Razka sembari menggandeng tangan Khanza untuk menuju ke dalam rumah.

"Kalo rumah kamu unik, kalo kamu," Khanza menghentikan ucapanya "kalo kamu dingin." Ucapnya melanjutkan kalimatnya.

"Aku dingin karna aku belum nemuin duniaku, dan sekarang aku hangat karna aku udah nemuin duniaku."

"Udah, jangan mulai gombalnya," ucapnya menutupi raut wajah merahnya.

Razka tersenyum, lalu dia segera memegang gagang pintu rumah dan menempelkan ibu jarinya di sana. Otomatis pintu yang semula terkunci, sekarang menjadi terbuka.

"Ayo masuk, nanti nggak usah grogi sama Bunda, Bunda orangnya asik kok." Ucapnya yang di balas senyum tipis milik Khanza.

"Assalamualaikum Bund, ini aku udah bawain pesenan Bunda."

Terlihat seorang Wanita berjalan kearah mereka dengan menggendong seorang bayi perempuan di pinggangnya.

"Waalaikumsalam," ucap Bunga "ini Khanza kan? Akhirnya datang juga," Bunga menyambut kedatangan Khanza penuh antusias.

"I-iya Tante," jawabnya sedikit grogi, Khanza beralih menatap bayi yang ada di gendongan Bundanya Razka "Hai cantik, nama kamu Riska kan?" Ucapnya menyapa.

"Ai antit, ai antit (hai cantik)," sahut Riska merekahkan senyuman.

"Riska, ada kakak cantik, seneng nggak?" Sekarang Razka yang berbicara.

"Enen, enen, (seneng)," ucapnya dengan menepuk-nepuk tanganya.

"Yaudah Bunda masak dulu, kamu duduk dulu gih sana di ruang tv nyantai-nyantai," ucapnya menyuruh Khanza.

"E-nggak Tan, gimana kalo aku bantuin Tante masak di dapur!" Tawar Khanza.

Sepertinya wajah Bunga mendadak lesu saat ini "kok panggilnya masih Tante, panggil Bunda dong!"

Our Promise (On Going)Where stories live. Discover now