HAI HAI
DILARANG SALAH LAPAK❌❌❌
HAPPY READING📖📖📖
Malam ini Khanza sedang berlatih untuk mengerjakan soal-soal B. inggris yang diberikan Bu Lita tadi. Sebenarnya dia bisa mengikuti olimpiade tersebut tanpa latihan khusus, tapi Bu Lita yang menyarankan untuk tetap berlatih meskipun sudah mahir.
"My brother rides a bike to school...jadi jawabanya every day." Khanza membaca satu persatu soal dan mejawabnya dengan mudah.
"What are they doing-
Dertttt dertttt dertttt
Belum sempat Khanza melanjutkan Kalimatnya, satu panggilan telpon masuk dari balik hp Khanza.
"Nomor baru," gumam Khanza ketika mengetahui nomor tak dikenal menelfonya.
Khanza segera memencet tombol hijau di ponselnya.
"Halo."
Ternyata lo keras kepala juga, gue bilang jauhin Razka atau lo terima konsekuensinya.
"Emangnya lo siapa?"
Nggak penting, kalo lo masih deketin Razka. Gue akan jadi malaikat maut lo.
Ucap orang tersebut di seberang sana.
"Ckk sinting."
Setelelah mengatakan itu Khanza segera mematikan telepon secara sepihak.
"Siapa si yang selalu neror gue, nggak ada kerjaan lain apa?" dumel Khanza kesal.
Krek
Suara pintu terbuka menampakan sosok Rendi yang sudah berada di ujung pintu sambil membawa segelas susu dan sepiring nasi yang ditaru diatas nampan.
"Kenapa tadi nggak turun kebawah?" Tanya Rendi sembari menaruh nampan tersebut diatas nakas.
Khanza menoleh "eh Papa, ini lagi ngerjain soal latihan buat olmipiadi nanti."
Rendi mengerutkan keningnya "olimpiade?"
"Emangnya Mama nggak bilang sama Papa, satu bulan lagi aku olimpiade B.inggris di jogja."
"Nggak, Mama nggak bilang apa-apa."ucap Rendi.
"Bolehin ya Pa?" Mohon Khanza.
YOU ARE READING
Our Promise (On Going)
Fanfiction......... Hallo, kenalin nama aku Reyna, aku adalah gadis biasa yang miskin, aku jatuh cinta pada seorang pria yang juga mencintaiku, namun kasta tak memihak. Kami meninggal dalam keadaan tragis. Ya, kami mengakhiri hidup di atas gedung terbengkalai...