AKU SELALU NGINGETIN KALIAN BUAT JANGAN SALAH LAPAK❌❌❌
HAPPY READING 📖📖📖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Razka bersiap untuk berangkat kerumah Khanza, karna memang rencananya kumpul di sana. Razka membawa ransel berwarna hitam dan juga gitar yang selalu ia mainkan.
"Razka berangkat dulu Bun," ucapanya sambil menyalimi tangan Bunga.
"Hati-hati, jangan ngebut, jangan seenaknya sendiri di sana," peringat Bunga."
"Iyaa," jawab Razka.
Razka beralih pada Riska yang sedari tadi sudah menatapnya.
"Kakak Pergi dulu ya," pamitnya pada Riska.
"Yum, yum, yum (cium)," ucap Riska sambil tersenyum.
"Minta di cium, sini kakak cium."
"Muahh, muahh, muahh," Razka mencium ke dua pipi gembul milik Riska.
"Ayim ayim (salim)," ucapnya lagi.
Razka menyodorkan tangannya untuk di salimi pada Riska.
"Muahh," ucap Riska seusai mencium tangan Razka.
"Kakak pergi dulu ya, assalamualaikum," pamit Razka lalu melenggang pergi meninggalkan Bunga dan juga Riska.
Sesampainya di rumah Khanza, Razka sudah melihat teman-temannya berkumpul sambil menenteng ransel dan juga peralatan masak.
"Woy Razka, lo ngapain aja dandan ya lo. Gue di sini udah jamuran nungguin lo," ucap Rivan ngegas.
Razka hanya melirik sekilas lalu mendatangi Lina yang sudah berdiri di depan pintu rumah bersama Khanza.
Razka menyalimi tangan Lina "Tante, maaf telat."
"Nggak papa, kita juga baru nunggu sebentar di sini." Jawab Lina.
Oh iya jangan lupa jagain Khanza ya," lanjut Lina.
"Mama, Khanza bisa jaga diri," sahut Khanza tak terima.
Razka tersenyum mendengar ucapan Lina "iya tante, saya pasti jagain kok."
"Yaudah berangkat gih udah mau siang,"
"Kita berangkat dulu ma, assalamualaikum," pamit Khanza sambil menyalimi tangan Lina lalu diikuti Razka dan juga teman-temanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise (On Going)
Fanfiction......... Hallo, kenalin nama aku Reyna, aku adalah gadis biasa yang miskin, aku jatuh cinta pada seorang pria yang juga mencintaiku, namun kasta tak memihak. Kami meninggal dalam keadaan tragis. Ya, kami mengakhiri hidup di atas gedung terbengkalai...
