24. Amarah dan luka

2K 299 333
                                    

Butuh satu bulan buat nyicil dan nulis 9k word untuk chapter ini.

And of course i'm really really miss u guys, kangen bgt dibacotin kalian hehe.

So, enjoy ya buat long chapter ini. Maaf klo banyak typo atau berantakan :)




Pintu apartemen kecil yang terletak dipusat kota new york yang sibuk itu terbuka secara perlahan, dan pria yang baru saja pulang dari kampusnya itu mulai memasuki tempat tinggalnya itu secara perlahan.

Langkah kakinya terhenti sesaat ia mendapati sosok wanita yang duduk disebuah kursi dengan sebuah laptop dipangkuan nya. Didepannya tepat diatas meja belajar, banyak sekali kertas-kertas dan buku-buku pengetahuan miliknya.

Wanita yang duduk membelakangi nya itu terlihat menggemaskan dengan switer kebesaran yang menutupi tubuh mungilnya, rambut panjangnya dikuncir satu dengan kaca mata baca yang saat ini ia pakai.

Dengan senyum hangatnya pria itu melangkah mendekat dan belum sampai di tujuannya suara wanita itu terdengar dan menghentikan langkahnya.

"Kau pulang sedikit terlambat"

Pria itu terkekeh mendengar suara wanita yang berbicara tanpa berbalik ke arahnya, seolah-olah dia sudah hafal betul kehadiran sang kekasih, hanya dari langkah kaki, aroma tubuhnya hingga hembusan nafasnya.

Wanita itu masih begitu fokus mengetik diatas keyboard laptopnya.
Lantas dengan perasaan gemas pria itu kembali melangkah lalu memeluk tubuh yang sedang duduk itu dari belakang.

Cup

Ciuman lembut mendarat dipipi kiri wanita itu namun sang wanita hanya merespon dengan senyuman kecil sebelum kembali lanjut dengan tugasnya.

"Hei Cantik, bukankah ini saatnya kau beristirahat?". Pria itu berkata begitu manis disamping telinga sang wanita dan lagi-lagi wanita itu hanya merespon dengan senyuman saja.

"Jika aku beristirahat sekarang, Tugas ini tidak akan cepat selesai". Balasnya pelan dengan memberikan ciuman lembut nan halus disudut bibir prianya yang sedang tersenyum.

"Kau bisa mengerjakan nanti lagi, matamu butuh istirahat sayang. dan memangnya kau tidak lapar eum?". Pria itu masih nyaman memeluk tubuh wanitanya yang kembali fokus dengan laptopnya.

"Aku sudah makan tadi". Balas sang wanita dengan tangannya yang mengusap lembut permukaan wajah tampan yang ada dibahunya.

Terdengar hembusan nafas kasar dari sang pria hingga membuat wanita yang sejak tadi fokus ke laptopnya itu mulai menoleh dengan raut wajah bertanya.

"Kenapa?"

Pria yang memasang bibir sedikit cemberut itu dengan sebelah tangannya menutup laptop diatas pangkuan sang wanita dan menaruh benda kotak itu ke atas meja.

"Hei, aku belum menyelesaikan nya"

"Itu bisa nanti"

"Ouh come on Ed, aku tidak mau terkejar oleh waktu"

"Tapi aku mau mengejarmu"

"Eden!"

Wanita cantik itu mulai bergerak geli ketika sang kekasih mulai menggelitiki perutnya dan memberikan kecupan-kecupan kecil dileher dan juga pipinya hingga membuatnya terkekeh geli bercampur sebal.

Faultless ✔Where stories live. Discover now