3. Warna yang menyakitkan

1.3K 355 84
                                    

Weekend adalah waktu yang tepat bagi orang-orang yang biasanya disibukan dengan pekerjaan untuk melakukan liburan dan istirahat singkat.

Tetapi berbeda dengan Seorang Bae Irene di siang hari yang panas ini, wanita itu memilih tetap berada didalam penthouse nya seperti weekend yang lalu-lalu.

Tentu saja wanita itu tidak akan bermalas-malasan. Wanita yang terkenal gila kerja itu bahkan sejak pagi sudah duduk dikarpet berbulu yang berada diruang tengah dengan sebuah laptop dan kopi yang menemani nya.

Matanya begitu fokus melihat-lihat referensi para aktor dan staff yang akan disiapkan untuk projek barunya, maka dari itu dirinya tidak ingin diganggu.

Bahkan bibi han yang sedang memasak makan siang beberapa kali mendengar Nona Bae itu menelpon sambil berkata dengan tegas dan terdengar menyeramkan.

Bae irene ketika sedang berada Di mode seorang Executive producer, memang jelas berbeda dari sosok nya yang tenang dan penyayang ketika dirumah.

Mengenai anak manusia yang satu lagi tinggal ditempat ini, Kim Suho saat Weekend akan melakukan pekerjaan nya di sebuah ruangan khusus yang disediakan irene untuk Suho melakukan Seni Lukisnya. Jadi bisa dibilang mereka berdua saat ini sama-sama sedang sibuk.

Suho memiliki keahlian yang tidak ingin irene sia-sia kan, makanya wanita itu memilih mengosongkan satu ruangan hanya untuk membuat anak itu semakin bebas dalam melakukan seni lukisnya. Hasil dari seni lukis suho memang sering disumbangkan secara cuma-cuma oleh pria itu, namun tak jarang lukisannya juga menghasilkan uang yang cukup besar ketika ada saja orang yang ingin membelinya, jadi yaa bisa dibilang Suho juga bisa berguna.

"Nona Bae, Saya akan mengantarkan Susu dan vitamin kepada Tuan Kim"

"Bibi han"

Bibi han yang baru saja ingin melangkah harus terhenti ketika Bae irene memanggilnya, wanita berumur itu menatap bingung majikan nya yang kini mulai berdiri dan melangkah ke arahnya.

Tanpa banyak bicara irene mengambil Alih segelas susu dan sebungkus vitamin itu dari tangan bibi han.

"Biar aku saja, bibi lanjut saja memasak"

"Nona, anda sedang bekerja. Saya tidak ingin mengganggu_"

"Tidak apa-apa, biar aku saja". Potong irene dengan suara yang terdengar tenang dan senyum tipis dibibir nya.

Bibi Han pada akhirnya hanya menurut dan kembali ke dapur untuk melanjutkan sesi masaknya.

Bae irene kemudian melangkah ke ruangan yang berada dipojok Penthouse yang kini sudah berubah menjadi Studio seni milik Kim Suho.

Irene melihat pria yang memakai apron lukisnya itu sedang berjongkok menuangkan cat berwarna biru kedalam sebuah cangkir untuk ia satukan dengan warna yang berbeda, melihat suho yang terlihat sangat fokus dalam pekerjaan nya itu membuat irene diam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene melihat pria yang memakai apron lukisnya itu sedang berjongkok menuangkan cat berwarna biru kedalam sebuah cangkir untuk ia satukan dengan warna yang berbeda, melihat suho yang terlihat sangat fokus dalam pekerjaan nya itu membuat irene diam-diam tersenyum, kemudian langkah kakinya mulai memasuki ruangan.

Faultless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang