23. Dia yang seharusnya

1.8K 283 289
                                    

Cinta dan kasih sayang kalian ke cerita-ceria tulisanku, yang bikin aku bertahan sejauh ini sama kalian. Aku ga bisa sejahat itu ninggalin kalian dengan cerita yg lagi seru-serunya.

So, temenin aku terus ya sampai cerita ini bisa selesai menuju ending terbaik nya.

Thank you so much and i love u guys :)

Udara sejuk dan menyegarkan tercipta dipagi hari yang masih sedikit berkabut itu, dikelilingi pegunungan membuat area camping dari orang-orang Seoul itu menjadi begitu menenangkan hati dan pikiran.

Kim Minseok sudah terbangun sejak pukul 6 pagi dan pria itu kini sedang sibuk menyeduh kopi di teko kecil yang mengeluarkan uap hangat.
Suasana dipagi ini masih cukup dingin hingga membuat nya memakai jaket yang sedikit tebal.

Ia berdiri sendirian ditengah area camping itu dengan sebuah meja portable yang berada disana.

Disela-sela waktu tenangnya, Minseok kini menoleh dengan senyum ketika ia melihat satu sosok wanita keluar dari dalam tendanya dengan wajah bangun tidurnya.

"Good Morning". Sapa minseok dengan hangat.

Shon wendy yang memeluk tubuhnya sendiri itu melangkah mendekati Kim Minseok dengan senyum kecil diwajahnya.

"Kau bangun jam brapa Oppa?"

"Eumm sekitar jam 6"

Wendy melihat pergerakan Minseok yang terlihat begitu tenang menuangkan kopi yang ia buat ke 3 cangkir yang ada diatas meja.

"Kau membuat kopi sepagi ini?"

"Awalnya aku hanya ingin membuat satu, tapi aku memikirkan kalian juga. Jadi sekalian saja aku membuat satu teko kecil ini"

Wendy menerima dengan senang hati satu cangkir kopi yang Minseok berikan untuknya.

"Terima kasih"

"Sama-sama, kopi terlihat begitu pas dengan suasana dipagi ini bukan?"

"Eum, kau benar"

Wendy dengan perlahan menyeruput kopi buatan minseok itu dengan pandang lurus menghadap danau dan pegunungan didepannya.

"Ngomong-ngomong bukankah irene juga suka kopi?"

Pertanyaan minseok membuat wendy langsung menaruh cangkirnya diatas meja, "Eum kau benar, sebentar.. Aku akan membangunkannya dulu'

Wendy lantas bergegas melangkah ke arah tenda milik irene yang berada tepat disamping tendanya, tenda berwarna merah itu ia buka dengan perlahan.

"Irene, ayo bangun. Kau harus_". Ucapan wendy terhenti ketika kedua matanya kini mendapati tenda itu kosong.

Hanya ada bantal dan selimut tebal yang diatasnya terdapat macbook milik irene.

"Huh? Kemana dia?"

Wendy kembali bangkit dan melangkah lagi menuju Minseok yang saat ini mulai sibuk memotong roti untuk sarapan mereka.

"Oppa, Irene tidak ada didalam tendanya, apa sebelumnya kau melihat dia keluar?"

Minseok menghentikan kegiatan memotongnya untuk menatap wajah bingung wendy.

"Aku tidak melihat siapapun keluar dari tenda, kau orang pertama yang aku lihat setelah aku terbangun"

Faultless ✔Where stories live. Discover now