"Lu kalo ngomong di jaga busett," ucap Arshaka jengkel.

Saga hanya menyengir tanpa dosa dengan mengelus-elus kepala yang terkena jitakan Arshaka. Sedangkan Devano hanya menyimak percakapan dua sahabatnya dengan sekali-kali tertawa renyah.

"Dah ah turun yuk Dev. Gua laper mau ngabisin Ayam awkwkwk."

"Bisa ga si Ga, gausah malu-maluin gua!"

"Yaudah ayo buru turun."

Devano mengangguk setelah itu melangkahkan kaki menuruni pelaminan.

"Shaka, selamat ya. Samawa sahabatku."

Alea menoleh mendengar suara perempuan yang mengucapkan selamat pada Arshaka.

Bentar-bentar, sepertinya Alea pernah melihat gadis itu. Tapi dimana? Ah iya dia gadis yang kemarin memberikan minuman pada Arshaka setelah pertandingan basket. Siapa dia?

Gadis itu tersenyum manis pada Alea. "Haii, selamat ya. Kenalin aku clarisa sahabat kecilnya Arshaka."

Alea membalas dengan senyuman. "Ah iya makasih. Btw kok Lea baru tau kalo Shaka punya sahabat dari kecil."

"Nanti gua ceritain." Jawab Arshaka.

"Duduk di sana yu Sa. Kita ngobrol banyak oke." Kata Arshaka pada Clarisa.

"T-tapi-"

"Udah ayo." Potong Arshaka dengan menarik tangan Clarisa menuruni pelaminan setelah itu duduk di kursi para tamu meninggalkan Alea sendiri.

Alea melamun bingung, Sebenar nya istri Shaka siapa? Kenapa Shaka tidak mengajak Alea? Malah mengajak sahabatnya?

Alea tidak ingin memikirkan hal itu, toh baguslah jadi ia tidak perlu berdekatan dengan Arshaka. Alea memilih turun dari pelaminan menemui Dini sahabatnya.

"Dini."

"Loh Le? Kok ga bareng Shaka?"

Alea menunjuk jari nya ke arah Arshaka dan juga Clarisa. "Lagi asik sama sahabatnya."

"What. Baru juga beberapa menit lalu nikah, udah selingkuh ae tu cowo satu. Bukan maen!"

"Dini apaan si orang Shaka lagi ngobrol sama sahabatnya bukan selingkuh."

"Pantes Shaka gitu. Orang istrinya polos."

"Dini apaan si."

"Ga. Gua cuma mo makan dah."

"Din, makan di sana Kuy." Ajak Saga yang tiba-tiba berada di samping Dini.

"Kuy. Papay Lea."

"Ihh ngeselin banget dah. Udah di tinggal suami, sekarang di tinggal kawan. "

"Ma

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Ma."

"Kenapa sayang?" Ucap Kinanti pada putrinya.

Alea menarik tangan Kinanti untuk duduk di antara Alea dan Arshaka, setelah itu bersender di bahu Kinanti. "Capee."

Kinanti tersenyum. "Yaudah Lea sama Shaka istirahat gih di kamar."

"Lea ga mau sama Shaka, Lea mau sama mama."

Ratih maju mendekati Alea. "Kenapa ga mau sama Shaka?"

"Shaka mainnya kasar kata Saga tadi."

Arshaka membelalakkan mata nya setelah mendengar perkataan Alea. "Emang lu paham arti main kasar?"

Alea menggeleng tegas. "Ngga, emang apaan?"

"Nanti gua ajarin," Ucap Arshaka sinis.

Ratih dan juga Kinanti tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku sepasang pengantin baru itu.

"Maksut Shaka? Shaka mau KDRT gitu ama Lea? Ihh ga mau ga suka."

"Serah lu," ucap Arshaka.

"Mama Lea ga mau sama Shaka."

"Bukan gitu sayang. Shaka ga bakal kasar kok sama kamu, percaya deh sama mama."

"Tapi nanti kalo Shaka kasar sama Lea gimana?"

"Teriak yang kenceng panggil bunda oke,"ucap Ratih pada Alea.

"Ohh oke deh."

"Yaudah sana Shaka sama Lea istirahat dulu."

Alea mengangguk, setelah itu melangkahkan kaki menuju kamar atas milik Arshaka untuk beristirahat.

Di kamar....

Alea merebahkan tubuhnya tanpa mengganti gaun pengantinnya terlebih dahulu. Memejamkan mata mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

Arshaka yang melihat tingkah Alea hanya menggeleng-gelengkan kepala. Kemudian melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh lelahnya.

Setelah melakukan ritual mandinya lengkap dengan pakaian yang menempel di tubuh kekar nya, Arshaka melangkahkan kaki menuju ranjang empuknya guna merebahkan tubuh lelahnya.

Arshaka melihat Alea yang masih lengkap dengan gaun pengantinnya tertidur lelap di ranjang miliknya.

Arshaka teringat kejadian dimana dia tertidur lalu terganggu karena tingkah usil Alea. Arshaka tersenyum sinis kemudian berteriak.

"Gempaaaaaaa..... lariiiiii..... GEMPAAA."

Alea yang masih sedikit tersadar langsung terlonjak kaget. Ingin berlari namun terbelit gaun pengantinnya. Alhasil malah menindih Arshaka.

Posisi mereka saat ini Arshaka berada di bawah, sedangkan Alea berada di atas. Mereka saling berpandangan .

Cklekk...

Alea dan Arshaka menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka masih dengan posisi mereka.
Ratih yang baru saja membuka pintu langsung menutup pintu kembali dengan senyum usilnya.

Alea dan Arshaka kembali menatap satu sama lain, setelah itu tersadar dengan posisi mereka.

"Aaaaaa." Teriak Alea.

"Biasa ae kali Le, gausah teriak-teriak gitu."

"Shaka? Kita abis ngapain? "

"Tindih-tindihan," ucap Arshaka santai.

Alea langsung menutup mulutnya dan menangis. "Berarti Lea bakal hamil? Terus punya baby?"

Alea menggeleng tegas." Ga Shaka. Lea belum siap jadi mami. Lea belum lulus sekolah hiksss."

Arshaka menggaruk tengkuknya bingung. "Maksut lu?"

"Kata Dini kalo pengen punya baby main tindih-tindihan dulu sama suami. Tadi Lea sama Shaka? Aaaaaa."

"Pffffftttttttt..... ga gitu konsep nya maemunah hahaha."

"Terus gimana? Kan tadi Lea sama Shaka udah anu hiksss."

Arshaka menarik nafas panjang, setelah itu menghembuskan nya pelan guna mengsudahi tawanya. " Mau punya baby? Sini gua ajarin."

Alea menggeleng. "Tidakk." Teriak Alea dengan berlari ke arah kamar mandi.

Sedangkan Arshaka masih berdiri di tempat dengan mengelus telinganya. "Baru satu hari jadi istri udah sekarat telinga gua. Gini amat punya istri kang nyiksa telinga Hufft."

TBC

Ehhemm gimana kabar kalian?
Baik kan pastinya.

Yang abis di ghosting mana suaranya xixixi.

See you,papayy.

ARLE[on Going]Место, где живут истории. Откройте их для себя