"ya adik kenzo udah mulai tanya kenapa dia beda dari kakaknya nya. Ya Abang jelasin semuanya, terus dia udah mulai paham kalau abangnya punya papa dua. Tapi so far mereka akur. Mereka juga anak anak abang juga kan? Irene sehat kok lagi hamil anak ketiga juga" ujar suho menceritakan semuanya kepada jeno. Jeno mengangguk.


"Kak irene hamil lagi? Wah selamat bang" ujar ny antusias melihat mantan kekasih kakak nya itu sudah benar benar bahagia dengan hidup nya sekarang.


"Iya nih. Kamu kapan nyusul jen?" Jeno hanya tersenyum tipis.


"Sedikasihnya sama tuhan bang" jawabnya alakadarnya. Suho menggelengkan kepalanya. Menepuk bahu jeno sekilas.


"Jangan buru buru jen, nikmatin masa masa berdua dulu. Nanti kamu ga bisa di manja kalau udah punya anak lagi. Asli deh. " jeno tertawa mendengar saran dari suho.


"Kapan kapan main ke rumah sama saudara mu yang lain, ajak kenzo main. Walau irene udah nikah sama aku, tetep itu ga ngerubah status kenzo sebagai ponakan kalian" jeno hanya mengangguk.


"Iya deh besok jeno sama adek main ke rumah kenzo sama adek kalau dia libur. Tau sendiri kan bang adek lagi banyak jadwalnya" ujar jeno seadanya.


"Iya sih kayanya si adek lagi sibuk sliweran di mana mana. Ya udah abang mau visit dulu. Sering sering main ya?" Ujar suho terakhir, jeno membungkuk sedikit untuk berpamitan.



"Jeno duluan bang, mau ambil tas dulu dulu. Nanti kalau libur jeno ajak adek atau bang mark main ke kenzo" pamit nya kemudian melangkah menuju tempat di mana tas nya berada.


"Mau pulang dok?" Tanya seorang perawat pria yang sedang tiduran di sofa panjang ruang jaga. Jeno mengangguk.


"Mau tidur pasti?" Tebak Jeno, perawat itu hanya tertawa karena tebakan jeno benar.


"Yaudah saya duluan ya? Kalau ada kasus darurat nanti telepon saya aja" perawat yang sudah 3 tahun berkenalan dengan jeno itu mengangkat tangannya pertanda oke. Jeno menggeleng kemudian mengambil tas nya dan keluar dari tempat mereka jaga.


Menyapa seseorang yang berada di pos satpam, jeno kemudian langsung melepas snelli miliknya menyisakan celana krem dengan kemeja berwarna biru muda yang membalut tubuhnya yang kian kokoh.


"Mbak, bunga mawar nya" ujar jeno ketika ia berhenti di salah satu toko bunga langganan nya.


"Ini mas. Udah lama kayanya mas ngga kesini" ujar florist itu. Jeno hanya menyipitkan matanya.


"Sibuk mbak belakangan, baru sempet kesini" balas nya mengambil kembalian.



"Ya sudah ya mbak, saya duluan" ujar jeno kemudian berjalan kembali melajukan mobilnya menuju tempat yang dia tuju.


"Bubu, jeno dateng" ujar nya pelan saat berdiri di sebuah nisan berwarna putih yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi kakak sulung nya.


Meletakkan buket bunga itu di samping jajaran buket bunga yang ia yakini milik kenzo dan suho. Nisan bubu tidak pernah sepi karena sering mendapatkan kunjungan dari teman teman nya. Jeno senang mendengar berita itu dari penjaga makam.


Jeno terduduk diam sambil menatap nisan itu. lamat lamat, mengusap nisan yang kini telah terbangun selama 10 tahun lamanya. Tidak menyangka waktu berjalan begitu cepat, taeyong pergi meninggalkan semuanya
selama 10 tahun.



Tidak banyak yang bisa jeno katakan, ia hanya menunduk membiarkan air matanya turun sembari mengusap nisan kakak nya itu. Ia rindu orang yang selalu mengomeli dirinya ketika dia begadang bermain game. Ia rindu sosok yang selalu membelikan dirinya buku buku ketika ia bosan. Ia rindu semua yang dilakukan oleh taeyong namun tidak bisa ia lontarkan lewat kata kata.

"Bubu, hidup itu berat ya bu? Mas baru sadar waktu bubu pergi" hidup mereka kalang kabut kala itu. Kepergian taeyong terlalu mendadak. Walau warisan yang diberikan taeyong cukup untuk membeli semuanya, tapi uang tidak bisa menggantikan posisi seseorang yang pergi meninggalkan rumah itu.


Jaehyun langsung mengambil alih perusahaan tiga hari setelah taeyong pergi, memastikan perusahaan yang diwariskan sang sulung tidak gagal. Dia berusaha keras untuk benar benar mencapai puncak kejayaannya. Dibantu dengan kak doy, bang John, bang yuta, dan sedikit bantuan dari tuan zhong, jaehyun yang semula diremehkan di kantor kini namanya melambung tinggi. Jaehyun sudah menikah dan memiliki dua orang anak, kini dia tinggal di amerika bersama anak dan istrinya, mengurus cabang baru perusahaan di sana.

Mark menjadi produser musik dan menjadi presiden direktur di sebuah agensi ternama di bawah naungan perusahaan utama keluarga besar mereka yang dipimpin jaehyun yang sekarang menjadi sulung. Pada mulanya, Mark mengalami masa masa sulit di awal perusahaan nya terbentuk, mulai dari kesulitan mencari investor hingga mencari trainee baru untuk di debutkan, namun akhirnya mark bisa menjadi terkenal hingga sekarang. Ia juga sering tampil di beberapa panggung besar sebagai juri ataupun tamu undangan bagi acara pencarian bakat menyanyi.


Sementara sungchan, satu satu nya adik bagi jeno, kini menapaki karir nya menjadi model dan aktor ternama dibawah agensi milik mark. Wajah nya terpampang di setiap majalah kenamaan. Serta film film yang dibintanginya mendapatkan rating yang tinggi, sehingga dia tidak pernah sepi job. Ia juga sering memenangkan award menjadikan dirinya seseorang yang berprestasi pada bidangnya.

Jeno sendiri di usianya yang ke 28 sudah menjadi dokter spesialis forensik yag cukup muda. Kematian taeyong lah yang membantu dirinya untuk mengambil spesialisasi ini. Ia tidak ingin ada bubu bubu yang lain di masa depan. Kala itu mereka kesusahan mencari penyebab bubu meninggal dunia, dan dia baru mendapatkan penyebab kematian bubu, pada 35 hari kematian nya. Ia tidak ingin ada orang yang seperti keluarga nya, menunggu hasil forensik yang cukup lama karena kekurangan dokter spesialis ini. Keluarga nya cukup terkejut karena jeno mengambil ini. Tapi kemudian mereka paham begitu jeno memberi tahu alasan dibalik semuanya.

"Bubu, mas pulang. Besok mas kesini lagi, bubu. Mas pamit ya?" Mengusap nisan itu serta air mata nya yang tadi turun, jeno tersenyum lebar, meninggalkan pemakaman dengan senyum di wajahnya.


Namun begitu jeno hendak masuk lagi ke dalam mobil nya, sebuah panggilan menghentikan langkahnya. Jeno tersenyum tipis kemudian mengangkat panggilan itu.

"Halo sayang?"

===================================

Hi, i'm back with the sequel of diamante. Hope you like it💗

don't forget to vote and comment. Thank you💗

ROYALS Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon