|40| BagasRara

46.5K 6.9K 4.3K
                                    

Sabtu, 04 September 2021

Harapan besar kadang terjadi karena sesuatu yang tidak terduga
BagasAbdullah

Harapan besar kadang terjadi karena sesuatu yang tidak terdugaBagasAbdullah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Pagi pagi sekali, SMA Skala mengadakan razia yang mengharuskan semua muridnya berdiri di lapangan. Para Guru pun turut berdiri namun di tempat yang adem.

Para osis lama berpencar memeriksa tas murid yang berada di dalam kelas, sedangkan Osis yang baru menjabat memeriksa satu persatu murid di lapangan. Menyita barang barang yang memang dilarang dibawa ke sekolah. Untuk Perempuan seperti make up, sedangkan laki laki rokok.

Untungnya bagi Rara yang memang tidak pernah membawa apa apa di tasnya hanya diam melihat teman cewek kelas yang histeris saat alat make up mereka di ambil. Sama halnya dengan anak cowok yang kian ngegas ketika rokok di sakunya diambil.

"Ini punya di Bagas, woy! Dia nitip ke gue tadi pagi."

"Enak aja lo! Gue timpuk pake semen modar!" Bagas melotot mendengar seruan Rafi disampingnya.

"Iya'in aja napa, dari pada rokok gue diambil si nenek sihir ini." Rafi berbisik di telinga Bagas, dengan nada gemas.

"Udah sini rokok lo!" sentak Jessica yang berada didepannya. Dia merebut paksa rokok dari tangan Rafi dan memasukkannya ke kantung kresek. "Sekali lagi lo bawa rokok ke sekolah, gue pites otong lo!" desisnya tajam kemudian berlalu.

Rafi berdecak kesal. "Tau gini gue kagak nyoblos lo waktu itu nenek sihir! Nyesel gue!" umpatnya mendengus.

Jessica yang memang belum jauh mendengar itu, dia berbalik sambil tersenyum miring. "Suruh siapa lo milih gue, hah?! Udah gue bilang kan jangan milih gue, tau rasa lo! Gara gara lo juga gue harus jadi anggota osis gak jelas kaya gini!"

"Ditambah bareng ama si jalang!" tambah Jessica melirik Mila yang tengah melakukan hal yang sama. Memeriksa teman sekelasnya.

"Terima aja si," sahut Udin santai.

"Tau, sok banget nolak padahal mah dalem hati girang," tambah Agna memutar matanya malas.

"Diem!" tukas Jessica.

Hana yang berdiri di samping Rara mencebikkan bibirnya seolah mengikuti ucapan Jessica. "Najis!"

"Hana kasar ngomongnya," tegur Rara membuat gadis itu menoleh.

"Gue kesel tau, Ra." Gadis tersebut memasang earphone di telinga sambil melipat tangannya didepan dada. "Orang yang mau mulai semester ngapain disuruh berdiri di lapangan, otak gue yang masih fresh jadi nge-blank, kan."

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang