|31| BagasRara

38.8K 5.2K 1.7K
                                    

Selasa, 20 juli 2021

Singkatnya, gue sayang dia.
BagasAbdullah

 BagasAbdullah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

SUASANA  gedung ini tampak ramai dengan berbagai hiasan berkilau di setiap sudutnya, dominan dari mereka yang datang adalah para pengusaha sukses bersama keluarga yang di bawanya. Senyum mereka pun tak kunjung luntur dari bibir para ibu ibu sosialita, seperti halnya Viona yang saat ini tengah berkumpul bersama beberapa wanita dengan balutan dres mahal.

Wanita paru baya itu menoleh ke belakang melihat Rara yang sedang duduk di salah satu kursi yang tersedia. Viona tersenyum sambil mengayunkan tangannya menyuruh Rara mendekat.

Dengan malas dan langkah pelannya, Rara berjalan menghampiri kerumunan sosialita itu. Beberapa dari mereka menatap Rara dari atas sampai bawah, tatapan menilai.

"Ini siapa jeng Vio? Cantik banget," tanya salah satunya menatap Viona bertanya.

Viona menggenggam tangan Rara sambil tersenyum. "Ini Rara, anak perempuan aku." ia mengkode Rara untuk memperkenalkan diri.

Menghela nafasnya malas, Rara menyalimi tangan mereka yang berjumlah lima orang itu. Tangannya halus dan wangi, meskipun sudah tua.

"Rara, tante tante."

"Loh kamu punya anak perempuan Vio? Kok nggak pernah keliatan ya, gak pernah dibawa sebelumnya," salah satu dari mereka tetap menatap Rara. "Kenalin, tante teman kuliahnya Mama kamu. Gina, panggil tante Gina," lanjutnya memperkenalkan diri.

"Iya, anaknya memang pemalu," ujar Viona melirik Rara yang hanya memasang wajah diam.

"Oalah, umur berapa jeng? Masih Sma ya."

"Enam belas tah--"

"Tujuh belas, Mah," sela Rara.

Viona tersenyum kikuk. "Iya tujuh belas tahun, kelas sepul--"

"Sebelas," sela Rara lagi.

Perempuan itu menghela nafasnya kasar, masalah umur dan kelasnya saja Viona gak tau. Bukannya itu hal yang paling gampang untuk di ingat.

"Aduh jeng Vio, masa umur sama kelas anaknya sendiri aja gak tau. Gimana sih," celetuk salah satu wanita disana.

"Faktor U ya, jeng. Hahahah." tawa dari beberapa wanita disana terdengar membuat Viona menunduk malu.

Ia melirik Rara yang juga meliriknya, nafasnya menghela ringan. Sedangkan Rara menatap Mamahnya dengan sedikit bersalah, apa ucapannya tadi membuat Viona malu.

"Saya baru pindah ke jakarta kemarin, tante. Baru masuk sekolah disini juga, yang daftarin Papa saya. Jadi Mama gak tau saya kelas berapa. Sayanya belum cerita juga," ujar Rara membuat wanita wanita itu mengangguk mengerti.

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang