|20| BagasRara (Flash back II)

31.4K 4.1K 663
                                    

Masih dalam fase flashback, lanjutan kemarin

***

Seminggu setelan obrolan keduanya di halaman sekolah. Kini, Bagas dan Rara kembali menjalankan hari hari mereka seperti dulu. Tidak ada obrolan lagi setelah itu, baik Bagas maupun Rara seperti orang gak kenal. Jika tidak sengaja berpapasan di lorong, mereka hanya saling tatap lalu kembali melanjutkan jalannya.

Sekarang Rara sedang berada di kamarnya bersama Wulan. Mereka tiduran di kasur sambil nonton drama dan saling bercanda ria.

Rara senang, Wulan sosok teman yang asik. Cewek itu lembut dan selalu mengingatkannya jika salah. Wulan menjadi orang yang paling disayangnya setelah kedua orangtuanya.

"Oh iya, aku bawa es alpukat tau. Bentar aku ambil di tas" ucap Wulan beranjak turun dari kasur menghampiri tas nya di lantai.

"Beli dimana?" tanya Rara.

"Tukang lewat" jawab Wulan kembali naik ke kasur sambil membawa dua cup es yang tampak segar.

"Eh tunggu" cegah Wulan saat Rara ingin mengambil es-nya. "Sebelum itu aku mau tanya, waktu kamu pergi ke gudang sama siapa? Soalnya aku ngeliat Ajeng jalan sendiri ke kelas, katanya kamu gak ada di lorong" tanya Wulan membuat tubuh Rara menegang.

"Terus pas kita mau samperin kamu ke gudang, kita ketemu Rizal sama dua temannya. Kata mereka gudang kosong, gak ada orang. Yaudah abis itu kita semua pulang, kirain kamu emang udah pulang duluan. Tapi bener kan, kamu udah pulang duluan?"

Rara mengusap wajahnya gugup, pantas saja. Waktu itu tidak ada satu temannya pun yang mencari dia. Ternyata semua itu karena Rizal, nama yang pernah disebut Bagas.

"I-iya. Aku pulang duluan, maaf yah gak bilang kalian" ucapnya tersenyum tipis.

Wulan terkekeh. "Gapapa kok, santai. Kita kirain kamu hilang" balasnya lagi lagi terkekeh.

"Kenapa kamu baru nanya sekarang?" tanya Rara pelan.

Wulan tertawa kecil. "Abis dari minggu kemarin kamu kaya orang kerasukan, diam aja" jawabnya membuat Rara mencebikkan bibirnya.

"Yaudah nih es nya" ucap Wulan menyerahkan salah es miliknya.

Rara tersenyum senang, dengan semangat ia mengambil es itu lalu membukanya. Namun baru mencium wanginya membuat perutnya mual, tangannya kembali menutup es itu dan meletakkan di kasur.

Perutnya mual dan menolak es itu masuk. "Hoek.. Hoek.."

Wulan menyerinyit. "Kamu kenapa? Es nya gak enak?"

Rara menggeleng pelan sambil membekap mulutnya sendiri dengan tangan. "Enak kok, cuma baunya bikin eneg" sebelah tangannya memegang perut kuat. "Hmphh!"

"Enak kok baunya, kan alpukat emang gini" ujar Wulan heran.

"Gak tau" Rara menggeleng. "Jauhin ya, aku gak suka" ucapnya menatap Wulan.

Meski kesal karena es nya di tolak, Wulan menurut menjauhkan cup es itu ke nakas.

"Ada apa sih?"

BagasRara [END]Where stories live. Discover now