|36| BagasRara

42.7K 6.1K 4.5K
                                    

Senin, 16 Agustus 2021

Coba senyum, 🙂
Duh cantiknya cewek gue.
BagasAbdullah

BagasAbdullah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Klik

Bagas memetik senar gitar kesayangannya sekali, menimbulkan satu petikan untuknya memastikan keadaan gitar itu. Dirasa tidak ada yang rusak, ia tersenyum senang. Tangannya menepuk nepuk badan gitar itu pelan.

Bahagia aku, bila bersamamu..
Tenang hatiku, dalam pelukanmu..
Tetap denganku, hingga kau menua..
Hingga memutih rambutmu..

"A'a!"

Bagas membalikkan badannya, menghentikan mulutnya yang sedang menyanyikan beberapa bait lagu. Ia menatap Rara didepannya sembari tersenyum manis.

"Apa?" tanyanya menarik tangan Rara duduk disampingnya.

"Ini gimana ngilanginnya?" Rara menunjukkan lehernya yang terdapat beberapa tanda tanda ungu. Bibirnya mengerucut kedepan, mengusap usap lehernya pelan.

"Pakai bedak," balas Bagas melihat leher Rara.

"Bedak Reya?"

Bagas menggeleng. "Bedak kamu lah, lagian gak usah ditutupin juga gapapa."

Cowok itu menguap lalu menggelengkan kepalanya mengusir rasa ngantuk ini. Semalam ia begadang dan tidak tidur hingga sekarang, jam empat pagi.

"Rara ngantuk, tapi gak bisa tidur," ucap Rara merebahkan tubuhnya dipaha Bagas.

"Sakitt," ringisnya memegang perut bagian bawahnya.

"A'a..." Rara memeluk perut Bagas erat. Menenggelamkan wajahnya disana sambil menutup mata, sekalian mencium wangi tubuh Bagas yang baru saja mandi.

Rambutnya yang basah membuat tetesan air menetes ke celana yang dikenakan Bagas, untungnya ia memakai boxer yang nanti gampang langsung diganti.

"Reya bangun gak?" tanya Bagas mengeluarkan wajah Rara dari perutnya, ia mencium hidung mancung itu lalu berganti mencium dahinya lama.

Sementara Rara setelah menggeleng kembali melingkarkan tangannya di pelukan cowok itu. "Rasain Rara cakar punggungnya." Ia memeletkan lidahnya ke Bagas.

Bagas tertawa kecil. Tangannya mengangkat Rara hingga berada sepenuhnya di pangkuan, lalu menidurkan kepala perempuan itu di bahunya.

"Tidur lagi sini, baru jam empat," ucapnya berbisik.

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang