Murid baru (Revisi)

15.7K 504 5
                                    

"Tidak semua hal didunia ini bisa dijelaskan. Semua orang punya kehidupan masing-masing, mereka tidak perlu diatur sedemikian rupa untuk menjalani kehidupan."

***

Suasana dikelas 12 IPS 5 sedang hangat hangatnya. Apalagi yang mereka bicarakan jika bukan tentang murid baru.

Baru beberapa jam saja murid itu menginjakkan kaki disekolah ini, tapi sudah hampir disetiap sudut sekolah yang membicarakannya. Bahkan jika tumbuhan bisa berbicara, mereka pasti juga akan ikut serta.

"Wuih, Dar! Lo denger nggak? Murid baru nya cakep cakep njir.." ucap Kinar heboh.

"Yaa denger lah? Beritanya aja udah booming satu sekolahan." jawab Dara.

"Bener tuh! Nambah deh populasi cogan sama cecan sekolah kita." sahut Virli.

"Liat yang cakep aja mata lo langsung keluar!" sahut Delon.

"Apa bedanya sama lo? Lo juga pasti lagi stalking ig mereka kan?" balas Kinar.

"Yeee tahu aja lo." Delon berujar dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bener kan?" timpal Dara.

"100 buat neng Dara!" ucap Farel.

"Neng neng pala lo!" balas Dara sewot.

"Lo semua kalau mau berisik mending keluar deh." ucap Fajar, ketua kelas 12 IPS 5. Bukan tanpa alasan ia mengatakan itu, lagipula bel istirahat baru saja berbunyi.

"YESSS! AYOK WOI! GEDUNG IPA COYYY!" Dara memandu anak kelas. Tentu saja tujuan mereka saat ini adalah ke kelas IPA, yang berada tepat didepan lapangan utama sekolah, dan terletak paling depan.

Sedangkan sejak tadi, ada seorang siswi yang hanya fokus pada kegiatannya, duduk di barisan paling belakang bagian tengah dari samping, menjadikannya tak terlalu ambil pusing tentang apa yang terjadi.

Hidupnya sama sekali tak memiliki tujuan, ia kehilangan makna dan arti hidupnya. Bukan kehilangan, lebih tepatnya tak pernah mengenal.

Dia manusia, namun dia benci spesiesnya sendiri. Baik laki-laki maupun perempuan. Dia, yang dikenal hanya dengan nama Za, simpel, padat dan jelas.

Tak banyak yang bisa mengerti tentang dirinya, namun hal yang pasti diyakini oleh orang orang adalah Za orang yang sombong dan angkuh. Padahal nyatanya tidak, bersikap seperti itu saja dia tak pernah. Namun sikap enggan dan ketidakpeduliannya lah yang membuatnya seperti itu.

Za, bukan gadis tomboy, bukan pula gadis cengeng nan manja, apalagi gadis yang banyak cerita. Dia pribadi yang tertutup, tapi bukan orang misterius, hanya saja kehidupannya tak pernah diketahui.

"Za, kantin nggak?" tanya Dara yang ternyata masih menunggu Za. Walau ia tahu, ia tak kan pernah mendapat jawaban apapun dari gadis itu.

"Ayok Za, ikut kantin bareng kita yuk." tambah Dara, cewek pecinta gosip namun bermulut pedas. Berbeda dengan Stela, yang notabenenya adalah cewek tomboy yang bisa ramah pada orang tertentu.

Benar saja bukan? Walau sudah dua orang yang mengajaknya ia hanya sibuk dengan urusannya sendiri. Padahal gadis tersebut tak memiliki kegiatan, ia hanya duduk tenang dengan menatap papan tulis didepannya.

"Beneran nggak mau ikut Za?" tanya Dara kembali, namun tetap saja tak membuahkan hasil.

"Yaudah, kalo gitu kita duluan Za, kalo mau nyusul aja." ucap Dara, kemudian ia dan Stella pun segera pergi meninggalkan Za. Mereka bukanlah sahabat Za, bahkan mereka hanya kenal karena mereka kebetulan berada dikelas yang sama.

My (Bad) Life-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang