20 - rumpi sore hari

37 11 37
                                    

Nadya melewati rumah Haikal sambil bersenandung lirih, melihat sekeliling yang tak banyak suara, hari ini Jesya pergi bersama Fanny soalnya temen sekelas Jesya.

Berjalan menunduk sambil memainkan karet rambut yang di gelangkan di tangannya, bersenandung lagu yang akhir akhir ini sering muncul di radio risalah hati - dewa19 .

masih dengan tangan yang memainkan karet rambut, melihat sekeliling, matanya melebar dan mulut yang otomatis tertutup dengan tangan. kaget maksimal.

lalu berhenti di tengah tengah rumah Haikal dan Fachri, berjongkok di belakang tanaman yang berjejer, menyuruk takut ketahuan. lalu agak mencongakkan kepalanya, ingin tau siapa yang mengantar Sheffa pulang sore hari ini.

Agak menaikan badan, mengintip ngintip. masih penasaran siapa cowok tadi. bertumpu dengan pinggiran pot tanaman. Haikal menyenggolnya dengan kaki, membuat Nadya terhuyung kedepan membuat mukanya jadi nemplok ke tanaman tersebut.

"Bangss–" umpat Nadya tertahan, lalu menggeram kesal, membersihkan tangannya yang terkena pupuk,lalu berbalik arah menatap sinis ke Haikal yang tertawa terpingkal pingkal, dengan Fachri di sebelah nya yang melihat ke arah depan pagar rumah Sheffa dengan penasaran.

"hahaha low ngapaen bro," Haikal masih tertawa, dengan gemas Nadya mencubit betis Haikal membuat ia jadi meringis.

Haikal menoleh melihat Fachri yang sibuk menatap arah rumah Sheffa dengan tatapan penasaran, membuat Haikal jadi ikut menoleh, penasaran juga.

menaikan kedua alisnya, jadi ceria kembali,  "eitss siapa tuu," sapa Haikal, lalu berjalan menari nari mendekati Sheffa yang sudah terkejut melihat Haikal mendekat, lalu menatap panik ke cowok yang berada di depannya  ingin menyuruh ia cepat cepat pergi.

sementara Nadya yang berjongkok takut takut ketahuan jadi menghela nafas kasar, merasa sia sia ia menjadi ninja hatori. Fachri menepuk jidatnya, merasa malu sendiri dengan kelakuan temannya.

"si anying, dia gak tau malu banget. pacar lo fak," kata Nadya lalu berdiri merapihkan pakaian dan membersihkan tangannya. Fachri hanya mendelik tak membalas kritikan Nadya.

"ehh kak javran, wuih ketemu disini, halo pak ketua," kata Haikal lalu berpose alay hormat sambil memasang muka sok serius menbuat Sheffa yang di sebelahnya mendelik sinis.

"wahh, Sheffa sekarang sama ketua pd ya, CIHUY CIHUYY UWUWUWU" kompor Fachri jadi ikut mendekat kerumunan.

"dih apa si, ini kebetulan doang kali," elak Sheffa, lalu mengibaskan tangannya, "nih ada mereka, udah aku bilang gak perlu di tungguin, permata hijau tu rame" Sheffa menyuruh jevran pulang, karna sejak tadi jevran tak mau pulang katanya mau menemani Sheffa sampai orang tua Sheffa sampai rumah.

"WIDIHH AKU AKUUU," celetuk Haikal heboh, sambil menggoyang goyangkan lengan Fachri.

lalu jadi meringis karna belakang badannya di tepuk Nadya, "dah ah ganggu aja kalian ini mereka mau pacaran, dah ya sep, take ur taim." Nadya menarik kedua pria kompor tadi, lalu mengajak mereka keluar dari blok G walau ia tak tau kemana sebenarnya dua sejoli itu ingin pergi.

melihat kegaduhan tadi, jevran hanya bisa ternganga tak tau harus membalas seperti apa karna omongan mereka secepat kilat. mengatupkan bibir, berdehem pelan ingin mengeluarkan image ketua badboy ala ala, "ehm, yaudah kalau gitu gua pulang ya," katanya, lalu memakai helm.

Sheffa mengangguk tak banyak bicara, agak canggung juga. membasahi bibirnya lalu bertumpu ke gagang pagar, menunggu jevran memutar motornya.

Jevran membunyikan klaksonnya, Sheffa membalas dengan anggukan dan lambaian tangan sedikit, lalu ia melesat pergi meninggalkan permata hijau.

PERMATA HIJAU SQUADWhere stories live. Discover now