01 - awa si jagoan

114 17 10
                                    

__awa si jagoan

Sheffa sedang bersantai ria di kamarnya, dengan kipas angin menyala, ia sedang puasa menggunakan AC karena habis menonton berita bahwa AC bisa menyebabkan penipisan lapisan ozon bumi. Menelungkupkan badannya sambil membaca novel dengan fokus tidak memedulikan sekitar.

Zahra atau sering di sebut dengan Awa, anak bungsu dari keluarga Pak Mawardi yang baru berusia 4 tahun ini masuk ke kamar Sheffa dengan robot ultraman di tangannya, menaiki ranjang, dan mengambil ancang-ancang untuk roll depan, hampir terjatuh ke pinggir kasur, namun tidak jadi karena Awa sudah professional, untungnya tidak membuat Sheffa sakit jantung karena itulah kebiasaan Awa saat memasuki kamar Sheffa.

"kak, robot ultraman satu lagi mana?" Awa menggoyang goyangkan badan Sheffa.

"itu di sana" jawab Sheffa tanpa mengalihkan pandangan dari novel.

"ga ada"

"kak!"
"kak!"
"KAKAK!!" Awa berteriak tepat di sebelah telinga Sheffa dan menggigit pergelangan tangannya.

"AKHH, anj -" Sheffa berteriak, dan melempar bukunya, menatap gemas ke arah Awa, "itu di keranjang mainan mu itu lhoo Awa" balas Sheffa dengan geram, lalu mengubah posisinya menjadi duduk bersila di atas ranjang, dengan wajah sebal mengarah ke adiknya.

"gak ada!" Awa kembali menarik narik tangan Sheffa menyuruh Sheffa untuk membantunya mencari robot ultraman miliknya.

"ck, iya iya" Sheffa berdecak, dengan muka sebal, beranjak dari kasur dan berjalan ke lantai bawah menuju ruang keluarga letak dimana keranjang mainan Awa berada.

"kenapa ngga minta tolong bibi aja si, kakak lagi baca buku" Sheffa melempar lemparkan mainan Awa kebelakang untuk mencari robot ultraman.

"no!" Awa menggeleng geleng kan kepala sambil mengerakan telunjuknya kearah kanan dan kiri, dengan muka serius.

"sama Falih kali, kan suka main di rumah Falih" Sheffa masih fokus dengan keranjang mainan Awa, walau dengan terpaksa.

"ah iyaa, tadi pagi aku main sama dia, aku kesebelah ya tatak" Awa keluar dari kamar sheffa, meninggalkan kakaknya sudah ingin memakannya sedari tadi.

Awa keluar rumahnya, memakai sendalnya yang bergambar spiderman,ia dikenal dengan bocah tomboy di area rumahnya. Awa sering bermain bola dengan warga sekitaran di lapangan dekat rumah, dan biasanya ia sang ketua tim nya.

Memasuki kawasan rumah Falih dengan santai, lalu memanggil Falih ala bocil pada umumnya, "Falihh, robot Awa sama kamu nggak?!" Awa berteriak dan celangak-celinguk mencari keberadaan Falih.

Awa terkejut melihat Falih sedang tertidur di bawah meja makan, Awa berlarian kecil menghampiri Falih lalu menguncang badan falih dengan pelan, "bangun, bantu cariin robot awa hilang!"

"bangun!" Awa menguncang badan Falih sedikit kencang kali ini.

"FALIH" Awa berteriak membuat falih tersentak dan terbangun dari tidurnya, mengucek mata pelan, lalu melongo, ia masi mengumpulkan nyawanya.

Awa menarik kencang tangan Falih, menyuruh Falih untuk segera berdiri, membuat Falih terkesiap.

"di kamar aku coba liat dulu" Falih menuntun Awa kekamarnya untuk melihat robot ultraman milik Awa yang tertinggal.

Awa mengekori Falih sambil memakan ciki yang ada di tangannya yang sempat Bi Iyem kasih ke Awa, melihat ke kanan dan kiri sambil mencari cari dimana robotnya berada.

"Nah ituu!!" Awa menunjuk robotnya yang tergeletak di dekat pintu kamar Falih, dan berlari kecil, membungkukkan badannya untuk mengambil robot yang ia cari.

"udah ketemu, ayok kita main sama mang dadang!" Awa menarik lengan Falih dan berlari sedikit kencang, membuat Falih terseok-seok mengikuti langkah Awa.

keluar dari rumah Falih dengan berlari kecil, masing masing dari mereka memegang robot ultraman milik Awa, berjalan menuju pos satpam yang berada di dekat gerbang perumahannya.

"Mang dadang, jajanin kita dong batagor juga!" seru Awa dari jauh, ia berlari bersama Falih sambil melambaikan robot ultraman yang ia pegang di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang lengan Falih. Falih ikut melampaikan robotnya sambil tersenyum.

Mang Dadang yang sedang membeli batagor membalikan badannya dan meratap pasrah melihat Awa dan Falih sedang mendekat ke arahnya.

"to, tambah batagor lima ribunya dua buah, pake kuah satu, satunya kecap aja" ucap Mang Dadang kepada Santo si penjual batagor yang sedang bertengger di depan gerbang perumahan itu.

"hai mang!" sapa Awa kepada mamang batagor dan melewati Mang Dadang begitu saja, lalu mengambil tongkat dan memukul nya ke papan yang di gantung di pinggir gerobak. Falih hanya melihat Awa lalu berjalan mendekati Mang Dadang.

"nih neng, aa, batagornya" Mamang batagor memberi batagor kepada Falih dan Awa, lalu Mang Dadang membayar batagor Awa dan Falih.

Falih berjalan lalu duduk dipinggiran pos satpam, Awa mengikuti Falih dan duduk di sebelah Falih sambil memakan batagornya dan menggerakkan robotnya di udara.

"kenapa ke sini?" tanya Mang Dadang yang duduk di kursi yang di sediakan Mamang batagor.

"ngusyil Awa?" tanya Awa berhenti memakan batagor lalu menatap Mang Dadang dengan tatapan sewotnya dan mengangkat bibir kanannya ke atas sedikit.

"nanya doang neng" Mang Dadang mengatupkan bibirnya,lalu lanjut memakan batagornya.

Awa dan Falih sedang asik bermain dengan robot ultraman dan sesekali memakan batagornya dan lanjut bermain sambil mengunyah. mengerakan robotnya seakan akan sedang berlaga.

"Serangan ultraman ribbooottttt!" seru Awa lalu menerjang robot ultraman yang ada di tangan Falih, dengan sigap Falih mengelakan robotnya ke kanan lalu ikut berseru.

"Serangan ultramenn kosmos!" Falih mengangkat robot ultramannya lalu menerjang ultraman milik Awa dari atas, membuat robot Falih menindih robot milik Awa, membuat awa berdecak kesal.

"Aku menang!" ucap Falih senang lalu mengangkat robotnya ke udara dan menggerakkan robotnya.

Awa berdiri dari duduknya dan berkacak pinggang memandang Falih dari atas, "baru sekali juga udah sombong" katanya dengan berlagak, membuat Mang Dadang yang melihat mereka main itu tertawa pelan, dan mengusik Awa, membuat Awa menoleh ke arah Mang Dadang melotot dan menatap kesal, mang Dadang hanya menggeleng kepala saja melihat tingkah laku Awa.

"Mang ada anjing!" seru Falih menunjuk anjing kecil putih yang berjalan mendekati kursi tempat Mang Dadang duduki, Mang ada terlonjak kaget dan mengangkat kakinya sedikit ke atas untuk menghindari anjing tersebut.

"Neng Awa tolong usir anjingnya dong," seru Mang Dadang ketakutan, membuat Awa sedikit kasihan, lalu berjalan mendekati Mang Dadang.

"Heh! pergi sana!" usir Awa sambil mengibaskan tangannya, tetapi anjing kecil tersebut tidak perduli dan terus mengendus endus di dekat kursi Mang Dadang.

Awa mengambil ranting yang berada di bawah pohon dekat pos satpam, lalu menodongkan ke arah anjing kecil itu, mengibas ibaskan rantingnya dan membuat anjing kecil itu pergi dari sekitar sana dan memasuki perumahan Permata Hijau.

Awa menggesekkan kedua tangannya, dan mengalihkan pandangannya ke arah Mang Dadang sambil mendongakkan kepalanya dan berkacak pinggang, belagak sombong.

Mang Dadang menghela nafas lega sedangkan Falih tersenyum senang sambil melompat lompat, Mamang batagor hanya bisa menatap heran kepada tiga manusia di hadapannya ini.






a.n

WOOO ANJSJSJ SELESAI JGK AKHIRNYA FAK BINGUNG KLI AKU.















PERMATA HIJAU SQUADWhere stories live. Discover now