03 - menggila

43 15 8
                                    

__ menggila

Nadya memasuki pintu utama rumah Om Del dengan santai, lalu menutup pintu yang tadi terbuka lebar, berjalan memasuki ruang tengah yang di sana sudah ada beberapa temannya yang sedang bernyanyi sambil berteriak-teriak,  tertawa terbahak bahak, tetangga di kawasan ini sudah kebal alias sudah biasa mendengar kebisingan.

"Tapi sayang . . ," Jesya bernyanyi sambil memegang mic yang berada di tangan kanan nya dengan sangat khusyuk sambil memejamkan matanya.

Lalu Nindy merampas cepat mic yang berada di tangan Jesya lalu melanjutkan nyanyian nya "MASIH PANTASKAH KAU KU PANGGIL SAYANGG" Nindy berteriak sambil menunjuk nunjuk televisi yang berada di ruang tengah, serta beberapa anak ikut heboh dan bernyanyi sambil berteriak.

Jesya yang kesal mic nya di ambil Nindy lalu menepuk bahu Nindy dengan kesal, serta mukanya yang cemberut, Nindy hanya tertawa terbahak bahak sambil bernyanyi seakan tidak perduli dengan Jesya yang jengkel.

"JANGAN HUBUNGI KU LAGI" Nadya bergabung bersama duduk dibawah sofa, lalu ikut bernyanyi heboh.

"INI BISA JADI YANG TERAKHIR" Jesya melupakan kejadian tadi, dan ikut bernyanyi dengan yang lain.

Jasmine memasuki ruang tengah dengan piring yang berada di tangan kanannya serta gelas tinggi yang berada di tangan kirinya, berjalan dengan santai lalu ikut duduk di bawah bersebelahan dengan Nadya.

Nindy mengerutkan dahinya melihat Jasmine berjalan melenggak lenggok sambil membawa makanan dengan santai, "Izin dulu kek anjir sama gue" kata Nindy sewot.

"Tadi tante Emi dah izinin" jawab Jasmine tanpa menoleh, dan memakan krupuknya dengan santai, membuat Nadya dan Sheffa terbahak bahak, sedangkan Jesya masih heboh bernyanyi bersama Hila sekarang sedang bernyanyi lagu Terlalu Cinta nya Rossa.

"Tuhan . . . maaf kan diri iniii" Hila bernyanyi dengan suara merdunya membuat yang lain tak mau ikut bernyanyi, takut merusak suasananya.

"Yang tak pernah bisa. . .menjauh . . . dari angan tentangnya" Nindy ikut bernyanyi dengan syahdu, mendalami lagu denga sedih.

"Kasian banget ga si?" Jesya berbisik bisik dengan suara sedikit keras ke telinga Nadya.

"Iya, kasian ga si dari teka?" Nadya ikut memanas manasi, lalu Nindy menjambak rambut Jesya dan Nadya dari belakang membuat mereka berdua berteriak.

"He anjeng, gue denger ya" umpat Nindy, tanganya masih menjambak rambut Jesya dan Nadya, Jesya mengumpat kencang membuat Nindy cekikikan, sedangkan Nadya memukul-mukul lengan Nindy.

"Udah anjir kasian anak orang" hila melepaskan tangan Nindy, Jesya yang sudah terlepas dari jambakan langsung berdiri dari duduknya dan memukul Nindy dengan keras membuat Nindy mengumpat.

sementara Jasmine dan Sheffa seakan tak perduli, Sheffa yang sudah mengganti lagu menjadi lagu dangdut, dan Jasmine masih memakan nasi yang ada di piringnya.

"CINTA YANG DATANG, JANGAN DI HADANG" Sheffa sudah berdiri di dekat televisi sambil bergoyang-goyang mengikuti irama dangdut yang ia putar.

"HOOO OOOO OOOO" Jesya ikut berdiri disebelah Sheffa lalu ikut bergoyang goyang, dan Nadya pun ikut ikutan, lalu Nindy mengambil botol minum yang ada di meja depan sofa, dan ikut menghebohkan dangdutan kali ini.

"berasa di kondangan yah bun" sindir Hila kepada Jasmine yang sedang makan nasi, Jasmine hanya membalas cibiran, lalu Hila ikut bergabung bergoyang bersama.

"KAK . . . . KAKAKKKK" saat sedang asik bergoyang, om Del berteriak memanggil Nindy, dan membuat konsentrasi mereka terganggu.

"APA" Nindy berjalan menuju tempat papanya berada, sedangkan yang lain melanjutkan dangdutannya.

PERMATA HIJAU SQUADWhere stories live. Discover now