08 - pekan ujian (2)

44 15 6
                                    

Hari Ketiga ujian.



Sheffa menunggu Jesya dan Nadya untuk pulang bersama di pos satpam dekat gerbang sekolah, sembari menunggu Nadya dan Jesya yang keluar dari ruangan ia membeli cimol untuk dirinya sendiri.

Fachri, Haikal, dan Candra belum keluar juga, namun kali ini hanya Haikal yang ikut pulang bersama, karna tadi pagi ia telat dan motor di pakai ayahnya untuk membeli sarapan, alhasil Haikal sekolah menaiki ojek yang mangkal di gang komplek mereka. Sementara Fachri dan Candra pulang bersama memakai motor.

Yang Sheffa tunggu-tunggu Jesya dan Nadya yang datang duluan malah Haikal si anak malu maluin, melihat Haikal menghampiri nya ke mamang cimol membuat Sheffa memutar bola matanya dan menghembus nafas kasar.

"Sep, jajanin aing dong, aing juga mau" pinta Haikal ke Sheffa, Sheffa menganga dan menyipitkan matanya.

"Mang lima rebuk nya tambah satu ya" Sheffa memesankan cimol untuk Haikal, walau sedikit jengkel tapi ia ikhlas kok.

"Rasa apa neng?" tanya mamang cimol sambil mengambil cimol yang baru selesai dimasak.

"hoi, rasa apa?" Sheffa menepuk bahu Haikal yang tak fokus ke jajanan malah fokus ke degem degem yang lewat sambil menyapanya.

Tepukan Sheffa membuat Haikal tersentak, lalu ber-oh ria " balado jagung manis mang, kaya biasa" mamang cimol memberi jempol tanda oke, Sheffa hanya menggelengkan kepalanya.

Sheffa berbalik arah melihat orang yang keluar dari sekolah sama seperti Haikal namun bedanya Haikal tebar pesona sementara ia hanya melihat Haikal yang tebar pesona, sesekali membalas sapaan temannya atau kakak kelas yang lewat menyapanya.

Syera teman sekelas Sheffa saat SMP lewat di depannya, ingin menyapa malah kedeluan sama Haikal dengan senyuman sok manis yang haikal berikan.

Syera mendelik melihat Haikal yang sok manis, pasalnya dulu dia sering di ajak Sheffa bermain di rumahnya, sebab bermain di rumah Sheffa, membuat Syera menjadi dekat dengan Haikal, awalnya ia mau baper, namun tak jadi melihat Haikal seperti monyet ragunan memanjat tiang pos ronda, lalu merengek rengek sebab mamahnya menyita PlayStation nya.

"Enenggg maniss" sapa Haikal dengan senyuman nya, Sheffa sekaligus Syera mendelik, serta Jesya dan Nadya yang sedang berjalan mendekati gerbang sekolah ikut mendelik, lalu berhadapan sama sama menatap cringe.

Sheffa yang berada di sebelah Haikal menepuk belakang Haikal lumayan kencang, membuat Haikal mengumpat sambil merintih.

"Jijay anjir" Syera mendelik, lalu mengacuhkan Haikal, "Hai sepa, duluan ya" sapanya ke Sheffa, Sheffa pun membalas sapaannya sambil melambaikan tangan dengan senyum manis.

Haikal yang di acuhkan tak merespon apa apa, karna ia sudah terbiasa, sambil memakan cimolnya Haikal berdiam diri menunggu gebetannya lewat, yang tadi di sapa cuma karna iseng doang.

"Gelok sia, semua aja lo menelin kal, kal" kata Nadya yang bejalan mendekati Sheffa dan Haikal, Jesya yang berada di sebelah nya ikut mengangguk anggukan kepala tanda setuju.

"pulang yuk?" ajak Sheffa, Jesya setuju dan menimpali dengan anggukan lagi, agaknya dia sedang setres karna abis ujian fisika.

"yaudah ayok" Nadya berjalan lebih dulu, namun di halang oleh Haikal membuat mereka bertiga mengernyit.

"Tunggu doi bentar, sapa tau mau pulang bareng" kata Haikal sambil cengengesan.

"doi lo mah ojeknya banyak, ngapain jalan kaki sama lo" balas Jesya dengan nada menusuk seperti belati, Haikal mengatup mulutnya, termundur sedikit menjadi tidak pede.

PERMATA HIJAU SQUADDonde viven las historias. Descúbrelo ahora