=23= Who's the Traitor

Start from the beginning
                                    

(Nama) kembali maju menyerang Taiju dengan tinjuannya.

Menyerang dan meninju serta menendang. Semua (Nama) lakukan demi melumpuhkan Taiju, tetapi serangannya selalu dapat dipatahkan. Bahkan (Nama) dibalas dengan pukulan yang selalu dapat membuat gadis itu terpukul mundur.

(Nama) berputar di udara dan melayangkan kakinya ke kepala Taiju ketika pemuda bongsor itu terlihat kewalahan. Kakinya berhasil menendang kepala tersebut dengan keras.

"Ini bayaran karena telah memukul Takacchi," dengus (Nama) dengan posisi bersiapnya.

Pertarungan Taiju dan (Nama) terhenti ketika terdengar suara seruan dari Takemichi.

"Hanamichi," bisik (Nama) menatap pemuda itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hanamichi," bisik (Nama) menatap pemuda itu. Tanpa ia sadari Taiju tengah melayangkan tinjuan padanya.

"Jangan beraninya berpaling dariku, (Nama)!" seruan Taiju membuat (Nama) tersadar bahwa ia masih di tengah pertarungan, tetapi terlambat, bogem mentah mendarat di pelipis (Nama) hingga membuat gadis itu terlempar beberapa meter ke samping hingga menabrak kursi.

"(Nama)!" teriak Mitsuya, lalu ia menatap geram Taiju. "Br*ngsek kau, Taiju! Tadi Yuzuha dan sekarang (Nama)?!" desisnya.

"Dia yang membuat masalah pertama denganku," sahut Taiju menyeringai. "Aku hanya melayaninya."

Di sisi lain (Nama) terbatuk. Ia mengusap kepalanya yang pusing tak terkira. Belum lagi pandangannya seolah berputar dan buram.

Sakit ...

Hati dan tubuh (Nama) seolah meneriakkan kata itu keras-keras. Mulai dari Hanma hingga Taiju, lawan (Nama) sedari awal jelas lebih kuat darinya. Hal itu memaksa tubuh gadis tersebut bekerja lebih keras hingga kelelahan.

Aku sudah mencapai batasku. (Nama) perlahan bergerak bangun, tapi ia kembali ambruk karena merasakan kakinya melemas.

"Ugo ke ... Ugoke ..." (Nama) membisikkan perintah untuk kakinya.

Ketika (Nama) menunduk, ia menyadari sebuah bayangan seseorang berdiri di hadapannya.

Mendongak, (Nama) melihat sosok Deux menatapnya datar dan kosong. Dari balik kacamatanya, netra milik pemuda itu berkilat seolah meniatkan sesuatu.

Tangan berbalut sarung tangan hitam milik Deux terulur. "Aku akan membantumu mengalahkannya, Ane-ue. Raih tanganku dan kita akan mengalahkan mereka semua bersama-sama."

Ucapan Deux terdengar memohon dan penuh sendu.

(Nama) menyatukan alisnya. Rahangnya mengetat, lalu dengan sekali sentakan (Nama) mengempas tangan itu.

Sudah dua orang ia tolak hari ini.

"Dalam mimpimu," geram (Nama).

Gadis itu terkejut begitu ekspresi Deux yang awalnya sendu berubah dingin. Aura di sekitar pemuda itu juga terlihat berbahaya.

𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-Where stories live. Discover now