22. Found Out

2.4K 106 7
                                    

Klo ngga ska sm crtanya, skip sja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Klo ngga ska sm crtanya, skip sja.

***
2 hari kemudian....

Nadia dan Gavin melakukan aktivitas seperti hari-hari biasanya. Jika dilihat dari siswa-siswi SMA Pratama, mereka terlihat semakin dekat. Tentunya hal itu membuat mereka terheran-heran.

Pasalnya, setelah sewaktu pertama saat Nadia diberi tumpangan oleh Gavin, mereka tidak pernah melihat Nadia dan Gavin sedekat itu.

Berbeda dengan dua orang yang dikabarkan dekat tersebut, mereka hanya cuek-cuek saja. Apalagi, keduanya sama-sama memiliki sifat yang 'bodoamat' jika hal itu tentang gosip yang menurut mereka tidak jelas.

Nadia menanggapinya dengan senyuman lebar, sedangkan Gavin? Ekspresinya hanya biasa-biasa saja.

Tau sendiri lah, kalo Gavin jarang banget nyapa siswa-siswi disekolah nya.

Ngomong-ngomong, dua pasutri muda itu telah pindah ke apartement yang dekat dengan sekolah. Sebenarnya Nadia tidak ingin berpisah dengan kedua orangtua nya, apalagi dengan Lyli. Katanya, "Kalo Nadia nggak ada, nanti Lyli sama siapa? Emang Mama sama Papa udah nggak kerja keluar negeri lagi?"

Namun, Hari memutuskan untuk tinggal dirumah berdua dengan Lyli agar anak itu tidak kesepian. Tentunya, Bagas pun sama.

Nadia merasa, jika ia tersingkirkan dari rumah itu, kedua orangtua nya baru menetap dirumah dengan lama. Tidak seperti tahun-tahun lalu yang hanya menetap dirumah selama 3 hari.

Sempat juga anak kecil itu menangis. Ia tidak ingin berpisah dengan Kakak kesayangannya.

Setelah diyakinkan ataupun dibujuk oleh Gavin serta Hauri, Nadia menurut. Ia tidak ingin menjadi istri yang tidak patuh dengan suaminya.

Sebelum sampai dikelas Nadia, perempuan itu terhenti sejenak.

"A-aku ke kamar mandi dulu."

Nadia berlari pelan sehingga membuat Gavin kalang kabut sendiri. "Nad! Jangan lari, bego!"

Lelaki itu terus-menerus berkata kasar dalam gumamnya. Ia menyusul Nadia dengan berlari pula. Namun, apa daya jika Nadia tidak bisa digapainya akibat keterlambatan Gavin saat mengejar.

Toilet perempuan.

Dirasa pintu toilet perempuan telah tertutup, Gavin menyusul Nadia yang ternyata tengah muntah-muntah.

Sebagai suami yang baik, tentunya, Gavin memijat tengkuk Nadia dengan lembut. Tidak lupa ia mengikat rambut panjang Nadia agar tidak mengganggu.

"Udah?" tanya Gavin menghentikan pijatannya.

Nadia hanya mengangguk lemas.

Perempuan itu berkumur lalu mencuci wajahnya yang terlihat agak pucat.

Living Together Where stories live. Discover now