08. Mall [1]

1.3K 87 3
                                    

Kalau ada typo/kata" yg menurut kalian nggak jelas bisa langsung tulis di kolom komentar ya!

Kalau ada typo/kata" yg menurut kalian nggak jelas bisa langsung tulis di kolom komentar ya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***
Brugh!

"Maaf, lama."

"Santai aja kali, Nad."

"Ayo, Sa, berangkat!"

"Iya, iya, sabar."

Salsa menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Nadia. Mereka bertiga— Salsa, Friska dan Naya menjemput Nadia untuk pergi ke mall. Mengingat besok adalah hari ulang tahun Kila yang merupakan sahabatnya, mereka harus berpenampilan fresh dan membawa sebuah kado yang tentunya harus spesial.

Semalam mereka berempat akan pergi ke mall tanpa Kila. Kila tak mempermasalahkan nya jika ia tak diajak. Ia memahaminya, seba, kado mereka pasti harus dirahasiakan dari nya. Lagi pula, Kila juga sibuk membantu untuk hari esok, tepat hari ulang tahunnya.

Bukan, Kila tak membantu mengurus dekorasi untuk acara nya nanti. Ia hanya akan membantu memilihkan dress yang akan ia gunakan nanti. Bukan nya malas, tapi, ia tak diperbolehkan untuk mengurusnya. Katanya, biar orang suruhan Papa nya saja yang melakukannya.

"Ka."

"Apa?"

"Tumben lo diem. Biasanya juga pencicilan."

"Naya jangan mulai, deh. Mood Friska lagi jelek, kaya muka Naya."

Naya mendelik kesal sambil menghadap ke arah belakang. Posisinya, ia dan Sasa duduk di depan, sedangkan Nadia dan Friska duduk di bagian belakang.

"Sekate-kate lo! Orang cantik gini dibilang jelek."

"Emang jelek! Masih cantikan Friska juga."

"Heh, bocil! Enak banget lu ngomong kek gitu?!"

"Friska bukan bocil!"

"Lo itu bocil! Harusnya lo masuk te-ka aja, ngapain ke SMA gini?!"

Bendera peperangan telah dikibarkan saat ini. Naya yang menatap sinis nan tajam ke arah Friska. Sedangkan Friska menatap sebal ke arah Naya.

"Apa lo?!"

"Apa?!"

Dengan seenak jidatnya, Friska mencondongkan badannya dan memukul dengan keras lengan Naya sehingga membuat sang empu mengadu kesakitan. Bukannya dibuat-buat, jika mood Friska sedang tak baik seperti ini, maka kekuatan pukulannya akan bertambah, lebih dari sebelumnya.

"Sakit, goblok! Nyari masalah lu, sama gue!"

Kini, giliran Naya yang mencondongkan badannya ke arah belakang, tepat dimana Friska berada.

Living Together Where stories live. Discover now