Chapter 12

27 13 5
                                    

HAPPY READING

SEMOGA KALIAN SUKA

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK

DILARANG SALAH LAPAK❌❌❌

Setelah Razka melihat kejadian tadi, dia segera pulang dengan keadaan bercampur amarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Razka melihat kejadian tadi, dia segera pulang dengan keadaan bercampur amarah. Saat perjalanan ke rumah sudah ada segerombol geng motor yang menghadang jalanya.

Razka segera memarkirkan motornya dan berdiri di hadapan salah satu orang yang tak lain adalah ketua geng tersebut.

"Minggir," ucap Razka.

Ketua motor itu tersenyum devil "jangan sok, lo di sini cuma sendiri."

"Emangnya kenapa kalo sendiri?"

"Berani juga lo."

"serang."

Segerombol geng motor tersebut mengeroyok Razka.

"Bugh."

"Bugh."

"Plak."

Razka terus menendang dan meninju satu persatu orang tersebut. Tak butuh waktu lama. Segerombol preman tersebut lalu pergi meninggalkan tempat kejadian.

"Cabut."

Razka mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah segar. Lalu dia melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, ia langsung menuju kamar untuk mengistirahatkan badanya.

🧷🧷🧷

Hari ini adalah hari dimana Razka dkk mengikuti ekskul musik. Mereka ber-4 segera menuju ruang musik. Sesampainya di sana, sudah ada siswa-siswa lainya yang juga menunggu guru musiknya datang.

"Duduk pojok sono aja woy," ucap Rivan sambil menunjuk bangku belakang.

"Enak di depan sini," tunjuk Arka pada sebuah meja di depannya.

"Nggak pokok-," ucapan Rivan terpotong.

"Good morning student," ucap guru yang sudah ada di meja depan tersebut.

Rivan dan Arka segera mencari tempat duduk yang kosong, sedangkan Rivan dan Alltha sudah sedari tadi duduk tidak menggubris perdebatan antara keduanya.

Our Promise (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang