Bab 13 | Sejarah terulang kembali

850 112 2
                                    

Pasukan keamanan Qattare sudah bersiaga di sekitar dermaga dan bersembunyi dibalik semak-semak perbukitan. Di tepian, dia bisa melihat sebuah kapal berlabuh. Banyak sekali peti yang mereka bawa.

Mereka pasti menyimpan cadangan makanan begitu banyak, mengingat jika mereka hendak menyeberang ke pulau seberang, membutuhkan waktu 3-4 hari untuk sampai jika angin berhembus sesuai. Jika tidak, akan memakan waktu lebih dari seminggu.

Dengan isyarat, Badar memerintahkan pasukan keamanan untuk bersiap menyerang dan menyusup ke dalam kamar. Keamanan bagian laut sudah memberikan kode dan mereka sudah berhasil menyusup ke kapal. Ada sekitar 25 orang awak kapal disana. Dan tidak ada tanda-tanda adanya gadis yang diculik.

"Lumpuhkan awak kapal. Biarkan sisanya dilakukan keamanan darat." Ucapnya memberi perintah.

"Baik, Pangeran!"

Badar menunggu dan tidak membutuhkan waktu lama, sebuah isyarat diberikan. Badar langsung memberikan isyarat pada keamanan darat untuk melakukan penyergapan. Dia ikut andil dan berhasil melumpuhkan lima orang dan masuk ke dalam kamar.

"Periksa semua isi kapal. Aku tidak mau ada yang terlewat!" Perintah Badar. Semuanya langsung berpencar.

Badar berbalik dan melihat orang-orang yang berhasil di tangkap. Salah seorang menatapnya tajam.

"Dimana Tuanmu?"

"Tidak ada!" Sergah orang kepercayaan Jabir itu. Dia sudah bersumpah setia dan menyiapkan racun jika sampai tertangkap.

Senyum Badar mengembang. "Kau cukup tangguh juga. Kau tidak tahu siapa aku?"

"Aku tidak perduli. Aku sudah bersumpah setia pada Tuanku. Dan aku yakinkan, Tuanku akan bisa kabur dari sini!"

Badar menghembuskan napas kesal. Dia memberi isyarat untuk melepas ikat tangan lelaki itu. Dia akan memberi pelajaran namun tepat setelah ikat itu dilepas, lelaki itu mendorong pasukan keamanan dan menelan pil.

"Sial! Hentikan dia!"

Namun terlambat. Tubuh lelaki itu langsung kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Lelaki itu tewas seketika.

"Dia sudah tewas, Pangeran...."

"Sisir semua pantai! Dermaga dan rumah penginapan! Jika ada orang mencurigakan  cepat tangkap!"

"Baik, Pangeran!"

Kata-kata lelaki itu terngiang dalam kepalanya.

"Aku tidak perduli. Aku sudah bersumpah setia pada Tuanku. Dan aku yakinkan, Tuanku akan bisa kabur dari sini!"

"Periksa seluruh tubuh mereka. Ambil barang yang mencurigakan. Aku tidak ingin kejadian barusan terjadi lagi!"

"Baik, Pangeran."

Badar sudah membuat kesalahan. Dia sudah membuat saksi kejadian ini melakukan bunuh diri. Dia tidak menyangka akan berhadapan dengan orang seperti itu.

"Pangeran! Kami menemukan para gadis di gudang!"

Kelegaan terpancar dari wajah Badar. Dia hendak mendekat untuk melihat situasi saat pasukan lainnya berseru.

"Petugas medis! Kami menemukan seorang perempuan terluka di kabin!"

Seruan itu mencuri perhatian Badar, dia berbalik mendekati perempuan yang sudah dibawa keluar oleh petugas keamanan. Tidak lama setelah itu, petugas medis datang. Bertepatan saat itulah, Badar melihat wajah perempuan yang terluka itu. Walau ada lebam di pipi kanan dan kirinya, Badar tidak pernah melupakan wajah siapa itu.

"Nora!"

***

Sarah tersentak akan sesuatu. Dia mendongak dari buku yang dia baca kemudian menatap kearah dinding. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Dia menghela napas tanpa sadar membaca buku sampai larut malam.

My Princess [TAMAT]Where stories live. Discover now