Bab 4 | Legenda Labirin

847 148 8
                                    

"Dahulu kala. Saat Wilayah Kerajaan Qattare masih hutan belantara. Di tengah Hutan muncul sebuah labirin..."

"Ibu.. Labirin itu apa?"

Bella mempererat pelukannya pada tubuh Badar. "Labirin itu sebuah jalan yang berliku-liku. Ada banyak jalan buntu di sana..."

"Kenapa ada banyak jalan buntu? Bukankah jalan di gunakan untuk mempermudah orang-orang bertransportasi?"

"Benar. Tapi, jalan ini berbeda..." Bella membuka lembar lagi dari buku cerita yang sedang di bacanya untuk Badar.

"Labirin itu memiliki kekuatan..."

"Apa seperti pahlawan superhero yang selalu ku tonton di televisi, Ibu?"

Bella menggeleng, "Bukan. Kekuatan itu bahkan lebih kuat."

"Wahhh..." Mata Badar tampak takjub. Badar kecil melihat gambar Labirin di dalam buku ceritanya. "Lanjutkan, Ibu!"

"Tentu saja..." Bella mulai kembali bercerita. "Suatu hari. Ada sepasang kekasih..."

"Sepasang kekasih itu apa?"

Bella tertawa pelan, mengangkat wajahnya menatap Alaric yang duduk di sofa dihadapannya. "Seperti Ayah dan Ibu, mungkin. Benarkan, Ayah?"

"Apa benar, Ayah?" Badar ganti bertanya.

"Ya.." jawab Alaric singkat.

"Mereka memasuki Labirin. Tapi, secara tiba-tiba kabut datang!" Bella membuat suaranya terdengar ngeri. "Kabut itu semakin tebal dan sepasang kekasih itu kebingungan karena mereka tidak bisa melihat apa-apa..."

"Bukankah seharusnya mereka berbalik pergi?"

Sekali lagi Bella tertawa. "Benar. Tapi tidak semudah itu. Setelah kabut semakin tebal, Labirin itu menutup. Dan memisahkan sepasang kekasih itu..."

"Kalau tidak ada jalan keluar. Mereka akan mati kedinginan dan kelaparan. Bodohnya mereka! Kenapa harus masuk ke sana!" Badar kecil terlihat emosi sendiri. Membuat Bella dan Alaric menahan senyum.

"Hanya ada satu jalan keluar..."

Badar kecil menatap Bella. "Hanya satu?"

"Ya..." jawab Bella bersemangat. "Mereka harus menemukan satu sama lain."

"Jika tidak bisa bertemu?"

"Maka tidak akan ada jalan keluar!" jawab Alaric.

"Apa?! Kenapa bisa begitu? Kalau aku ada di sana. Sudah hancurkan Labirin-labirin itu. Kenapa ada jalan yang seperti itu. Itu berbahaya..."

Alaric beranjak berdiri mendekati Badar. Dia mengulurkan tangan untuk menggendong Putranya itu. "Sudah malam. Waktunya tidur, Pangeranku!"

"Ya. Aku tidak suka cerita itu! Menyeramkan! Kalau aku besar nanti. Aku tidak akan masuk ke Labirin..."

***

Setelah masuk ke dalam Labirin. Dia jadi teringat ucapannya sewaktu Ibunya menceritakan legenda itu. Setelahnya Badar tidak pernah mau mendengar cerita soal Labirin. Dan sekarang, dia malah masuk ke dalam Labirin gara-gara mengejar Sarah. Jika mereka tidak bertemu dan jalan keluar tidak di temukan seperti legenda. Orang-orang di istana pasti mencari mereka.

"Sarah! Sarah! Kau dengar aku? Jika kau mendengarnya, jawab panggilanku!" Badar berjalan menyusuri jalan setapak di sana. Kabut sudah tidak terlalu tebal.

My Princess [TAMAT]Where stories live. Discover now