Bab 8 | Terlesesaikan

814 128 1
                                    

Sejak mobil keluar dari halaman pondok Raja Bahran, Sarah diam saja. Termenung terus mengamati keluar jendela mobil. Setelah makan malam, tiba-tiba Sarah mengantuk. Tubuhnya sangat lelah dan saat terbangun, sisi ranjangnya sangat dingin. Sepertinya Badar tidak tidur di sisinya semalam.

Sejak tadipun, Badar sibuk dengan tablet nya. Sarah yakin lelaki itu sedang bekerja, terlihat jelas ada kerutan di kening lelaki itu. Hari ini mereka kembali karena besok adalah perayaan hari anak, dimana Ratu Bella akan mengumumkan secara resmi pernikahan mereka.

Bagi Sarah itu adalah permulaan, setelah ini dia akan ikut dalam kegiatan di Qattare menemani Badar sebagai Putri Mahkota resmi Kerajaan Qattare. Sarah harus menunjukkan semua kemampuannya.

Mobil bergerak melewati gerbang masuk istana. Pemandangan di sekitarnya membuat Sarah takjub. Lampion, pameran lukisan dan hiasan khas anak-anak penuh warna warni memenuhi sepanjang jalan.

"Setiap setahun sekali perayaan ini menjadi pusat perhatian seluruh kerajaan. Anak-anak dari berbagai kerajaan akan berkumpul bersama kedua orang tua mereka."

"Benarkah?" Sarah mengomentari pelan, lebih tepatnya sebuah gumaman, namun Badar masih mendengarnya.

"Karena itu Ibu dan Ayah memilih hari esok untuk mengumumkan pernikahan kita. Besok kau resmi menjadi Putri Mahkota Qattare. Kau juga akan mendapatkan asisten...."

Mendengar itu, Sarah langsung menoleh. "Apa tidak cukup Halimah?"

"Tidak!" tegas Badar menatap manik Sarah. "Kau akan mendapatkan asisten sendiri, dia yang akan membantumu mengurus jadwal sebagai Putri Mahkota."

"Lalu bagaimana dengan Halimah?"

"Dia akan terus belajar dan tetap menjadi pelayanmu...."

Sarah langsung tertunduk. Dia tidak bisa membayangkan harinya tanpa Halimah, buktinya hari-harinya kemarin. Dia kacau balau dan malah berdebat dengan Badar.

Kegelisahan Sarah dia rasakan, Badar termenung menatap Sarah yang menunduk, dia jadi ingin tahu isi kepala perempuan itu apa? Badar tahu Sarah hanya memiliki Halimah, dia juga bisa melihat bagaimana Halimah yang muda begitu setia dan patuh disisi Sarah.

"Saat dia lulus, dia akan diajarkan bagaimana membantumu. Mengingat disini kau hanya membawa Halimah seorang...."

Kalimat Badar membumbung kan hati Sarah. Dia tiba-tiba tersenyum lalu Badar tertegun sejenak.

"Apa aku boleh membantu Halimah?"

Pertanyaan Sarah tak didengar oleh Badar. Dia terlalu terpukau dengan senyum Sarah barusan.

"Pangeran?"

"Eh! Ya ... Kau boleh membantu Halimah." Lalu Badar berdeham dan memfokuskan dirinya lagi pada tabletnya. Dia harus bekerja.

"Apa aku boleh jalan-jalan keluar istana? Aku ingin merasakan perayaan hari anak." Sarah bertanya hati-hati namun terlihat Badar tidak terlalu memperdulikannya jadi Sarah terdiam kecewa lalu menoleh lagi mengamati sekitar yang ramai.

Dia ingin sekali jalan-jalan....

***

Mereka berpisah tatkala mobil berhenti di tangga menuju pintu utama istana, Badar bahkan tidak mengatakan apapun karena lelaki itu sudah disambut oleh Khomar. Halimah muncul tidak lama kemudian dan langsung memeluknya.

"Putri! Saya merindukan Putri!"

"Aku juga merindukanmu. Bagaimana pendidikanmu, Halimah?"

Wajah berseri Halimah menjadi jawaban untuk pertanyaan Sarah. Dia senang Halimah mendapatkan pendidikan terbaik disini. Terlepas dia seorang pelayan yang dia bawa dari kerjaan Ameer.

My Princess [TAMAT]Where stories live. Discover now