12

21.9K 2.5K 129
                                    

Ada kalanya aku berpikir cerita hidupku persis seperti kisah bawang putih dan bawang merah. Yang punya ibu tiri jahat, saudara tiri yang licik, dan juga seorang ayah kandung yang plin plan menjurus bodoh.

Semua berawal semenjak kematian ibu kandungku. Tak lama kemudian, Ayah membawa seorang wanita cantik beserta putrinya yang seumuran denganku. Alasannya ia menjadikan wanita itu menjadi istrinya karena demi diriku yang butuh figur seorang ibu. Padahal kenyataannya hingga sampai Ayah menutup mata, wanita itu tidak pernah sekalipun menganggapku sebagai anaknya. Bahkan ia juga tega mengusirku dari rumah setelah kematian Ayah beberapa hari.

Sungguh kejam memang ibunya si Tuti itu!

Masih dengan pemikiran remaja, yang otaknya dicuci oleh sinetron bidadari pada saat itu, kupikir bila aku tidak membalas kejahatan mereka maka ibu peri akan datang menolongku. Namun hingga aku berak nanah sekalipun, ibu peri itu tidak juga muncul-muncul. Yang ada malah mucikari dadakan yang menawariku sebagai 'anaknya'. Benar-benar sialan memang hidupku!

Tidak sampai di situ saja kesialanku. Aku juga terus dipertemukan dengan orang-orang jahat lainnya yang tidak henti-hentinya mengincar tubuhku. Hingga akhirnya ketika aku hampir putus asa, Tuhan berbaik hati mempertemukanku dengan seorang pemuda tampan bernama Reynaldi yang tak sengaja menyelamatkanku dari kejaran orang yang ingin mencelakaiku.

Bagiku, pertemuan dengan Pak Reynaldi menjadi titik balik kehidupanku. Waktu itu usiaku baru menginjak delapan belas tahun, sedangkan Pak Reynaldi masih berusia dua puluh tahun.

Sedari awal pria itu sudah menunjukkan kebaikannya, jadi tak salah rasanya bila aku yang kurang kasih sayang ini menjadi terpesona terhadap dirinya

Sayangnya kisahku tidak semembahagiakan bawang putih yang bertemu dengan pangeran dari negeri seberang. Tapi lebih tepatnya seperti bawang putih bertemu dengan seorang tengkulak. 'Lo jual gue beli'.

Setelah mendengar cerita kehidupanku, alih-alih membawaku ke istananya untuk dinikahi, Pak Reynaldi malah menawariku untuk bekerja sebagai pengasuh anak-anaknya. Saat itu aku langsung menyadari bahwa pemuda yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, ternyata sudah punya buntut dua. Seketika itu juga aku langsung patah hati. Ibarat pepatah, cintaku layu sebelum berkembang.

Karena telah merasakan kerasnya kehidupan, tanpa pikir panjang akhirnya aku memilih untuk menerima tawarannya. Masalah hati, biarlah menjadi urusan belakangan. Yang penting aku bisa makan dan tidur, maka urusan lain bisa kuatasi.

Saat dibawa ke kediamannya pertama kali, mataku tak henti-hentinya menatap takjub atas kemewahan rumah Pak Reynaldi. Meskipun aku terlahir dari keluarga berada, tapi belum pernah sekalipun kupijak rumah seindah itu. Beberapa kali aku berdecak kagum melihat interiornya seperti orang udik. Untung saja saat itu Pak Reynaldi tidak mengolok sikapku tersebut.

Puas melihat sekeliling rumah, Pak Reynaldi kemudian membawaku menemui buah hatinya yang masih bayi berusia dua bulan. Belakangan, setelah aku bekerja kepadanya, aku baru tahu bahwa si kembar adalah hasil dari hubungannya bersama kekasihnya. Sayangnya wanita itu sudah meninggal saat melahirkan keduanya. Tragus sekali cinta mereka.

Tak sulit untuk menyayangi si kembar. Di detik pertama melihatnya, aku langsung dibuat jatuh cinta terhadap Aaron dan Sheyna. Walaupun tanpa pengalaman, namun aku bisa merawat mereka dengan kedua tangan ini. Suka duka kujalani bersama mereka. Tak jarang aku ikut menangis bila melihat si kembar sakit, atau bahagia melihat mereka tertawa.Yang penting seluruh hidupku kudedikasikan untuk keduanya.

Begitu juga hubunganku dengan Pak Reynaldi. Semakin bertambahnya waktu, hubunganku dengan duda tanpa nikah itu pun bertambah dekat. Bahu membahu kami membesarkan si kembar bersama-sama hingga sampai sebesar ini. Pernah kami terpuruk hingga menangis dalam melewati kehidupan ini, tapi sering juga kami tertawa sambil berpelukan. Hingga benih-benih cintaku yang dulunya sempat kupendam, tanpa sadar semakin tumbuh berkembang mekar. Hanya saja aku masih tahu batasan untuk tidak menunjukkannya kepada Pak Reynaldi. Selain karena takut merusak hubungan kami, aku juga masih tahu diri atas keadaanku. Jadi kupikir lebih baik aku memendamnya. Toh selama ini juga belum ada wanita yang menggantikan posisiku di samping mereka. Jadi apa yang harus kukahwatirkan?

Pemain FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang