=7= Keras Kepala

Începe de la început
                                    

"Hm. Hati-hati." Chifuyu berkata dengan lembut.

Pertahanan (Nama) hancur. Ia mengeratkan genggamannya pada stang sepeda. Panggilan ia matikan dan menaruh ponselnya di saku.

"Bertahanlah, jantungku!"

Tak butuh waktu lama begitu sepeda yang ditumpangi (Nama) sampai di sebuah taman dekat pelabuhan. (Nama) juga melihat dua sosok yang ia kenal tengah duduk di sebuah bangku panjang taman, sedang berbagi mi instan cup.

"Yo, Hanamichi, Chifuyu." (Nama) menyapa begitu sampai di depan keduanya.

Senyum Takemichi sumringah begitu melihat kedatangan (Nama). "(Nama)-san!"

(Nama) hanya mengangguk sekali dan tersenyum tipis. "Bagaimana keadaanmu? Sudah membaik?" tak sengaja gadis itu melihat jejak bekas airmata di bawah mata Takemichi. "Huh? Kau habis menangis, Hanamichi?!"

Takemichi dan Chifuyu tersentak. "Eh um, y-yah... begitulah," jawab Takemichi menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Ia menyenggol lengan Chifuyu.

Chifuyu menatap tajam Takemichi karenanya.

"Kalian kenapa sih?" (Nama) mengerutkan dahinya. Ia bingung menatap perilaku dia pemuda di depannya yang seolah senggol-senggolan entah kenapa.

Takemichi lah yang pertama menyerah. Ia mengambil napas panjang dan mengembuskannya perlahan. "(Nama)-san, ada yang ingin kubicarakan."

Netra kebiruan Takemichi menatap langsung (Nama), gadis itu hanya mengangguk sekali. "Oh, benarkah? Kebetulan aku juga. Kau duluan, Hanamichi."

Takemichi mengangguk. "Se-sebenarnya, (Nama)-san ... aku ... sudah memberitahu Chifuyu tentang rahasia kita," cicit pemuda itu di akhir kalimat. (Nama) tidak mendengar terlalu jelas, tapi ia yakin tahu apa yang tengah dibicarakan oleh Takemichi.

Mata (Nama) melebar. "Kau yakin, Hanamichi?!" (Nama) menatap Chifuyu dan Takemichi bergantian. "Ya, aku sih tidak keberatan soalnya Chifuyu imu-- bukan bukan bukan, maksudku Chifuyu adalah wakilmu, kan?"

Chifuyu dan Takemichi sweatdrop mendengarnya.

"Memangnya kau percaya dengan cerita yang seperti omong kosong itu, Chifuyu?" sambung (Nama) lagi, kini ia bertanya pada Chifuyu. "Aku memang bukan time leaper seperti Hanamichi, tapi aku tahu tentang potongan masa depanku sendiri. Ini memang tidak berguna sih ... tapi tetap saja."

Pemuda dengan rambut blonde itu mengangguk yakin. "Benar jika itu terdengar seperti omong kosong, tapi kalian adalah bukti nyata dari cerita itu, (Nama)-san, Takemicchi." tatapan mata Chifuyu menatap dua sosok di depan matanya. "Aku percaya pada kalian."

Berbeda dengan Takemichi yang tersenyum haru, (Nama) mencoba sekuat tenaga agar ia tidak ambruk akibat serangan itu

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Berbeda dengan Takemichi yang tersenyum haru, (Nama) mencoba sekuat tenaga agar ia tidak ambruk akibat serangan itu.

Sebelah tangan (Nama) terulur menepuk bahu Chifuyu kuat-kuat. "Tolong jangan tersenyum menggunakan wajah itu, Chifuyu..." geram gadis itu dengan wajah gelap.

𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum