Part 27🙁🎭

2.2K 133 24
                                    

Ceklek

"Mom mmomy." Ucap Ara.

Sontak semuanya menatap asal dari suara tersebut, lantas mereka langsung menghapus air matanya dan berusaha untuk tetap tersenyum pada malaikat kecil mereka.

"Iya sayang, sini sama mommy." Ucap Nanda berusaha untuk tersenyum.

"Mom mommy ko kok, ce ccedih? Da ddan ke kkenapa ta ttangan mo mmomy ca ccama ce ccepelti A AAla?." Tanya Ara yang menunjuk infus yang ditangan Nanda sama seperti Ara.

"Tidak papa kok, sayang mommy cuman kelelahan, oh ya Ara mau ngapain kesini hm?." Tanya Nanda Lembut.

"A AAla ma mmau ca ccama mo mmomy." Ucap Ara lucu.

"uhhh, Sini mommy peluk." Ucap Nanda Lembut sambil memeluk Ara.

Semuanya melihat adegan tersebut hanya menatap mereka sendu, mengingat apa yang telah dikatakan.

"Da ddady." Ucap Ara yang dipelukan Nanda.

"Iya sayang ada apa?." Tanya Simth lembut dan mendekati Ara.

"Ke kkenapa, ce ccemuanya ce ccedih?." Tanya Ara yang membuat Simth terdiam sebentar dan menjawabnya.

"Tidak papa sayang, hanya kelilipan." Jawab Simth namun karena Ara yang terlalu polos akhirnya percaya.

"Ara gak tidur hm? Ini sudah malam." Ucap Nanda Lembut sambil mengelus pucuk kepala Ara.

"A AAla ti ttidul ma mmau ca ccama mo mommy da ddady." Ucap Ara senang.

"Baiklah tapi Ara harus tidur ya." Ucap Simth Lembut.

"Papi, mami, ayah lebih baik kalian istirahat saja, kalian pasti lelah dan kalian temani kakek, nenek dan opa kerumah." Ucap Simth.

"Yahh, daddy kita mau disini." Ucap Tino.

"Tidak ada bantahan Tino." Ucap Simth tegas.

Mau tidak mau pun Tino hanya pasrah dan menuruti kehendak sang Daddy, kini semuanya sudah keluar tertinggal lah Ara, Nanda dan Simth yang tidur di ranjang yang sudah disediakan.

"Kok Ara belum tidur hm?." Tanya Nanda lembut.

"A AAla ma mmau do ddongeng!." Ucap Ara lucu.

"Ohh jadi Putri Daddy mau dongeng ya, hahaha sini Daddy dongengkan." Ucap Simth Lembut.

"Disuatu desa blablablabla." Ucap Simth menceritakan.

Hingga Ara pun tertidur dipelukan Nanda sedangkan Nanda yang melihat wajah damai anaknya menatapnya sedih, Bagaimana tidak? Coba bayangkan jika kita menjadi seorang ibu namun anak yang kita sayangi sedang berjuang melawan antara mati dan hidup apa yang kita rasakan? Sakit? Menangis? Sudah pasti, setiap seorang ibu menyanyangi anaknya walaupun caranya berbeda-beda, seorang ibu mana yang tega melihat putri sedang berjuang melawan penyakitnya? Seorang ibu mana yang membiarkan anaknya melawan permainan takdir hidup? Ingin sekali seorang ibu berteriak sejadi-jadinya disaat seperti ini, itulah yang dirasakan Nanda saat ini yang menatap putrinya sendu.

"Nanda, kamu harus kuat kamu jangan seperti ini." Ucap Simth yang melihat tatapan kosong dari istrinya.

"Sampai kapan aku berpura-pura kuat dihapan Ara Simth? Aku tidak sanggup untuk melihatnya pergi." Ucap Nanda sedih.

"Setidaknya kamu tidak menunjukkan kelemahanmu pada Ara Nanda, aku janji padamu aku akan melakukan apapun untuk kesembuhannya aku janji." Ucap Simth menggenggam tangan Nanda, lalu Nanda menatap Simth penuh harap.

"Aku mohon tolong lakukan apapun untuknya hiks." Ucap Nanda yang sudah menangis.

"Us us, jangan nangis sayang, kita akan melakukan apapun untuk kesembuhan Putri kita apapun itu." Ucap Simth lembut sambil menghapus air mata Nanda.

"Lebih baik kita tidur, istirahatkan dirimu." Lanjut Simth lembut dan diangguki oleh Nanda.

Disisi lain

"Mama, aku mau tanya boleh?." Tanya putri.

"Tentu sayang, tanya apa?." Ucap Keysa Lembut.

"Dimana papa ma? Putri kangen dengan papa." Ucap Putri sendu.

DEG

"Maafkan mama sayang." Batin Keysa sendu.

"Mama?." Tanya Putri kembali yang menyadarkan Keysa.

"Iya sayang." Ucap Keysa terkejut.

"Katakan dimana papa ma?." Tanya putri.

"Papa sedang bekerja diluar negeri sayang, cari uang untuk putri." Ucap Keysa menahan tangisnya.

"Tapi putri tidak mau uang tapi putri maunya papa pulang, putri iri dengan Ara yang punya papa sedangkan aku tidak." Ucap Putri menangis.

"Jangan menangis, putri berdoa ya semoga papa pulang nemenin putri." Ucap Keysa menenangkan putri yang menangis.

Akhirnya putri pun tidur didalam pelukan Keysa, sedangkan Keysa sudah menangis dalam diam.

"Maafkan mama sayang, mama berbohong bukannya mama tidak ingin memberitahukan mu tentang papamu tapi sebenarnya papa mu adalah suami dari Nanda, Simth Gilbert Jordan." Batin Keysa menangis.

"Aku harus bicara sama ayah." Batin Keysa.

Lalu dengan perlahan Keysa merebahkan tubuh putri kekasurnya, dan segera menemui Kenzo yang kebetulan belum tidur.

Tok... Tok... Tok

"Masuk." Ucap Kenzo.

"Ayah." Ucap Keysa sendu.

"Loh Keysa ada apa, ayo masuk sayang?." Ucap Kenzo lembut.

"Ayah boleh aku minta sesuatu?." Tanya Keysa.

"Tentu, kamu mau apa hm?." Tanya balik Kenzo.

"Bolehkah Simth memberikan kasih sayang pada Putri juga sebagai seorang ayah?." Tanya Keysa menatap Kenzo.

Kenzo yang terkejutpun mengubah raut wajahnya menjadi datar.

"Kamu ingin mengambil kebahagiaan kakakmu?." Tanya Kenzo dingin.

"Tidak ayah, tapi aku mohon ayah tolong aku ingin Simth menjadi ayah Putri." Ucap Keysa sedih.

"Keysa, Simth adalah suami dari kakakmu dan ayah dari Ara, dan kamu dengan mudahnya meminta ayah untuk merebut kebahagiaan kakakmu?." Tanya Kenzo datar tak habis pikir dengan Keysa.

"Tidak ayah! Aku tidak ingin itu!." Ucap Keysa.

"Lalu kenapa ka---." Ucap Kenzo terpotong karena teriakan Keysa.

"KARENA SIMTH ADALAH AYAH KANDUNG DARI PUTRI!."

BRAK

"Na-nanda."

"Ka-kakak."





BERSAMBUNG....

jangan lupa VOTE DAN COMENT KALIAN YA KARENA SEBUAH KEHORMATAN DAN KEBANGGAAN BAGI SAYA😘.

Kalau begitu mungkin sampai disaja pertemuan kali ini, semoga bisa bertemu dinext episode berikutnya ya Babay👐.

Possessive My Family {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang