Part 22🤝🍭

2.2K 148 6
                                    

Lonapun meraba raba tangan yang menutupi penglihatannya, setelah tau siapa pemilik tangan tersebut Lona membuka suara.

"Gilbert, berhentilah seperti anak-anak." Ucap Lona kesel.

"Kamu memang selalu tau tentang diriku." Ucap Gilbert yang duduk disebelah Lona lalu mengelus rambut Lona dengan lembut.

"Ekhem, permisi mau lewat." Ucap Kenzo yang panas melihat adegan tersebut.

"Kasian." Ucap Gilbert dan ditatap tajam oleh Kenzo.

"Eh, Kenzo kamu juga disini emangnya masalahnya sudah selesai?." Ucap Lona.

"Udah Lona, aku mau nyusul Ara dulu." Ucap Kenzo dan menghampiri Ara yang sedang bermain.

"Waktu memang tidak terasa, seperti baru saja kita menikah." Ucap Gilbert.

"Aku ingin sekali mengulang waktu kita bersama dulu." Ucap Lona Lembut yang dipelukan Gilbert.

"Waktu dimana kita bertemu hingga sampai sekarang." Ucap Gilbert.

"Iya." Ucap Lona.

"Oh ya ngomong ngomong bertahun-tahun sudah lama ya kita tidak berduel." Ucap Lona tertawa kecil.

"Sifatmu memang tidak berubah dari dulu." Ucap Gilbert terkekeh.

"Begitupun denganmu huh!." Ucap Lona kesel.

"Iya deh iya." Ucap Gilbert.

"Dah lah biarin cewe selalu benar." Batin Gilbert sendu.

Tak lama kemudian datanglah Ara selesai bermain yang digendong oleh Kenzo.

"Ka kkakek!." Ucap Ara Semangat.

"Uhhh, cucu kakek imut sekali sini sama kakek." Ucap Gilbert lembut.

"Wusss, ye yyeay a aala te ttelbang." Ucap Ara senang yang diangkat oleh Gilbert.

"Ne nnenek Li llihat A AAla te ttelbang." Ucap Ara senang.

"Wahh tinggi sekali Aranya." Ucap Lona tertawa.

"O oopa ga ggak bisa ta ttangkap A AAla Wle😜." Ucap Ara mengejek.

"Awas saja ya, nanti opa tangkap." Ucap Kenzo.

"Ga ggak bi bbisa." Ucap Ara lucu yang membuat mereka bertiga tertawa.

Disaat semuanya bahagia, putri datang dengan wajah sedihnya dan menunduk.

"Ara." Ucap Putri menunduk.

Ara yang mendengarkan namanya dipanggil mencari Ara suara tersebut yang ternyata adalah putri, sedangkan Kenzo, Gilbert dan Lona merasa keganjalan pada Putri.

"Pu ppulti, Ka kkakek A AAla ma mmau tu ttulun." Ucap Ara dan diangguki oleh Gilbert.

"A aada a aapa, Pu PPutli?." Tanya Ara bingung.

"Ara hiks aku mau minta maaf, maafkan aku ya hiks." Ucap Putri menangis.

"Ja jjangan na nnangis, A AAla u udah me memaafkan Pu PPutli k kok." Ucap Ara sambil memeluk putri.

"Terima kasih hiks." Ucap Putri namun dibalik pelukannya terdapat makna.

"Saat kecil saja seperti buaya, apalagi jika dewasanya." Batin Kenzo dan Gilbert.

"Dasar anak buaya." Batin Lona jijik.

"ARA MAKAN DULU SAYANG." Teriak Linda didapur.

Karena disaat Ara bermain Linda dan Theo sudah pulang, lalu Linda membantu Nanda yang memasak didapur setelah bertemu dengan orang yang ingin bicara dengan Nanda, mengingat jadwal makan Ara telah tiba Nanda memutuskan untuk langsung kedapur dibantu oleh Linda.

"Pu ppulti a aayo Ki kkita makan." Ucap Ara senang dan langsung menarik putri sambil berlari.

"Ara jangan lari-lari!." Ucap Lona khawatir.

AT RUANG MAKAN.

"Ayolah mom, sekali saja ya." Mohon Theo dengan puppy eyesnya.

"Theo sudah mommy bilang tidak ya tidak gimana sih?!." Tanya Nanda kesel.

"Mom kan besok Theo ikut olimpiade matematika, dan rumahnya dekat dengan tempat olimpiade jadi Theo gak bakal telat datang, jadi Theo izin tidur dirumah temen ya mom, please." Ucap Theo memohon.

"Theo, kamu ini udah dibilang tidak sama mommy tetap aja ngeyel." Ucap Linda sebel.

"Etss sut sut diam ya, aku bicara sama mommy bukan kamu ya, jadi gimana mommy bolehkan bolehkan?." Ucap Theo.

"Hahh, baiklah, tapi kalau sudah selesai langsung pulang!." Ucap Mommy.

"Yeayy, Alhamdulillah terima kasih mommy makin sayang deh sama mommy muachh." Ucap Theo senang dan langsung mencium pipi Nanda.

"Dadah kemberanku." Ucap Theo sambil mengejek Linda dan langsung berlari keluar.

"THEO KEMBALI KAU KESINI!." Teriak Linda marah.

"Xixixi, akhirnya aku bebas Yeay." Ucap Theo senang.

Namun saat keluar tidak sengaja tertabrak dengan Ara hal itu membuat Ara menangis, Theopun panik dibuatnya.

BRAK..

"HUAAA."

"Cup cup cup jangan nangis ya sayang us us us." Ucap Theo yang menggendong Ara sedang menangis.

"Aduduh sakit nek." Ucap Theo kesakitan saat telinga dicapit oleh tangan Lona.

"Kamu ini jalan gak hati hati, liat kan nangis lagi!." Ucap Lona kesel.

"Aduhhh, maaf nek ya maaf." Ucap Theo kesakitan.

"Udah ya tenang ya jangan nangis." Ucap Kenzo menenangkan Ara.

"Huaaa." Tangis Ara.

"Jangan sedih ya, coba liat kakek bawa permen Ara masukan?." Tanya Gilbert ikut menenangkan Ara.

Lalu Arapun seketika tangisnya reda dan mengambil permennya itu hal itu membuat mereka lega setidaknya Ara berhenti menangis.

"Theo pergi dulu ya dadah." Ucap Theo dan langsung pergi.

"Alhamdulillah untung saja gw bisa bebas akhirnya." Batin Theo lega.








BERSAMBUNG....

jangan lupa VOTE DAN COMENT KALIAN YA KARENA SEBUAH KEHORMATAN DAN KEBANGGAAN BAGI SAYA😘.

Kalau begitu mungkin sampai disaja pertemuan kali ini, semoga bisa bertemu dinext episode berikutnya ya Babay👐.

Possessive My Family {END}Where stories live. Discover now