Part 10📚😴

3.4K 176 4
                                    

AT RUANG MAKAN

Kini semuanya sudah berada diruang makan, menikmati makanan yang tersedia dimeja besar dan mewah tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kini semuanya sudah berada diruang makan, menikmati makanan yang tersedia dimeja besar dan mewah tersebut.

Saat ini Ara memakan makanannya disuapi oleh Mommynya berposisikan berada dipangkuan mommynya.

"Sayang, buka mulutnya lagi ya aaaa." Ucap Nanda sambil mengarahkan sendok pada mulut Ara.

"Aaaa😮." Ara membuka mulutnya dan memakan makanannya dengan imut.

Bagaimana tidak? Pipi tembamnya kini bergerak kebawah keatas memakan sayuran dengan wajah polos membuatnya semakin imut, sambil bermain dengan sendok dan garpu berbentuk hewan yang imut yang disediakan dibeja tersebut, sebuah alat makan yang khusus untuk Ara, sedangkan keluarga Jordan kini berusaha menahan untuk tidak tergoda akan keimutan malaikat kecil mereka.

Bagaimana tidak? Pipi tembamnya kini bergerak kebawah keatas memakan sayuran dengan wajah polos membuatnya semakin imut, sambil bermain dengan sendok dan garpu berbentuk hewan yang imut yang disediakan dibeja tersebut, sebuah alat makan yang khusu...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ini Alat makan Ara)

(Ini sendok dan garpu yang dimainkan oleh Ara)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ini sendok dan garpu yang dimainkan oleh Ara)

"Lagi ya sayang Aaaa." Ucap mommy.

"U uudah." Ucap Ara yang memalingkan wajahnya.

"Sekali ya sayang, setelah ini selesai oke." Ucap Nanda membujuk.

"Ga ggak ma mmau." Ucap Ara Masih memalingkan wajahnya sambil tangannya bermain sendok dan garpu.

"Sayang, satu suap lagi ya." Ucap Nanda yang tetap membujuk Ara.

"Ga ggak ma mmau huaaa!!" Tangis Ara yang tidak mau makan lagi karena dia sudah kenyang.

"Hahh, baiklah sayang jangan nangis ya." Ucap Nanda pasrah.

"Tu ttulun!" Ucap Ara yang ingin turun dari pangkuan Nanda.

Dengan Hati hati Nanda menurunkan Ara, langsung saja Ara berlari menuju ruang keluarga untuk menghampiri mainannya, hal itu membuat Nanda khawatir.

"Sayang, jangan lari lari!!" Panik Nanda.

"TARA!! TARA!!" Panggil Nanda sedikit berteriak.

"Ada apa nyonya?" Tanya Tara menunduk hormat.

"Tara kamu jagain putriku ya, selagi kami masih makan." Jawab Nanda lembut.

"Baik nyonya, saya permisi." Ucap Tara dan diangguki oleh Nanda.

"Gimana sayang? Ara makannya banyakkan?" Tanya Simth pada istrinya.

"Lumayan Simth, cuman Habis setengah." Jawab Nanda lembut dan diangguki oleh Simth.

"Yaudah, lanjutkan lagi acara makan kalian." Ucap Simth tegas dan diangguki oleh anak anak mereka (-Ara).

Lalu merekapun melanjutkan memakan makanan mereka dengan tenang dan sunyi yang sudah menjadi peraturan bagi keluarga Jordan, yang sempet terhenti karena perdebatan Nanda dan Ara tadi.

SKIPP

Akhirnya mereka pun selesai menghabiskan makanannya dan mereka segera pergi ke ruang keluarga untuk menemui malaikat kecilnya yang saat ini bermain dengan Tara kepala Maid sedangkan Nanda dan Linda masih dapur untuk membersihkan ruang makan.

"Wahh, seru sekali Ara lagi main apa hm?" Tanya Nic lembut menghampiri Ara yang bermain.

"A ala la llagi ma mmain lu lumah lu llumahan." Jawab Ara Senang sambil membuat rumah rumahannya.

"Ho hhole u uudah ce ccelecai!" ucap Ara senang sambil loncat loncat yang membuat siapa saja gemes di buatnya.

Namun...

Happ

Lantas membuat Ara terkejut dan melihat orang yang menggendongnya yang tak lain adalah Juan kakak keduanya.

"Wusss." ucap Juan sambil menerbangkan Ara dalam pelukannya.

"Yeayy, te ttelbang." Ucap Ara sangat senang.

Semua orang yang melihat interaksi tersebut hanya memandang mereka dengan senyuman, dan berharap keluarga mereka akan tetap bahagia.

"Sayang ayo Ara tidur dulu ya, besok sambung mainnya, ini sudah malam." ucap Linda menghampiri Ara dan Juan.

Ara hanya mengangguk karena dia mulai mengantuk sehingga Ara mengikutinya.

"Linda sini biar mommy aja gendongnya." Ucap Nanda dan diangguki oleh Linda.

"Mommy sama Daddy akan tidur bersama Ara, kalian tidurlah dikamar masing masing ya." Ucap Nanda Lembut.

"Baik mom!" Ucap mereka serempak.

Dan mereka pun menuju kamarnya masing masing begitupun dengan Nanda dan Simth yang menuju Kamar tidur putrinya.

"Mo mommy da ddady ma mmau ce ccelita do ddongeng!" Ucap Ara yang sudah berada ditengah tengah Nanda dan Simth dikasurnya.

"Ara maunya cerita dongeng apa hm?" Tanya Simth lembut sambil mengelus pucuk kepala Ara.

"Ma mmau ple plencess!" Jawab Ara semangat.

"Baiklah, daddy ceritakan ya." Ucap Simth lembut dan diangguki oleh Ara.

"Pada suatu hari blablablabla...." Ucap Simth menceritakan sebuah dongeng tentang seorang putri.

Sedangkan Nanda mengelus kepala Ara yang membuat Ara nyaman dan alhasil membuatnya tertidur nyenyak.

"Ternyata sudah tidur." Ucap Simth pelan takutnya membangunkan putri kecilnya.

"Simth, aku tidak ingin kehilangannya." Ucap Nanda sendu memandang wajah putrinya yang sudah tertidur nyenyak.

"Kamu jangan takut sayang, selagi kita masih ada, kita akan melakukan apapun untuk kesembuhannya." Ucap Simth lembut dan mengelus kepala istrinya.

"Hahh, iya Simth, terima kasih sudah mau menerima kekurangan putri kita." Ucap Nanda sendu.

"Hey Nanda, liat wajahku Ara itu putri kita, jadi kita sebagai orang tua harus menjaganya!" Ucap Simth mantap dan diangguki oleh Nanda.

"Jangan terlalu dipikirkan, lebih baik kamu tidur dulu." Ucap Simth lembut.

Hingga akhirnya mereka bertiga pun menuju alam mimpi mereka sambil memeluk satu sama lain seolah olah melindungi putri bungsu mereka layaknya seperti  barang yang mudah hilang begitu saja.

BERSAMBUNG....

Possessive My Family {END}Where stories live. Discover now