(Nama) menatap geram bercampur gemas. Pada akhirnya ia hanya berdecak sebal. "Terserah lah."

Yuzuha bersorak girang. Lalu dari dalam tas gadis itu ia keluarkan berbagai macam makanan ringan bergambar doraemon, ternyata ini yang dimaksud Yuzuha paket spesial. Buatan pribadi maksudnya.

(Nama) menepuk dahinya. Ingin kesal, tapi ia juga salah karena mudah terayu.

Ketiganya mulai bergantian bernyanyi di dalam ruang karaoke itu. Yuzuha tentu jadi orang yang paling sering menyanyi daripada Hakkai dan (Nama).

Saat Yuzuha tengah fokus bernyanyi, Hakkai yang duduk di depan (Nama) meletakkan sebuah ocha botol dingin di depan gadis itu. "Untukmu, (Shortname)-chan."

(Nama) mengangkat wajahnya. "Oh? Terimakasih, Hakkai. Kau sendiri minumannya mana?"

Pemuda itu menunjuk botol minuman Yuzuha. "Lagipula di depan juga ada vending machine, aku tinggal ke luar saja kalau haus."

"Begitukah?" kekeh (Nama) lucu. Hakkai hanya merona tipis dan menggaruk pipinya canggung.

Keheningan menyelimuti keduanya, selain suara nyanyian Yuzuha yang terus mengalun.

"Ngomong-ngomong, kalian sudah lama tidak bermain ke rumah Takacchi. Ada apa? Biasanya kalian rajin ke sana." (Nama) menatap netra kebiruan dari si bungsu dari tiga bersaudara Shiba tersebut. Tangannya terangkat untuk memangku dagu.

"Oh itu.., tidak ada apa-apa kok, (Shortname)-chan. Hanya ... akhir-akhir ini kakak kami sering pulang," jawab Hakkai sambil memutar ponselnya di tangan. Matanya menatap nanar jejeran makanan ringan di depannya tanpa selera.

"Taiju?" tanya (Nama). "Bukankah memang dia sering di rumah kalau tidak sedang sekolah?" gadis itu menatap bingung.

(Nama) ingat pernah bertemu dengan Taiju setiap gadis itu main ke rumah Shiba tersebut. Hubungannya tidak buruk dengan Taiju, tapi juga tidak baik.

Tiap bertemu, (Nama) agak takut karena sifat pemarahnya. (Nama) menyebut Taiju angry bird.

Mirip soalnya. Hehe.

Yuzuha bergabung saat gilirannya bernyanyi selesai. "Apa apa? Kalian sedang membicarakan apa?" ia duduk di samping (Nama) dan meneguk minuman miliknya.

"Tidak ada. Hanya bertanya kenapa kalian jarang main ke rumah Takacchi sekarang," jawab (Nama). "Oh iya, tadi kita sedang membahas Taiju. Ada apa dengan kakak kalian?"

Mendengar pertanyaan (Nama), dua Shiba bersaudara itu diam dan saling pandang. Hakkai menyenggol lengan kakaknya.

Yuzuha menggigit bibirnya tipis, lalu menatap (Nama) dengan tatapan yang tidak terbaca. Gadis itu menghela napas. "Ini ... aku agak malu menceritakannya, (Nama)."

"Sebenarnya, Taiju, kakak kami beberapa lama ini diangkat menjadi ketua dari geng Black Dragon generasi ke-10," sambung Yuzuha dengan mata sendu.

(Nama) memproses informasi yang baru didapatnya. "Ha? Tunggu. Black Dragon? rasanya terdengar familiar ...," bisik (Nama) mengusap dagunya sambil berpikir.

Yuzuha mengangguk. "Dia membatasi pergerakan kami selama ini, jadi jika dia di rumah terkadang kami tidak bisa ke mana-mana."

Setelah menceritakan tentang itu, ketiganya kembali melanjutkan ber-karaoke, lalu tak lama kemudian memutuskan untuk pulang.

"Besok kita pergi ke arena bowling bersama ya, (Nama), setelah itu main ke rumah kami. Bye-bye~" Yuzuha melambaikan tangannya bahagia ke arah (Nama). Dia dan Hakkai ada urusan setelah ini, jadi mereka pulang lebih dulu.

𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-Onde as histórias ganham vida. Descobre agora