32. Perjodohan

168K 24.8K 23.6K
                                    

Selamat malam minggu 💙

Karena aku baik jadi aku update walaupun target vote dan comment bagian kemarin belum tercapai.

Ayo absen dulu. Kamu baca jam berapa?

Target vote dan comment untuk bagian ini tetap sama ya. 15k vote dan 18k comment buat update cepat.

Yang udah liat spoiler judul bagian ini di instagram khairanihasan dan wattpadrani pasti nggak sabar buat baca 😁

Happy reading buat kalian 💙

***

Selama dua hari Agra tidak masuk sekolah. Sebenarnya bisa saja jika Agra memaksakan diri pergi ke sekolah. Toh di rumah dia tidak merasa nyaman. Tapi cowok itu tidak mau menunjukkan keadaannya yang mengenaskan dengan anak-anak di sekolah. Agra tidak mau jadi perbincangan. Apalagi sampai anak-anak tahu dia dipukuli ayahnya sampai babak belur. Agra tidak ingin itu sampai terjadi.

Setelah malam itu Barry tidak ada kabar. Cowok itu menghilang. Dan kabarnya sudah lama mengurus surat pindah. Sepertinya Barry sudah merencanakan semuanya sejak lama. Karena cowok itu seperti bersiap untuk pergi setelah membuat masalah yang besar.

Sebenarnya ketika datang ke sekolah yang ingin Agra temui adalah Barry. Dia marah dengan kelakuan cowok itu. Tapi disatu sisi dia berpikir, Barry memang mengkhianatinya. Namun cowok itu juga melepaskan beban yang ada dipikirannya selama ini. Agra selalu takut jika sewaktu-waktu ayahnya tahu tentang kebenaran nilainya. Namun sekarang karena ayahnya sudah tahu, dia tidak perlu takut lagi. Lagipula walaupun dia sudah berniat memberi tahukan semuanya kepada ayahnya. Tetap saja dia tidak akan terbebas dari kemarahan ayahnya. Jadi ketahuan sekarang karena Barry yang mengadu, atau suatu saat dia yang mengatakan sendiri. Tidak ada bedanya.

Hanya saja, Agra sangat marah ketika mengetahui Barry orang yang telah menukar kertas kuisnya. Dia ingin tahu apa alasan Barry melakukan itu semua.

Nevan menepuk bahu Agra saat menemukan cowok itu sedang duduk di bangku depan kelas IPA 1, ekspresi wajahnya terlihat senang ketika melihat Agra di sekolah.

"Udah baik-baik aja lo?" tanya Nevan seraya ikut duduk.

Agra mengangguk pelan. Agak kaget melihat Nevan.

Beberapa hari terakhir ini hubungannya dengan Nevan menjadi tidak baik. Selama ini memang tidak pernah terlalu baik. Karena kalau sama Nevan, Agra suka sensian. Begitu pun sebaliknya. Tapi sejak kejadian di kantin waktu itu sikap keduanya sangatlah dingin. Meski berada di basecamp, duduk sampingan sekalipun. Tidak ada di antara mereka yang mengajak bicara.

"Barry udah pindah sekolah, tau lo?" ujar Nevan.

Agra menganggukkan kepalanya lagi. Ragu-ragu dia melihat Nevan di sampingnya.

"Gue minta maaf soal di kantin waktu itu," ucapnya cepat. Lalu kembali melihat ke depan.

Nevan menaikkan satu alisnya, terkekeh dengan ucapan Agra barusan. Mendengar orang yang jarang mengatakan maaf, sekalinya mengatakan maaf ternyata sangat lucu. Kalau Ojan yang mendengar ini, yakin cowok itu sudah berguling-guling di lantai. Tapi dia Nevan, jadi sekarang dia langsung berhenti tertawa, dan kembali bersikap cool.

Untuk kejadian di kantin waktu itu, dia tidak marah. Hanya saja sangat kesal karena Agra menuduhnya. Tapi dia tahu Agra tidak sungguh-sungguh saat mengatakannya. Cowok itu hanya ingin dia berhenti memojokkan Zeta.

Di hari itu juga sebenarnya Nevan ingin meminta maaf. Tapi setelahnya Agra diam. Jadi dia memilih diam juga. Jadilah mereka saling diam-diaman.

Nevan menepuk bahu Agra sedikit keras. Membuat cowok itu menoleh. Lalu Nevan mengangguk, bersikap santai seperti biasa. "Gue juga minta maaf. Santai aja," ucapnya.

Garis LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang