[29] Kiss Something Goodbye

1.8K 214 59
                                    



^ to lose something or lose the opportunity to have something [¹]

.....

Aku mau minta maaf karena lama tak update kisah absurd ini. Tapi terima kasih banyak pada segelintir pembaca yang bertanya dan menagih. Tanpa kalian, mungkin beneran sudah tak ku lanjutkan. Hehe canda, tetep harus tamat.

Sekian. Mari kembali ke kisah absurd dan flat mereka ....



 Mari kembali ke kisah absurd dan flat mereka

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


- My (Not So) Perfect Crush by Eiulalalie -





.....

Harusnya tempo hari jangan dilepasin dulu manusia satu itu. Pikir Gilang. Berkali-kali kalimat yang sama melintas dalam benaknya, serupa ikan-ikan kecil yang berenang-renang sangat aktif dalam kepala. Menyebalkan. Gilang juga baru sadar setelah memeluk gadis itu dengan erat, yang terjadi berikutnya sungguh di luar dugaan. Oleh keduanya.

"Gue harus gimana, Kak? Senang karena akhirnya lo ngebales perasaan gue? Atau miris karena pernah lo tolak dan kemudian lo pungut lagi? Gue— gue gak segampang itu kan??"

Suara Megan pun silih berganti bergaung dalam otak Gilang. Seolah bersahut-sahutan dengan suara milik Gilang sendiri. Rasanya ada yang salah dengan kelakuannya waktu mereka saling merengkuh di balkon kamarnya. Eh... saling kan? Rasanya waktu itu Megan juga membalas pelukannya.

Bukan. Megan tidak membalas pelukan, Megan justru pasrah dan melontarkan tanya padanya.

"Kak Gilang, gue seneng lo suka sama gue, padahal gue benci dan udah berjanji sama diri gue sendiri supaya gak lagi menginginkan lo. Kak Gilang, apa gue cewek gampangan?"

Gilang tidak suka mendengar pernyataan gadis itu. "Megan... gue yang gampangan. Gue cowok murahan. Bukti betapa murahnya gue udah pernah lo saksikan sendiri, empat tahun lalu, tepat di sini. Dari titik ini."

"Lo bajingan, Kak," koreksi Megan sambil memandangnya lurus.

Gilang tidak menyanggah. "Iya, gue bajingan."

Pelan, dekapan itu Gilang kendurkan, dua telapak tangannya menangkup kedua pipi Megan. "Tapi bajingan ini ternyata sayang, sama lo. Dari dulu. Cuma gak pernah bilang. Maaf ya."

"Iya," sahut Megan.

"Dimaafin sungguhan?"

"Sungguhan."

"Lo bersedia kita sedekat dulu?"

"...."

Dua pasang iris itu saling bersitatap, dekat dan tanpa sekat. Perlahan wajah yang terpahat tampan itu makin dekat. Dekat sekali.

My Not So Perfect CrushWo Geschichten leben. Entdecke jetzt