[04] Megan(g)

2.3K 253 154
                                    




Part ini, agak nganu :v






Biasanya, dua kakak perempuannya itu berangkat bareng. Moza dan Miu satu kampus. Tapi hari ini Moza terkena diare parah. Sejak tadi malam bolak balik kamar mandi. Badannya juga demam.

Kasihan. Kebanyakan makan mangga sih. Kata Megan dalam hati.

Alhasil, Miu meminta tolong Megan untuk berangkat sama-sama. Sekuter milik Moza memang kendaraan yang biasa dinaiki Miu ketika berangkat ke kampus. Tapi dia gak pernah bawa, selalu digonceng.

Malu. Katanya. Takut diliatin orang-orang di jalan, di lampu merah dan di parkiran. Dihh malunya bener-bener keterlaluan.

"Bawa aja ke sekolah lo ya, Mi," perintah Moza pada Megan, "lo anter jemput Miu jangan lupa! Oke?"

"Oke."

Megan pun sudah siap mengeluarkan motor matic itu dari garasi rumah. Mengenakan helm Moza dan duduk di motor menunggu Miu yang masih mengemasi diktat kuliahnya.

"Hai Megan. Bawa motor? Tumben?" sapa Gilang. Cowok itu habis lari pagi. Keringatnya wangi.

"Iya," jawab Megan. Waktu terlalu sayang digunakan untuk ngebacot panjang lebar selagi menikmati pahatan surga di depan matanya ini. Harus khusyuk, sebab Megan ingin merekam tiap detilnya baik-baik dalam ingatan.

Tap!

Eh?

Mendadak Gilang menyentuh bahunya.

Memeganginya!

"Gilang...?"

Gilang tersenyum. Waktu seolah melambat. Megan terpEs0nA~

"Ada ini di belakang bahu lo," jelas Gilang seraya menarik sebuah sticky note kecil berwarna hijau stabilo cerah.

Megan mengambil sticky note dari tangan Gilang, lagi-lagi waktu seolah melambat. Ketika selembar kertas kecil itu dipegangi tangannya dan tangan Gilang, Megan mendadak paham bagaimana atmosfer di film komedi romantis yang selama ini selalu ditonton Moza.

"Apaan sih itu?" tanya Gilang tepat ketika kertas kecil itu sudah ia lepas dan berpindah ke tangan Megan.

Megan membaca tulisan di kertas tersebut. Tulisan tangan kakaknya sendiri dengan huruf kapital semua,
JANGAN LUPA JEMPUT MIU PULANGNYA! AWAS KALAU LO TINGGAL! JANGAN LUPA ISIIN BENSIN! SEKOLAH LO JAUH SOALNYA!

Megan meremas kertas itu. Heran kenapa si sulung mozzarela basi itu senang memerintahinya macam-macam.

"Gue duluan ya, dah. Hati-hati di jalan!" pamit Gilang. Melanjutkan lari paginya yang sangat keren dan memukau itu.

Lama Megan berdiam. Sentuhan pada bahunya masih terasa. Tangan Gilang pernah memegangi bahunya! Megan janji tidak akan mencuci seragamnya lagi!

"Megan! Sorry lama. Yuk berangkat," seru Miu yang berlari kecil menghampirinya.

Yahh percuma juga, bahunya dipegangi Kak Miu.

Miu naik ke motor dan duduk manis di belakangnya tanpa dosa. Tidak menyadari kalau perbuatannya itu mencemari seragam Megan, di bagian yang tadi dipegang Gilang.


My Not So Perfect CrushDonde viven las historias. Descúbrelo ahora