[25] Lemari

1.7K 219 205
                                    


"Sudah ke beberapa tempat, bertemu macam-macam raga, mencipta banyak cerita, tapi urusan pulang tetap saja kembali ke diri sendiri."

...

Megan mengucapkan kata Alhamdullilah ketika seruangan kompak menyerukan kata "Sah!" dan dua detik berselang, suara gaduh di belakang Megan membuat orang-orang turut menoleh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Megan mengucapkan kata Alhamdullilah ketika seruangan kompak menyerukan kata "Sah!" dan dua detik berselang, suara gaduh di belakang Megan membuat orang-orang turut menoleh.

"Sat! Diem!" sergah Megan dalam bisikan.

"Sukma nih, Meg! Sukma!" Satria pun balas berbisik, tak terima disalahkan atas suara-suara aneh yang ditimbulkannya.

"Kucingnya, Gan! Kucingnya!" cicit Sukma sambil menunjuk-nunjuk ke arah belakang badannya.

Megan paham. Kucing peliharaan Kak Miura tampaknya sangat bernafsu menarik dan menggigit-gigit dress kaftan berbahan brokat yang dipakai oleh Sukma. Megan berdiri dan pelan-pelan melenggang ke belakang Sukma, menarik si Doni-kalau tak salah itu nama kucingnya-dan berniat membawanya ke lantai atas saja.

Para tamu sudah sejak tadi kembali fokus pada dua mempelai yang sekarang sedang berpose dengan memamerkan sepasang cincin yang tersemat di jari dan memegang dua buah buku nikah yang telah dibubuhkan tanda tangan. Acara akad nikah Mozza dan Lionel-suaminya, berlangsung khidmat walau kehadiran Milo cukup menyita atensi banyak kerabat dan keluarga.

Duduk di kursi roda, Milo terlihat tenang, ikut mengucap syukur atas penyatuan pengantin dan hingga saat ini, masih belum banyak bicara. Sedikit gerakan di tangan dan kaki, membuat wajahnya merengut, menahan sakit. Megan tidak berani banyak bicara padanya. Sejauh ini, Megan cukup mendorong kursi rodanya, membantu Milo dalam mobilitas termasuk memapahnya ketika turun dan naik dari kursi roda. Itupun dilakukan bersama Mama. Sehingga pembicaraan mereka masih sangat terbatas.

Di lantai atas, Megan membuka pintu kamarnya dan mendapati ruangan itu semakin penuh sesak. Miura ternyata memindahkan sebagian barangnya ke sini; dua keranjang besar berisi pakaian Miura yang terlipat rapi, sebuah rak sepatu kecil, satu meja kecil lengkap dengan sebuah laptop dan beberapa tumpukan buku, bag rack organizer, dan sebuah pet bag berbentuk roket luar angkasa.

"Lo mau gue masukin ke situ aja kali ya, Don?" tanya Megan sambil meneliti muka Doni yang sedang ia gendong. Doni mengeong pelan.

Jangan salah paham, sebenarnya nama Doni ini bukan pemberian dari Miura. Melainkan si bungsu Mario-lah yang seenaknya memberi nama ketika kucing ini masih baru bisa mengeong setelah dilahirkan. Kendatipun semua tahu gender Doni adalah betina, tapi kucing itu terlanjur merespon kala dipanggil Doni. Jadilah namanya Doni. Meskipun Miura menyulap namanya menjadi lebih girly ; Donita, yang memanggil dengan nama feminim dipastikan hanya Miura seorang.

My Not So Perfect CrushWhere stories live. Discover now