"Shaka serius? Lea pengen coba menghilang deh, biar gak cape jalan."

Arshaka menahan tawa, sepertinya mengerjai gadis polos seperti Alea sangat mudah, dengan polosnya Alea mempercayai ucapannya yang sangat mustahil.

Sungguh kemenangan seperti berpihak pada Arshaka, dengan mudahnya Arshaka membodohi gadis di depannya itu. Arshaka harap gadis polos itu melakukan seperti apa yang dia ucapkan, Haha.

"Coba saja," ucap Arshaka setelah itu meninggalkan Alea yang masih terdiam mencerna ucapan Arshaka tadi.

Dorr!..

"Ehh monyet, kadal, biawak.."

Alea mendengus sebal. "Dini nyebelin."

"Haha, ya maap Le, lagian lu ngapain ngelamun di sini sendirian lagi, ntar kesambet dah lu," ucap Dini diakhiri dengan tawa.

Alea berjalan meninggalkan Dini masih dengan rasa kesalnya dan tidak memperdulikan perkataan Dini.

Merasakan ada pergerakan Dini juga ikut kesal, kemudian berlari menyamakan langkah dengan Alea.

"Jahat bet dah Lu ikan Lele, main ninggalin sohib lu, parah si," ucap Dini masih dengan melangkahkan kaki di samping Alea.

"Lea, bukan Lele!" Balas Alea tambah kesal.

"Ciee, anak mama Kinan ngambek ni, emmm," kata Dini menggoda Alea.

"Dini nyebelin, sama kek Shaka."

"Ciee, ujung-ujungnya jadi Shaka ciee."

"Lea kesel ama Dini, dahlah."

Dini berpikir sebentar sebelum akhirnya. "Gua kasih contekan dah nanti pas ulangan."

Alea berbinar, melupakan rasa kesalnya pada sahabatnya itu. "Yok gass keburu masuk." Alea mempercepat langkahnya, meninggalkan Dini menuju kelas.

"Ye dasar mukidi, huffftt."

"Wehh Ka, lu tadi berangkat ama Lea?" Tanya Saga setelah melihat Arshaka memasuki kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wehh Ka, lu tadi berangkat ama Lea?" Tanya Saga setelah melihat Arshaka memasuki kelas.

Saga tau akan hal itu karena para fans dari Arshaka Bayu Pramata membicarakan apa yang tadi mereka lihat.

Arshaka mengangguk. "Dipaksa bokap."

Saga paham akan hal itu, mengetahui jika Arshaka dan juga Alea akan dijodohkan oleh orang tua mereka. Jadi Saga memaklumi nya.

"Devano mana?" Tanya Arshaka yang sedari tadi merasakan ada yang kurang diantara mereka.

"Belom dateng kali, paling juga bentar lagi dateng," jawab Saga.

"Tumben, biasanya juga paling rajin tu anak."

"Nah tu orang dateng juga," ucap Saga melihat Devano memasuki kelas dengan raut wajah yang sulit ditebak.

ARLE[on Going]Where stories live. Discover now