Om Bodyguard (b)

1.5K 153 22
                                        

Maaf kalo ada typo




🎠🎠🎠

"PAPA!!!!!"

Taeyong berlari memasuki rumah dengan jeritan yang menggelegar. Melihat Papanya yang berada di depan televisi membuat Taeyong segera meloncat kepangkuan lelaki itu.

"PAPA!!"

"Ngga usah teriak sayang, Papa denger," ucap Park Chanyeol kepada anaknya.

"Hehe abis Papa ndak jawab cih!"

"Tadi Yongie belajar apa aja di sekolah?" tanya Tuan Park dengan nada lembut.

Ia dan istrinya membiasakan untuk menanyai anaknya ini apa saja yang terjadi di sekolah. Selain untuk mengetahui apa saja yang dilakukan buah hatinya kedua orang tua itu juga ingin membuat anaknya selalu terbuka kepada mereka.

"Tadi Ongie beyajay nyanyi Papa."

"Oh ya?"

Taeyong mengangguk semangat, "Papa mau deney?"

Tuan Park mengangguk. Ia menurunkan Taeyong dari pangkuanya.

Dengan cepat Taeyong berdiri di atas sofa, "Buwung tatak tuwa!! Hindap di dendeyaaaaa! Nenek cyudah tuwaa! Butan topi CAYA!!"

Taeyong mengakhiri nyanyianya dengan berteriak dan meloncat tinggi. Tuan Park yang mendengar suara anaknya meringis. Telinganya berdengung karena Taeyong berteriak dengan sangat nyaring di depan wajahnya.

Lagi sepertinya ia mendengar ada yang salah di lagu yang Taeyong nyanyikan.

"Itu salah lirik sayang."

"Beney tok Papa. Tadi Bu guwu nyanyi nya ditu."

"Tapi tadi Taeyong salah nyanyi," Tuan Park berusaha membuat Taeyong mengerti, tapi karena memang anaknya itu sangat keras kepala jadi dia tetap kekeh kalo dirinya benar.

"Enda Papa! Itu beney! Papa yang nda beney!"

Park Chanyeol menghela nafas, sikap keras kepala putranya ini sungguh sangat sulit dikalahkan.

"Iya Papa yang salah," akhirnya ia memilih mengalah dari pada harus berdebat dengan anak menggemaskan nya ini.

"Oyah Papa tadi Ongie tan belantem tawu sama Om bodidad," Taeyong mengadu dengan wajah cemberut. Ia teringat perdebatan antara dia dengan bodyguard baru itu yang membuatnya kesal!

"Berantem kenapa?" Tuan Park menaikkan alisnya penasaran.

Tangan Taeyong bersedakap di depan dada, "tan tadi Ongie tama om bodidad tuh nda beyteman Papa, itutan namanya acyu tan Papa! Tapi tata om bodidad namanya mucyuh! Om bodidad calah tan Papa?"

Tuan Park mencoba befikir. Tidak berteman lagi? Acyu? Selama 25 tahun ia hidup di dunia, baru kali ini ia mendengar kata-kata itu.

Mucyuh? Tidak berteman? Astaga Chanyeol hanya bisa tersenyum sabar. Ingin rasanya ia mengganti lidah Taeyong.

Terkadang logat anaknya ini membuat orang-orang disekitarnya gemas dan salah paham.

"Benar Yongie, namanya musuh."

Taeyong melotot tidak terima, "tapi temayen-temayen Papa biang na acyu butan mucyu!"

"Mungkin Yongie lupa, Papa bilang nya musuh sayang."

Taeyong menggeleng ribut, "pototnya acyu!!!"

Astaga sikap keras kepala anaknya ini benar-benar mengajak ribut orang sekali.

"Iya yaudah acu."

"iih butan acu! Tapi ACYU!!" Taeyong berteriak di samping telinga Papanya agar terdengar jelas.

"Iya sayang itu maksud Papa," apa yang berbeda dari pengucapan anaknya?

"Jaehyun!" Chanyeol lebih memilih memanggil bodyguard baru anaknya dari pada darah tinggi yang ia miliki kumat hanya karena meladeni ucapan ngawur Taeyong.

"Ya Tuan Park," Jaehyun membungkukkan badanya sebentar saat sampai di depan Tuan Park.

"Antar Taeyong kekamarnya."

"Baik Tuan."

Jaehyun membawa Taeyong ke dalam gendonganya. Ia melihat tuan mudanya ini sudah menyipitkan matanya pertanda ia sangat mengantuk.

Sampai di dalam kamar bernuansa biru muda, Jaehyun menidurkan Taeyong diatas kasur lalu ia menyelimuti pria mungil itu.

"Setelah 3 tahun akhirnya kita bertemu lagi baby."

Jaehyun mengamati Wajah polos pujaan hatinya ini. Ia bangkit lalu mengunci pintu kamar Taeyong. 5 menit lebih Jaehyun terdiam untuk menganggumi keindahan wajah tuan mudanya.

Beberapa saat kemudian ia mendengar suara mobil Tuan Park pergi.

Jaehyun tersenyum kecil. Ia memajukan wajahnya kemudian mengecup bibir mungil milik Taeyong.

"Shit!!"

Jaehyun mengumpat ketika merasakan betapa manis dan lembut nya rasa bibir merah muda didepanya ini. Tak tahan lagi akhirnya ia melumat bibir itu lebih dalam.

Jaehyun sudah tidak perduli kalo dirinya dicap pedofil. Dia sangat merindukan rasa bibir milik pujaan hatinya.

"Eemh" lenguhan Taeyong membuat Jaehyun buru-buru melepaskan ciuman mereka.

Memastikan Taeyong yang pulas kembali, Jaehyun menyerukan kepalanya di leher Taeyong. Ia menjilat leher itu kemudian mengecupnya kuat hingga meninggalkan tanda yang cukup ketara.

"Fuck! Tidak Jaehyun bersabarlah! Taeyong masih terlalu kecil untuk kau nodai."

Akhirnya Jaehyun memilih memeluk tubuh mungil milik Taeyong dan memejamkan matanya erat untuk meredakan nafsu sialanya itu.

"Tidur nyenyak baby."    

-END-

TOLONG BACA!

Guys tau gak knpa aku gk up lama?
Ini nyesek banget, aku ngrasa makin ke sini Jaeyong makin tenggelem:)
Terus aku liat di tiktok juga ternyata bnyak banget yang kita kira foto jaeyong real eh nyatanya editan fans doang☺

Makin ke sini makin ragu ngeship mereka, belom jelas real atau gak aja udah nyesek banget:)

DAN YANG PERLU KALIAN TAU😭😭

MASA AKU NGESHIP VYONG (V SAMA TAEYONG)😭

BAHKAN AKU LAGI BIKIN CERITA TENTANG MEREKA😭😭

PADAHAL MEREKA SECUIL MOMENT AJA GADA ASTOGEEEEE😭

_udah mau curhat itu doang
Maaf karena lama gk up

 

Oneshoot/Twoshoot (Jaeyong)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora