Om Bodyguard (a)

1.6K 138 1
                                        

Mungkin ini gada 50% cerita Jaeyong nya☺ tapi baca aja deh.


🎠🎠🎠

"Ishh Papa dimana cih! Dali tadi Ongie tunduin nda daten-daten!"

Taeyong si bocah manis itu berjongkok dengan memainkan jarinya di atas tanah.

Dari tadi ia menunggu Papanya di depan sekolah tapi sampai saat ini ia belum dijemput juga.

"Maaf tuan muda saya terlambat menjemput anda."

Seorang pria dengan tubuh besar membungkuk kan badan nya di depan Taeyong yang sedang berjongkok.

Taeyong mendongak bingung, "Om ciapa?"

"Aah maaf saya Jung Jaehyun, bodyguard baru anda tuan muda. Dan saya diperintahkan oleh Tuan Park agar menjemput anda di sekolah."

Taeyong mengangguk mengerti, "Om tenapa lama banet! Dali tadi Ongie tunduin ndak mucul-mucul! Ongie cape tau beldili, udah itu cendilian pula!"

"Ekhem maaf tuan muda lain kali sebelum jam pulang sekolah tuan muda berbunyi, saya sudah sampai di sini."

Jaehyun mengatakan itu dengan berusaha tersenyum. Ia adalah orang yang tidak suka berbicara. Dan dirinya juga harus memutar otak untuk memahami ucapan pria kecil ini.

Lagi, apa tadi kata tuan mudanya ini? Ia sudah menunggunya dengan sangat lama?

Oh ayolah! Jam pulang sekolah tuan muda kecilnya ini pukul 10.30 dan tadi dia sampai pukul 10.33

Hanya tiga menit ia terlambat!

Tiga menit tuan mudanya ini menunggu dan dia berkata sangat lama?

Sungguh sangat menggemaskan!

"Ayo pulang tuan muda."

Jaehyun mengangkat tubuh kecil Taeyong kegendonganya. Ia melepaskan tas di punggung Taeyong lalu beralih menentengnya ditangan.

"Ongie mawu beyi ec kim."

Jaehyun menoleh ke arah Taeyong, ia tersenyum lalu menggeleng.

Taeyong mengerucutkan bibirnya, "tenapa?"

"Saya sudah di beri pesan oleh Tuan Park bahwa anda tidak diperbolehkan memakan ice cream Tuan muda."

"iiiiich tenapa?" tanya Taeyong lagi.

"Saya tidak tau alasanya."

Taeyong merengut sebal, "tenapa ndak tawu?"

Jaehyun hanya menanggapinya dengan senyuman.

Sungguh mulut Jaehyun sudah sangat pegal. Rasanya akan ada busa yang muncul jika ia terus menanggapi pertanyaan tuan muda nya. Baru hari ini dirinya mengeluarkan kata-kata panjang.

"Papa ndak atan tawu talo om ndak tasih tawu papa," tiba-tiba Taeyong bersuara setelah 10 menit lebih terdiam di dalam mobil.

"Jadiiiiiii ayo beyi ec kim! Nanti om danan tasih tawu Papa!" usul Taeyong dengan merubah tubuhnya menghadap Jaehyun yang sedang menyetir.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "tidak bisa Tuan muda."

"Iiiiich tenapa?" Taeyong menunjukkan wajah marahnya.

"Saya hanya menjalankan tugas dari Ayah anda."

"Butan Ayah tapi Papa!"

Jaehyun mengangguk kecil, "maksud saya dari Papa anda."

Taeyong melotot ke arah Jaehyun.

"Pototnya tita ndak temenan! Tita cekalang jadi....." ucapan Taeyong terhenti. Ia mencoba berfikir keras. Dirinya lupa kata lain dari tidak berteman.

Jaehyun menahan senyumanya ia membiarkan tuan mudanya itu berfikir.

"Tita.... Itu... Emm"

"Kita apa tuan muda?"

"Tita butan teman! Cekayang tita itu acyu!!"

Mata Jaehyun melotot kaget. Dari mana bocah manis ini mendengar kata-kata itu.

"Mungkin maksud anda musuh tuan muda."

"Om tuh cok tau banet! Tata Papa Ongie namanya acyu!!"

"Tapi yang bener adalah musuh Tuan muda," Jaehyun mencoba bersabar menghadapi tuan mudanya ini.

"Nanti Ongie mawu tanya cama Papa!"

Jaehyun menggelengkan kepalanya gemas. Kenapa kata musuh malah menjadi acyu? Bukankah itu sangat juah jika dipelesetkan?   


🎠🎠🎠   

Lanjuuutttt
      

Oneshoot/Twoshoot (Jaeyong)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora