"Lee Taeyong! Kesini kamu!!"
"Nggak mau wleeek," ucap Taeyong dengan menjulurkan lidahnya mengejek.
Pak Taeil yang melihat itu geram, ia melemparkan sepatu nya ke arah Taeyong. Tapi dengan cepat Taeyong menghindarinya.
Kemudian Taeyong berlari dengan cepat saat melihat gurunya itu berjalan dengan marah kearahnya. Saat di belokan koridor Taeyong menabrak tubuh ber otot milik salah satu siswa.
"Ja-Jaehyun.." ucap Taeyong gugup.
Jaehyun menatap datar Taeyong, ia mengusap keringat di dahi lelaki itu.
"Bikin ulah apa lagi?" tanya Jaehyun menarik Taeyong agar duduk di kursi koridor.
Taeyong menggeleng panik, "aku nggak ngapa-ngapain kok! T-tadi cuma itu... cuma apa ya.. Em di kejar monyet!!! Iya aku tadi dikejar monyet!"
Jaehyun menaikan alisnya, ia menyentil dahi Taeyong dengan gemas, "jadi kamu ngatain guru kamu monyet?"
"Nggak!!"
"Jangan suka bikin ulah Tae, nama kamu udah menuhin buku di ruang BK," ujar Jaehyun lembut dengan mengusap pipi Taeyong.
Taeyong menyengir, tentu saja ia tahu namanya selalu tercantum di buku BK setiap harinya. Tapi ia tidak perduli menurutnya masa SMA harus dinikmati dan harus memberikan banyak kenangan. Lagipula ia kan calon menantu keluarga Jung jadi mau senakal apapun dirinya tidak akan dikeluar kan dari sekolah.
"Jadi tadi kamu ngelakuin apa?" tanya Jaehyun sekali lagi.
"Tadi aku cuma nggak sengaja jatuhin sarapan punya Pak Taeil sama buat layar hpnya pecah doang kok Jae," Taeyong berucap dengan menatap Jaehyun polos.
Jaehyun tersenyum, "udah minta maaf?"
Taeyong menggelengkan kepalanya. Dia tidak akan pernah mau meminta maaf ke pada guru menyebalkan itu. Pak Taeil selalu memberi tugas banyak dan mengadakan kuis seminggu sekali. Taeyong sangat kesal otaknya tidak bisa menerima pelajaran hitung menghitung. Karena Taeyong membenci matematika maka Taeyong juga membenci gurunya.
"Kita minta maaf sekarang," Jaehyun berdiri lalu ia memegang tangan Taeyong agar mengikutinya mencari Pak Taeil.
Tapi Taeyong hanya terdiam ia mengerucutkan bibirnya, "nanti aja Jaehyun!"
"Apanya?" ucap Jaehyun bingung.
"Minta maafnya."
Kini giliran Jaehyun yang menggeleng, "sekarang Tae, nanti pulang sekolah kita beli donat," Jaehyun mencoba mengiming-ngimingi Taeyong dengan makanan kesukaanya itu.
Mata Taeyong berbinar dengan semangat ia merentangkan tanganya.
Jaehyun terkekeh gemas ia mengacak rambut abu-abu milik Taeyong lalu membawa tubuh itu ke gendonganya.
"Pak Taeil itu nyebelin banget ya Jae."
"Dia guru kamu sayang," ucap Jaehyun memperingati.
"tapi emang dia nyebelin Jae, marah-marah terus."
"Kalo kamu nggak bikin ulah dia nggak akan marah."
"Kapan aku bikin ulah?! Aku kan anak baik," Taee membantah perkataan Jaehyun. Ia menggigit pundak kekasihnya dengan kesal.
"Iya iya. Kamu nggak pernah nakal yang nakal Pak Taeil."
"Emang!!"
Maaf kalo ada typo🙇
🍻🍻
YOU ARE READING
Oneshoot/Twoshoot (Jaeyong)
Short StoryHanya tentang kisah-kisah manis antara Jaehyun dan Taeyong. -Jung Jaehyun -Lee Taeyong
