"Ihh Jaeee" Taeyong mencoba menggapai tangan Jaehyun. Tapi Jaehyun menepisnya dengan kasar.
Taeyong bingung kenapa sikap Jaehyun jadi seperti ini. Dia mendiami Taeyong bahkan saat diajak bicara Jaehyun langsung pergi tanpa menatap nya.
Taeyong berkaca-kaca, "Jaehyun hiks hiks.." akhirnya Taeyong menangis karena dia tidak bisa didiamkan oleh pacarnya itu.
Jaehyun acuh, dia hanya melirik sekilas kearah Taeyong lalu lanjut memainkan hpnya. Sebenarnya ia tidak tega tapi Taeyong memang harus dihukum sekali-kali.
Taeyong mengeraskan tangisan nya. Dengan mengusap air mata yang terjatuh Taeyong berjalan menghampiri Jaehyun. Ia memeluk tubuh Jaehyun dari depan kemudian meredam suara tangisannya di dada Jaehyun.
"Hiks jangan diemin hiks Yongie!!" Taeyong tanpa sadar berucap dengan dengan nada keras.
Dengan alis terangkat Jaehyun memasukan hpnya kedalam saku. Ia mendongakan wajah Taeyong, "udah berani bentak-bentak ya sekarang?"
Sebenarnya Jaehyun mengucapkan pertanyaan itu dengan nada biasa, tapi entah kenapa Taeyong yang mendengarnya menjadi takut.
"Tae nggak sengaja Jae," jawab Taeyong menahan isakan yang akan keluar. Ia tidak berani menatap mata Jaehyun.
Jaehyun memaksa Taeyong agar menatap kearah matanya, "kenapa nangis?"
Mata Taeyong kembali memanas, ia siap mengeluarkan tangisanya lagi.
"Jawab! Nggak usah pake nangis," ucap Jaehyun tegas.
Rasanya Taeyong ingin meraung dengan keras sekarang. Ia sangat takut pada Jaehyun yang sedang marah seperti ini.
"Jae.. Jae diemin Yongie hiks.. Jae nggak mau bales pelukan Yongie huwaaaa" Tangisan Taeyong pecah lagi. Dia tidak sanggup menahan nya.
Jaehyun menghapus air mata di pipi Taeyong, "tau kenapa Jae sampe diemin Yongie?"
Taeyong terdiam ia mencoba mengingat kesalahan yang ia buat hingga membuat Jaehyun marah kepada nya.
Setelah beberapa saat tediam berfikir kini Taeyong kembali menangis, ia telah mengingat apa yang ia perbuat.
"Huwaa! Jae maafin hiks Yongie! Huwaa Jae Yongie salah hiks huwaa Jae!" Taeyong memeluk tubuh Jaehyun dengan erat.
Jaehyun menghela nafasnya, "jadi apa yang Yongie lakuin sampe Jae diemin Yongie?" Jaehyun menahan emosinya dirinya tidak mau menyakiti kekasihnya.
"Ta- hiks tadi Yongie senyum ke kak Minho hiks," Taeyong berucap dengan takut.
Jaehyun memejamkan matanya, "terus apa lagi?"
"Yongie juga hiks juga ngomong keras-keras"
Jaehyun menatap ke arah mata Taeyong ia melembutkan tatapanya, "tau kan kalo aku nggak suka kamu deket-deket sama cowok lain? Bisa kan kamu turutin mau aku."
Taeyong mengangguk pelan ia kembali menenggelamkan kepalanya di dada Jaehyun, "maafin Yongie Jaehyun, Yongie nggak akan ngulangin."
"Dan jangan berani-berani kamu ngomong keras kaya tadi, aku nggak suka. Ngerti Taeyong?"
"Iya Jae, maafin Yongie."
"Bagus. Kalo besok-besok aku liat kamu senyum sama cowok lain lagi aku bakal kurung kamu di kamar dan kamu nggak boleh main hp ataupun nonton tv," ucap Jaehyun mengancam.
"Jangan Jaehyun, Yongie nggak akan ngulangin itu lagi," Taeyong menurunkan bibirnya ia tidak mau dikurung didalam kamar seperti dulu.
"Awas kalo kamu ngulangin."
"Iya Jaehyun"
Jaehyun menggendong Taeyong lalu ia melangkahkan kakinya menuju kelas mereka. Jaehyun tidak memperdulikan bel masuk yang sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu. Lagi pula tidak akan ada yang berani menegurnya. Ia adalah pemilik sekolah itu.
"Jae jangan marah lagi," Taeyong merengek lucu.
"Asalkan kamu nggak nakal Jae nggak akan marah."
Dan ya hanya karena masalah sepele tentang Taeyong yang tersenyum ke arah kakak kelasnya Jaehyun sampai marah dan bertindak kasar kepadanya.
Walau hanya sekedar tersenyum tapi Jaehyun sangat kesal. Ia tidak mau keindahan miliknya dilihat oleh orang lain. Ingin rasanya ia membutakan semua mata orang didunia ini agar mereka tidak melihat betapa manisnya seorang Lee Taeyong.
Maaf kalo part ini nggak karuan alurnya😩
Aku lagi cari ide buat cerita baru, dan masih tentang JaeYong
BINABASA MO ANG
Oneshoot/Twoshoot (Jaeyong)
Short StoryHanya tentang kisah-kisah manis antara Jaehyun dan Taeyong. -Jung Jaehyun -Lee Taeyong
