part 04 - pengakuan mengejutkan

63 17 2
                                    

Hi guyss maaf ya baru update

Sebelumnya tinggalin jejak dulu ya di part berikutnya baru baca yang ini

Yaudah guys jangan lupa vote+fllw cerita aku

Markacaa>mari kamu baca<

Alana telah sampai di depan rumahnya dan memasukkan mobil ke dalam garasi. Selepas itu ia berjalan ke arah pintu masuk. Dilepasnya sepatu lalu ditaruh ke rak.

Setelah membuka lantas ia mengucapkan salam terlebih dahulu
"Assalamualaikum"
Hening.
Tidak ada jawaban.
Ketiga kalinya ia mengucap salam barulah ada sahutan dari arah belakang pekarangan rumah.
"Waalaikumsalam dek, bunda lagi di belakang kamu kesini aja", teriak bunda.

Akhirnya Alana memutuskan berjalan kembali ke halaman belakang dan benar saja bunda-nya sedang memetik cabe yang tanamannya hampir mendominasi kebun. Tanaman di kebun sangat banyak, mulai dari pohon mangga, pisang, durian, dan beberapa jenis sayuran juga tersedia disana.

Bunda Risa memang penggemar tanaman apalagi yang harganya cukup untuk membeli satu buah sepeda motor. Kalau tidak salah janda bolong namanya.

Alana mendekat kearah bundanya dan segera menciumi tangan bunda yang baru saja memegang cabe. Otomatis bunda Risa tertawa. Dan segera menyentil kepala Alana membuatnya menyernyit.

"Bunda tadi abis pegang cabe lho adek ga takut kepanasan?" tanya bunda.
"Yha bun, kenapa ga ngelak tadi waktu aku mau cium?", Ia memanyunkan bibirnya membuat mukanya keliatan imut sekali.

"Gimana mau ngelak kamu nya mendadak dek".

"Duh pasti nanti panas nih", gerutu Alana.

"Sana gih masuk ke dalam, ganti baju, bersih-bersih, terus ajakin abang kamu makan dek, kasian dia tadi mau makan tapi masakan nya belum mateng jadi ketiduran", suruh bunda.

Ia menurut saja. Dan berbalik pergi meninggalkan halaman belakang menuju tangga kamarnya. Setelah sampai ia langsung membuka kenop pintu dan segera bergegas berganti pakaian sekaligus bebersih.

Tak lama kemudian, ia telah keluar dari kamar mandi. Dan mengambil baju di lemari miliknya.

Selesai ia teringat ucapan bunda nya untuk membangunkan Arva,kakaknya.

Alana meraih dan membuka kenop pintu. Dilihatnya Arva sedang tertidur pulas di kasur kingsize miliknya. Berjalan menghampiri dan sedikit menepuk pundaknya tetapi tidak ada pergerakan sedikit pun.

"Bang, ayo bangun ditunggu bunda dibawah, kita makan sama-sama" ucap Alana pelan.

"Hmm...eughhhh...", merasa terusik ia pun berbalik badan memunggungi adiknya.

Sampai akhirnya Alana gemas sendiri lalu beralih menatap guling yang ada di kasur berniat menimpuk badan Arva dengan itu. Diambilnya dan diarahkan kepada kakaknya. Sontak terdengar teriakan dan membuat nya langsung terbangun. Menatap nyalang adiknya dengan setengah nyawa yang batu terkumpul.

Suasana pun menegang. Alana merutuki diri sendiri betapa bodohnya ia telah membangunkan macam tidur. Tiba-tiba dirinya ditarik dan langsung terbaring disamping Arva.

"Daripada lu ganggu gue tidur,ending temenin gue. Gimana hm?", smirk Arva. Degup jantung Alana seakan berhenti berdetak diiringi seringaian Arva membuat pipinya bersemu merah.

Seakan tersadar Alana segera bangkit dan berontak namun Arva seolah tidak mengizinkan ia memeluk Alana dengan sangat erat sehingga susah untuk dilepaskan. Tenaganya kurang untuk melawan karena tangan Arva sangat kekar.
"Apaan sih bang, lepasin atau aku teriak biar mamah marah?", Kesalnya.

"Gini aja dulu. Gue lagi nyaman sama lu dek".
"Lepasin ih , sesak tauu", cemberut Alana.
"Gue suka sama lu dek", ucap Arva to the point.

Deg.

Segini dulu ya guys maaf nanti disambung lagi , soalnya aku lagi rada sibuk tapi tangan gatel pengen posting hehee.

Papayy di prat selanjutnya eh part maksudnya hihii

NAREGAN Where stories live. Discover now