07• Sekolah baru, Teman baru

14 10 3
                                    

"Suasana baru adalah cerita baru yang akan segera dimulai."

°°
°°

Seorang gadis bertubuh tinggi dengan wajah yang tak pernah lepas dari senyuman tampak natural tanpa polesan make up diwajahnya.

Rambut hitam yang panjang sepinggang ia biarkan tergerai bebas, semakin menambah kecantikan natural dalam dirinya.

Beberapa pasang mata memandanginya disepanjang koridor dengan tatapan kagum pada dirinya, namun ada juga yang menatapnya tak suka.

Senyum di bibirnya terus ia kembangkan saat melewati beberapa orang yang menatapnya. Ia berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru karena ini adalah hari dimana ia Pertama kali menuntut ilmu di sekolah ini.

Brukkk

Ada seseorang yang sengaja menyenggol lengannya kasar, ia menatap orang itu dengan heran sudah salah bukannya minta maaf malah pergi.

"Tunggu"- cegah gadis itu dan orang yang merasa terganggu akan suaranya pun menoleh dengan songongnya kebelakang.

Dia mengernyitkan keningnya.

"Excuse me, gue mau tanya ruangan kepala sekolah disebelah mana ya?"- tanya gadis itu pada orang yang menatapnya tak suka.


"Lo anak baru ya"-Gadis yang terkenal akan sifatnya yang ketus, dan suka mengucilkan orang lain berdiri dengan tangan mendekap depan dadanya. Ia terus memandangi gadis didepannya itu dari atas hingga bawah. Tatapannya bertemu, dengan sorot mata yang terlihat tidak suka.

"Gue tanya Lo anak baru ya? Tuli atau gimana sih"- pedas mulutnya nih cewek.

"Ya, gue murid baru. Sekarang giliran gue yang tanya, Lo tahu atau tidak dimana tempat ruang kepala sekolah?"- tanyanya sekali lagi, tapi bukannya menjawab dia malah diam membisu, mungkin cewek songong itu kupingnya banyak bolotnya dech.

Masih tetap diam, fixs dia memang bolot.

Gadis itu memilih pergi karena dia tahu percuma bicara sama orang Bolot plus songong, yang ada waktunya terbuang sia-sia.

Ia membalikkan tubuhnya saat merasa bahunya ditepuk oleh seseorang dari belakang.

"Gak usah sok cantik lo"- gumam seseorang dibelakang gadis itu. Tapi masih bisa ia dengar jelas ditelinga.

"Lo mau ke ruangan kapsek?"

"Iya"- gadis itu mengangguk mantap.

"Gue aja yang anterin Lo kesana. Tapi jangan pernah Lo deketin cewek yang disana itu, dia namanya Jessica anak dari pemilik sekolah ini. Dia tuh suka gitu kalau lihat anak baru apalagi cewek mungkin dia berasa kesaing"- lirih cewek berhijab didepannya.

"Oh okay. Thanks buat infonya soal yang Lo cerita tadi sorry gue gak tertarik untuk deketin dia karena tujuan gue kesini buat cari ilmu bukan musuh atau tanding kecantikan"- jawabnya.

"Bagus deh. Btw kenalin gue Raqilla Farsya Kendari panggil saja Aqil, kalau lo?"- gadis yang bernama aqil itu mengulur tangannya dan gadis itu meraihnya dengan senyuman.

"Gue Anastasya Putri Antika panggil saja gue tasya"- sesampainya mereka didepan ruangan kapsek disitu juga tempat mereka berpisah karena waktu lonceng pelajaran jam pertama sudah berbunyi.

"Gue duluan ya udah lonceng soalnya"- Aqila menepuk pelan bahu Tasya dan meninggalkannya disana.

"Thanks ya Aqil"- seru Tasya, lalu Aqil mengacungkan jempolnya keatas.

🌱🌱

Tok tok tok!

Tasya mengetuk pintu ruangan kepala sekolah didepannya. Tasya mendengar seseorang dari dalam ruangan mengizinkannya untuk masuk. Tasya menarik nafasnya panjang lalu menghembuskan pelan, hanya untuk menenangkan rasa gugupnya karena saat ini dia akan menemui seseorang yang terhormat di sekolah ini.

Tasya tersenyum sopan saat sudah masuk ke dalam ruangan. Ternyata didalam ruangan itu juga ada seorang murid pria yang masih memiliki urusan dengan kepala sekolah. Tasya menjabat tangan pada pria paruh baya yang mungkin saja itu adalah kepala sekolahnya.

Sedangkan murid pria itu terus menatap Tasya membuatnya menjadi risih. Setelah urusannya sudah selesai murid pria itu pamit kembali ke ruang aula sekolah.

Tasya dipersilahkan duduk oleh kepala sekolah.

"Kamu yang namanya Anastasya Putri Antika ya?"

"Iya pak"

"Baik. Kamu baru pindahan dari sekolah lain atau baru melakukan pendaftar susulan?"

"Saya sudah mendaftar disekolah ini melalui pendaftaran online pak"

"Baiklah, saya juga sudah selesai mengecek semua data-data pendaftaran kamu. Jadi mulai hari ini kamu bisa belajar disini"- mendengar pernyataan dari pak Suyatno- kepala sekolah dari SMA Nusa Bangsa-- Tasya tersenyum senang.

"Terima kasih, pak"

Bagaimana Kalau Aku Jatuh Cinta Lagi??Donde viven las historias. Descúbrelo ahora