01• Andrian Ramadhan 😎

21 12 5
                                    

Senin, 21 Juni 2021

::

::

POV Rian

Hai semua
Gue Andrian Ramadhan. Lebih tepatnya Rian. Status Gue??

Rian masih sekolah di SMA Nusa Bangsa dan masih jomblo. Ahli dalam bidang basket dan sebagai ketua OSIS. Gue gak lagi pamer oke:)

Sekedar info;)

Bukan hanya itu namun gue juga adalah incaran para murid perempuan disekolah. Ashiapp..

Memiliki banyak penggemar sudah biasa bagi seorang lelaki tampan seperti gue iyekan? Selain itu disekolah gue terkenal Sampai penjuru ruangan guru sebagai murid teladan. Teladan bandel dan keras kepala serba akut:(

No problem

Namanya cowok, takkan jauh dari kata-kata itu dan tingkahnya yang nakal pasti akan lebih dikenal ketimbang baiknya yang minim kurang banget.

Tapi satu hal yang gue bingung adalah secara gue lebih tampan dibandingkan cowok lain disekolah. Tetapi kenapa sampai sekarang gue masih jomblo hemm?🤔

'wkwk...Rian gak laku ciee'- cibir orang.

Biasa ejekan para pejantan sirik. Iri bilang bosq hahahayyy.

Sudah cukup gue rasa untuk perkenalannya. Mari kita simak kisah hidup gue dipagi hari.

Cekidottt...

::

;;

POV Author

Matahari bersinar cerah dipagi hari, memancarkan sinarnya hingga menembus tirai jendela.
Serbekas cahaya matahari menyapa wajah yang tenang dan damai dalam tidurnya.

Membuat seseorang dibalik selimut itu merasa sedikit silau akan cahaya yang begitu terang. Ia menggeliat pelan untuk menghindari cahaya matahari dan juga merefleksikan otot-ototnya agar sedikit rileks.

Dia membuka matanya perlahan. Lalu terduduk diatas kasurnya sambil mengerjapkan matanya beberapa kali guna menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk dalam rentinanya.

Dalam pandangan yang masih malu-malu untuk terbuka, ia meraba kasurnya untuk mencari letak handphonenya berada. Setelah menemukan handphonenya, ia membuka layar handphone untuk melihat beberapa notifikasi yang masuk dari grup sekolah.

Betapa terkejut bukan main hingga mata itu terbelalak besar menatap layar handphone dengan ekspresi wajah kaget. Baru saja ia melewati pengumuman dari wali kelasnya bahwa akan ada kelas pagi dihari ini karena jadwal masuk kelas bergilir setelah ujian praktek kelas 3 selesai dilaksanakan. Bukan hanya itu, ia juga melupakan tugasnya untuk melaksanakan sholat tahajud dan sholat subuh.

Betapa rugi sekali orang yang meninggalkan Sholatnya hanya demi kesenangan dan kenikmatan dunia yang fana.

Dilihatnya waktu sudah menunjukkan pukul 07 pagi. Ia menyingkap selimutnya dengan sekali gerakan langsung menuju kamar mandi. Tak ada acara mengumpulkan kepingan nyawanya perlahan- lahan seperti biasanya.

Terlalu terburu-buru sampai lupa untuk mandi, ia hanya mencuci muka dan menggosok gigi setelah itu memakai seragam sekolah dengan terburu-buru dan langsung menyambar tas sekolahnya. Untung saja disaat malam hari ia sudah mempersiapkan semua buku-buku sesuai jadwalnya.

Disaat menuruni tangga, ia berpapasan dengan gadis cantik dengan rok biru dan hijab putih yang juga ingin menuruni tangga.

"Abang kesiangan ya bangunnya??"- tanya gadis itu ketika melihat abangnya ingin menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Najwa kenapa gak bangunin Abang sih"- ujarnya.

"Abang yang salah kenapa pintu kamar dikunci?? Sudah beberapa kali Najwa dan ayah mendobrak pintu kamar namun tetap tidak ada jawaban. Abang tahu bunda dan ayah sangat menghawatirkan mu"- jelas adiknya santai sambil mendahuluinya menuruni tangga.

'Najwa Arbella Kumalasari. Panggilannya Najwa.

Gadis berhijab yang masih duduk dibangku SMP kelas 1. Bukan sembarang gadis. Kenapa bisa begitu? Karena Najwa adalah salah satu gadis yang selain cantik dan imut. Dia juga jago bela diri.

Pernah meraih piala lomba bela diri antar sekolah tingkat kabupaten'

"Abang banyak tugas sekolah dek"- katanya.

"Alasan!! Abang tadi juga lupa sholatkan??"- selidik adik gadisnya itu yang masih duduk dibangku SMP.

Pria itu hanya cengengesan karena malu sebab seharusnya ia memberikan contoh yang baik untuk adik gadisnya itu namun bukan dirinya melainkan adiknya lah yang memberikan contoh.

Adiknya itu memang masih duduk dibangku SMP kelas 2 namun ia bukan gadis biasa, Dia cantik, lembut, baik, pintar dan tahu tentang segala hal yang ada dipikiran pria itu. Pria itu menjuluki adik gadisnya dengan sebutan 'pembaca pikiran'.

"Iya Abang gak sholat tadi"- jawabnya Jujur sambil menggaruk tengkuknya.

"Bunda Abang gak sholat subuh tuh"- adu adiknya langsung pada sang bunda yang sedang duduk bersama suaminya diruang keluarga.

"Hmmm... Abang kenapa bisa-bisanya tidak sholat??"- Bundaya menoleh dengan tatapan tajam.

"M- maaf bunda rian begadang semalam"- jawabnya jujur.

"Lain kali pasang alarm dan tidur lebih awal. Paham!!- tutur ayahnya tegas. Pria itu mengangguk paham.

"Abang berangkat ya bunda, ayah. Assalamualaikum"- ucapnya setelah menyalami kedua orang tuanya bergantian.

"Hati-hati jangan ngebut naik motornya"- ucap bundanya. Ia menaikkan jempolnya dan tersenyum lalu pergi.

Disaat hendak naik keatas motor tiba-tiba ada saja yang menghentikannya lagi.

"Abang tunggu dulu Najwa mau nebeng naik motornya abang"-pinta adiknya memohon dengan wajah imutnya.

Meski begitu pasti itu jebakan agar abangnya mengiyakannya. "Kenapa gak sama ayah aja sih dek. Biasanya kamu ke sekolah diantar ayah"

"Abang pelit banget sih lagian Najwa baru sekali ini saja minta diantar naik motor masa gak boleh. Abang jahat!!"- ketika adiknya ngambek apalah daya seorang kakak saat itu juga.

"Yaudah tapi jangan ngambek lagi oke. Yok senyum dulu baru Abang antar"- bujuknya pada sang adik. Akhirnya dengan cara begitu saja sudah senang.

"Cantik banget. Yok buruan nanti kita telat"- ajaknya dibalas anggukan antusias dari sang adik.

Bruuummms.....🏍️💨

Setelah sampai didepan gerbang sekolah Najwa menyalami tangan Rian.

Rian tersenyum dan mengelus lembut kepala adiknya. "Belajar yang pintar jangan mikirin cowok. Awas berani ketahuan PDKT sama cowok Abang lapor ayah biar kawin sekalian"- ancam Rian.

Dasar Abang gak waras. Bocil dikasih tahu yang ada malah sok tahu " Abang irikan kalau Najwa dekat sama cowok yang lebih tampan dari abang"

"Ehhh.. ehhh.. nih bocah dikasih tahu juga. Bukan takut tentang kalah tampan karena secara Abang lebih tampan. Tapi hanya saja Abang takut sama cowok yang Deket sama kamu"

Najwa mengernyit

"Takut jadi lalapannya kamu. Wkwk"- ledek Rian langsung menarik gas. Takut dipukul Najwa bisa-bisa mental.

Meski tangan Najwa mulus dan halus tetapi jangan terkecoh dulu. Kekuatannya sekali pukul langsung babak belur. Kan mantap sekali every body.

"Nasib banget punya Abang kayak gini"- Najwa menggeleng kepalanya.



Bagaimana Kalau Aku Jatuh Cinta Lagi??Where stories live. Discover now