05• Sadar dari koma

13 11 3
                                    

Dokter mengatakan bahwa saat ini kondisi Rian sedang mengalami koma. Seluruh keluarga tengah menunggu hasil pemeriksaan selanjutnya.

“Ya Allah lindungilah anak hamba”- bunda Rian terus mondar-mandir didepan pintu, dan berdoa untuk keselamatan Putranya.

Ayah Rian memperhatikan istrinya yang khawatir “Bunda duduklah semua akan baik-baik saja”

“Tapi ayah, Rian..” sebelum ingin melanjutkan perkataannya sudah dipotong cepat oleh suaminya.

“In sya Allah dia baik-baik saja bersabarlah dokter sedang melaksanakan tugasnya. Kita berdoa saja”- tutur ayah Rian menenangkan hati istrinya.

Setelah berjam-jam menunggu akhirnya dokter pun keluar dari ruangan bersama dengan suster.

“Dok bagaimana keadaan putra saya?”- tanya bunda Rian langsung.

“Alhamdulillah putra anda telah selesai dari masa komanya”

“Alhamdulillah”- Seluruh keluarga tersenyum ketika mendapatkan kabar baik.

“Sebenarnya apa yang terjadi dok, pada anak saya”- tanya ayah Rian.

“Putra anda mengalami kecelakaan bersama teman perempuannya. Awalnya putra anda mengalami pendarahan hebat pada bagian kepala dan stok darah dirumah sakit kami sangat menipis tapi untungnya teman wanitanya bersedia untuk mendonorkan darahnya”- jelas dokter.

“Syukurlah kalau begitu. Lalu bagaimana dengan keadaan teman putra saya Dok, apa dia baik-baik saja?”

“Dia hanya mengalami luka kecil ditangan dan dikepala.”

“ Dok, boleh saya tahu dimana teman anak saya berada”

“Dia dirawat bersebelahan dengan ruang rawat putra anda”- tunjuk dokter pada ke sebuah pintu yang tertutup.

“Baiklah Terimakasih dok”

“Sama- sama kalau begitu kami permisi ”

“Silahkan”

💫💫

POV Rian

Aroma karbol serta obat-obatan kimia menyeruak masuk dengan kasar tepat pada kedua lubang hidungku, ruangan yang khas dengan warna putih dan ranjang yang keras mendominasi hampir setiap ruangan yang ada.

“Mmfh... Bunda aku dimana”- Ucapku dengan suara serak khas orang yang baru terbangun dari tidur.

Baru saja bergerak sedikit saja bunda langsung menahan tanganku yang berarti aku gak boleh bergerak. Jadi diamlah diriku seperti patung.

“Kamu dirumah sakit. Gimana kabarmu sudah merasa mendingan atau sakit? Kalau iya biar bunda panggilkan dokter”- aku menahan tangan bunda, dan sedikit menggeleng pelan.

“Rian baik-baik saja bunda jangan khawatir ya”- jawabku lembut.

“Baik- baik saja apanya. Kamu baru saja melewati masa koma dan kamu bilang baik-baik saja.”- ngegas nih bunda😭.

Aku anaknya kalau ngomong lembut lah bundaku kagak. Astaghfirullah

“Maafin Rian bunda”- tapi aku sadar dibalik marahnya orang tua terselip kasih sayang yang besar kepada anaknya. Dan itu yang gue rasain.

Bunda menatap diriku penuh kekhawatiran, bisa dilihat jelas dari manik-manik mata bunda. Bunda mengelus lembut kepalaku yang dilapisi perban.

“Satu hal yang bunda gak bisa bayangkan adalah bagaimana jadinya nanti bunda jika benar-benar kehilangan kamu. Bunda sempet takut dan bayangan jelek bunda terus memenuhi isi kepala ini dan...”-

“Bunda ihh gak seru. Bunda tenang saja percaya Rian gak sendirian ada Allah yang melindungi rian. Cukup doa kasih sayang bunda dan ayah sudah menjadi perisai terkuat untuk Rian. Rian minta jangan bilang seperti itu lagi, Rian janji gak akan pernah ninggalin bunda”- aku menyela perkataannya, dan memberikan pelukan erat pada seorang ibu yang bukan hanya memberikan nyawanya untukku tapi juga memberikan surga untukku dibawah telapak kaki.

Disaat acara pelukan selesai tiba-tiba ingatanku kembali pada seorang gadis yang gua selamatkan. Kira-kira apakah dia baik-baik saja.

“Bunda mendapatkan informasi gak dari cewek yang Rian selamatkan, apakah dia baik-baik saja?”- tanyaku.

Bunda berfikir..“Oh itu siapa ya tadi namanya bunda lupa, dia baik-baik saja hanya mengalami luka kecil ditangan dan kepala”

“Alhamdulillah. Rian mau ketemu sama cewek itu bunda”- pintaku.

“Nanti saja kalau kamu sudah sembuh oke”

“Pliss, bunda Rian mohon”- rengek ku.

“Dia sudah pulang tadi ayah ingin menemuinya diruang sebelah tapi sayang ruangan itu sudah kosong. Katanya suster bilang dia dibawa pulang orang tuanya”- sahut ayah saat memasuki ruangan bersama Najwa.


“Pulang?”- tanya bunda.

“Iya. Sebenarnya mereka mau bertemu dengan Rian tapi mereka tidak mempunyai waktu karena ada kepentingan keluarga mungkin”- jawab ayah.

“Kata siapa”- tanyaku.

“Kata susternya! Dahlah kak istirahat saja entar kalau jodoh pasti bertemu”- seru Najwa. Apa sih yang bocil tahu tentang jodoh, heran deh.

“Ssst, bocil diem saja!!”- ketus ku. Mendadak aku ingin bertemu dengan gadis itu. Kenapa ya? Padahal gue gak tahu dia itu siapa. Mungkin efek khawatir atau efek samping dari obat bius ini deh.

💫💫

Hai gais
Thanks ya sudah menyempatkan waktu untuk mampir. Jangan lupa tinggalkan jejak untuk cerita ini.
Tinggalkan jejak gak mahal kok cuma klik bintang saja.

Btw, nih author mau kasih visual cast nya Rian

Ganteng gak? Ganteng gak?Ya ganteng lah masa enggak 😂

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ganteng gak? Ganteng gak?
Ya ganteng lah masa enggak 😂

Bagaimana Kalau Aku Jatuh Cinta Lagi??Donde viven las historias. Descúbrelo ahora